[PUISI] Takdir

Aku tau bahwa kita tak akan bisa bersama
Mencipta warna melalui kata yang fana
Karena kau adalah angkasa
yang tidak bisa ku jelajahi luasnya
Jika saja kau bisa ku genggam dengan mudahnya
mungkin kini kita sedang asyik bersua
menghapus luka dengan tawa yang bergelora
Tapi sayang, itu hanyalah mimpi semata
Lalu apa?
Kita tetap menjadi dua insan yang tak pernah saling menyapa
Sebab, memang itu takdirnya
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.