[PUISI] Tuhan, Patutkah Aku Mengeluh?

Diterpa dingin yang menusuk tulang
Aku disini berdiri menghadang
Segala kerumitan dunia yang tak pernah terpecahkan
Membabi buta hanya karena angan tak tersampaikan
Untuk segala kesalahan
Untuk segala kegagalan
Patutnya ku mensyukuri nikmat yang diberikan
Bukan membebani diriku dengan segudang pertanyaan
Tuhan, patutkah aku mengeluh?
Jika semua nikmat-Mu selalu ku peluk
Tuhan, patutkah aku khawatir?
Dengan masa depan yang tiada akhir
Sungguh, hati ini masih saja tak puas
Dengan segala kemampuan yang terbatas
Berat diri ini untuk bernafas
Mengingat kesabaranku setipis kapas
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.