Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Tentang Pelupuk Matamu yang Kurindukan

ilustrasi mata (unsplash.com/Ion Fet)

Benda persegi itu terlihat menyedihkan

Terisi lengang yang menyesakkan

Aku menghambur ditumpukan bajumu

Mencari-cari sisa wangimu

Aromanya menghunjam jantungku berkali-kali

Bagaimana bisa ia tetap berdetak di hari-hari setelah ini?

Pelupuk matamu, bisakah kutatap sekali lagi?

Erangan sakitmu masih lirih berderit di atas ranjang

Sedang ragamu sudah terimpit tanah liang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah Ridwan
EditorFatimah Ridwan
Follow Us