Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Suara di Balik Peluh

Ilustrasi buruh, pekerja (IDN Times/Arief Rahmat)

Di pagi yang belum sepenuhnya terang,
langkah-langkah berat menyapa jalan-jalan sepi,
di antara riuh mesin dan bayang gaji yang ditangguhkan,
ada tangan-tangan renta yang tetap setia menggenggam harap.

Hari buruh bukan sekadar tanggal,
ia adalah nyanyian sunyi di pabrik yang berdenyut,
adalah peluh yang tumpah di ladang-ladang tak bernama,
adalah mimpi yang terjaga di balik helm dan sarung tangan.

Mereka, yang tak punya panggung,
namun menopang langit kota dan desa,
mereka, yang tak kau kenal namanya,
tapi mencetak jejak di setiap bangunan, jalan, dan cerita.

Buruh bukan sekadar profesi,
ia adalah keberanian yang berdiri dalam diam,
meminta hak, bukan belas kasih;
meminta adil, bukan sekadar cukup.

Maka hari ini, biarlah suara mereka menggema,
lebih nyaring dari dentang jam dan seruan pasar,
karena dunia ini bergerak oleh mereka
yang tak berhenti, meski dunia kadang lupa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us