[PUISI] Terpatahkan

Patahkan sayap, ia tak akan menjelajah semesta
Patahkan kaki, ia tak akan berlari
Remukkan jemari, ia tak akan menggenggam
Tak ada yang tersisa
Selain hati tak utuh
Atau tatapan suram di belakang netra berbinar
Memilih bersembunyi di balik senyum samar
Ia memang rasakan sakit
Menyeduh sketsa luka tak nyata
Cukup, jangan katakan rapuh
Ia sedang mendidik diri menjadi tangguh
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.