Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sunyi di Bawah Reruntuhan Harapan

ilustrasi sebuah tangan meraba kaca jendela
ilustrasi sebuah tangan meraba kaca jendela, seolah mencoba meraih sesuatu yang jauh di balik batas pandang (pexels.com/ Renato)

Di ujung malam aku menanam sunyi
Dalam lubang kecil bekas janji yang dulu berbunga di kepala
Kini layu ditikam kecewa

Telapak tanganku bau tanah
Bekas memendam mimpi setengah yang katanya akan tumbuh
Tapi kenyataan datang lebih dahulu

Tak ada nisan, tak ada doa
Hanya aku dan kata-kata yang pernah mengira langit akan cukup rendah untuk diraih

Mimpi itu kini tinggal luka
Terkubur rapi di balik dada
Tapi, kadang saat hujan deras, ia bangkit mengetuk bekas

Biarlah, pikirku dalam nyeri
Beberapa hal memang tak harus jadi
Cukup pernah ingin, pernah berjuang
Lalu perlahan kita pulang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us