Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Untuk Anakku

ilustrasi anak
ilustrasi anak (unsplash.com/Manuel Schinner)

Di matamu, Nak, aku temukan dunia baru
Bukan jalan lurus, melainkan liku yang lembut
Setiap tatapmu adalah bahasa yang tak selalu dimengerti,
tetapi hatiku belajar mengeja tanpa kata

Kakimu mungkin melangkah pelan
Tanganmu terkadang ragu meraih
Namun, bagiku, setiap jejakmu
adalah keajaiban yang tak ternilai

Ada lelah yang sesekali singgah
Ada resah yang menuntut jawab
Namun, kasih ini lebih besar dari segala tanya
Karena kau adalah hadiah, bukan beban

Aku berdiri sebagai penopangmu,
juga sebagai saksi ketangguhanmu
Jika dunia menutup pintunya,
biarlah pelukanku jadi rumahmu

Dan suatu hari nanti,
entah dengan cara apa kau bicara pada dunia,
aku percaya—dalam diam atau suara,
kau akan mengajarkan makna cinta yang sejati

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi cinta beda agama

[PUISI] Di Antara Dua Doa

19 Sep 2025, 16:57 WIBFiction
ilustrasi patung malaikat

[PUISI] Himne Malaikat

18 Sep 2025, 20:48 WIBFiction