Banyak yang bilang, Hari Raya Idul Fitri tidak lengkap tanpa kehadiran sesuatu yang manis-manis seperti kue kering maupun kue basah. Realitanya, ternyata bukan hanya kue saja yang sering dijadikan sebagai hidangan Hari Raya Idul Fitri di rumah, lho.
Olahan beras ketan ini juga sering jadi sajian Idul Fitri selain kue kering. Penasaran ada olahan beras ketan apa saja yang biasanya dijadikan sebagai sajian Hari Raya Idul Fitri di Indonesia? Yuk, simak bersama!
Kamu pasti setuju jika rengginang adalah sajian Idul Fitri yang tak bisa dilepaskan dari budaya orang Indonesia. Rasanya ada yang kurang jika tidak menghidangkan makanan bertekstur renyah seperti rengginang untuk sajian di meja tamu.
Rengginang sendiri bisa dibuat dari beras ketan yang putih maupun beras ketan hitam, lho. Kini, rengginang pun mulai bertransformasi di segi rasa. Tidak cuma gurih, sekarang mulai mudah dijumpai rengginang dengan rasa manis gurih.
Walaupun rengginang sering jadi alat manipulasi ibu-ibu di rumah ketika kaleng kue Lebaran isinya habis, siapa pun tetap menerima kenikmatan dari rengginang yang renyah dan rasanya nagih.
Memiliki rasa manis khas dari gula merah, wajik merupakan olahan beras ketan yang disukai oleh siapa pun tak memandang usia. Walaupun saat memegangnya membuat jari-jari mendapat sensasi lengket, wajik jadi sajian Idul Fitri yang tak pernah ketinggalan setiap tahunnya.
Penyajian wajik untuk Idul Fitri berbeda-beda di setiap daerah. Seperti wajik Betawi yang identik dengan tambahan pewarna makanan atau dibungkus dengan kertas kue bermacam warna pula. Meskipun berbeda cara penyajian atau jenis wajiknya, olahan beras ketan ini bikin siapa pun betah mengunyah.
Tape ketan termasuk olahan beras ketan yang tak pernah ketinggalan di meja tamu saat hari raya Idul Fitri. Apalagi, rasanya yang manis segar, tentunya menghibur lidah para tamu setelah berkeliling untuk bersilaturahmi.
Tape ketan untuk Lebaran umumnya dihidangkan dengan dibungkus daun pisang atau dibungkus daun jambu, lho. Tampilan tape ketan untuk sajian Lebaran rata-rata berwarna hijau karena menggunakan daun pandan atau daun suji untuk pewarna makanannya.
Karena rasa manisnya, tape ketan mengundang semut berdatangan. Maka dari itu, banyak keluarga di Indonesia menyimpan tape ketan di lemari pendingin. Ketika tamu mulai berdatangan, biasanya baru disajikan di meja.
Uli atau jadah sampai sekarang masih masuk dalam daftar olahan beras ketan yang eksis saat Lebaran. Untuk generasi sekarang ini, mungkin olahan beras tersebut rasanya membosankan.
Akan tetapi, jadah atau uli menghibur lidah tamu yang usianya masuk kategori Gen X dan milenial. Untuk uli sendiri, pada umumnya dinikmati bersama tape ketan. Sedangkan jadah, bisa dimakan dengan tempe bacem. Kudapan yang mengenyangkan!
Saat hari raya Idul Fitri, jika orang Indonesia pada umumnya menyajikan ketupat. Masyarakat Suku Melayu di Sumatra maupun daerah lainnya, tidak cuma menyajikan ketupat. Pasti ada lemang.
Olahan beras ketan tersebut legit. Daya tariknya bentuknya bulat panjang karena dimasak menggunakan media bambu. Lemang jadi makanan ganti nasi yang bisa dinikmati dengan rendang hingga gulai. Eitss, tidak cuma pelengkap yang gurih-gurih saja, lho. Lemang bisa dinikmati bersama kinca hingga selai srikaya.
Makanan olahan beras ketan untuk sajian hari raya Idul Fitri bukan sekadar sajian. Menikmati olahan beras ketan saat Lebaran juga bikin acara bersilaturahmi makin menyenangkan. Ada waktu ketika menikmati olahan beras ketan tersebut sembari berbincang.
Apalagi, cita rasa olahan beras ketan yang disebutkan tadi rasanya menarik di lidah. Apakah kamu juga menghidangkan olahan beras ketan di atas sebagai sajian Lebaran?