[PUISI] Tentang Pelupuk Matamu yang Kurindukan

Benda persegi itu terlihat menyedihkan
Terisi lengang yang menyesakkan
Aku menghambur ditumpukan bajumu
Mencari-cari sisa wangimu
Aromanya menghunjam jantungku berkali-kali
Bagaimana bisa ia tetap berdetak di hari-hari setelah ini?
Pelupuk matamu, bisakah kutatap sekali lagi?
Erangan sakitmu masih lirih berderit di atas ranjang
Sedang ragamu sudah terimpit tanah liang
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.