5 Tips Bikin Wedang Uwuh Asli Jogja yang Harumnya Bikin Rileks

Wedang uwuh merupakan salah satu minuman tradisional yang berasal dari Yogyakarta dan dikenal karena aromanya yang kuat serta efeknya yang menenangkan. Nama "wedang uwuh" berasal dari bahasa Jawa, di mana wedang berarti minuman, dan uwuh berarti sampah. Nama ini merujuk pada tampilan minuman yang berisi berbagai rempah dan daun-daunan kering yang menyerupai tumpukan sampah. Tapi justru dari tampilan unik itulah muncul rasa dan aroma yang khas dan bikin rileks.
Minuman ini terbuat dari campuran bahan-bahan alami seperti jahe segar, kayu secang yang memberikan warna merah alami, serta daun-daun rempah seperti cengkeh, pala, dan kayu manis. Tak lupa ditambahkan kapulaga dan gula batu sebagai pemanis alami. Rasanya pun khas: kombinasi pedas hangat dari jahe, manis lembut dari gula, dan aroma rempah yang menguar setiap kali diseruput. Wedang uwuh sangat cocok diminum saat cuaca dingin atau saat tubuh butuh kehangatan dan daya tahan ekstra. Supaya rasa wedang uwuh buatanmu bisa menyaingi versi asli yang biasa dijual di angkringan atau keraton Jogja, simak lima tips penting berikut ini!
1. Pilih bahan rempah kering yang berkualitas

Bahan utama wedang uwuh adalah rempah-rempah kering seperti jahe, kayu secang, daun cengkeh, dan lain-lain. Pastikan kamu memilih bahan yang benar-benar kering dan gak berjamur, karena rempah berkualitas buruk bisa memengaruhi rasa dan aroma minuman. Gunakan bahan dari toko jamu terpercaya atau pasar tradisional yang jual rempah segar.
Untuk jahe, sebaiknya gunakan jahe merah yang aromanya lebih kuat dan pedas. Kalau mau lebih nendang lagi, bakar jahe sebentar sebelum direbus agar aromanya lebih keluar dan rasa hangatnya lebih terasa. Sementara untuk kayu secang, pilih yang warnanya merah cerah, karena itu menandakan kualitas yang baik.
Kombinasi rempah yang pas bakal menghasilkan aroma yang bikin rileks dan rasa yang menenangkan. Hindari menggunakan bahan yang udah disimpan terlalu lama atau lembap, karena bisa mengubah rasa dan bahkan bikin wedang uwuh jadi apek.
2. Rebus dengan api kecil agar rasa rempah keluar maksimal

Merebus wedang uwuh gak bisa asal cepat. Gunakan api kecil dan rebus bahan-bahan rempah selama 20–30 menit agar sari dan aroma rempah keluar sempurna. Kalau kamu terburu-buru dan memakai api besar, hasilnya justru gak maksimal—aroma bisa hilang dan rasa jadi hambar.
Mulailah dengan merebus jahe dan kayu secang terlebih dahulu sekitar 10–15 menit. Baru setelah itu, masukkan rempah daun seperti daun cengkeh dan daun pala. Rempah daun lebih cepat mengeluarkan aroma, jadi cukup direbus sebentar saja supaya gak overcooked dan rasanya tetap seimbang.
Selama proses merebus, jangan tutup panci rapat-rapat. Biarkan sebagian uap keluar agar aromanya menyebar ke seluruh ruangan. Efek relaksasinya langsung terasa, lho! Setelah itu, saring wedang uwuh sebelum disajikan agar ampas rempahnya gak ikut terbawa ke dalam gelas.
3. Tambahkan gula batu atau gula aren sesuai selera

Cita rasa wedang uwuh yang otentik identik dengan manis alami dari gula batu. Gula batu memberikan rasa manis yang lembut dan gak terlalu tajam di lidah. Tapi kalau kamu suka rasa manis yang lebih khas, kamu juga bisa pakai gula aren—rasanya lebih legit dan memberi warna cokelat alami pada minuman.
Tambahkan gula di akhir proses perebusan, setelah semua rempah mengeluarkan aromanya. Ini penting supaya rasa manisnya gak mengganggu ekstraksi rempah selama direbus. Jangan langsung mencampur terlalu banyak—cicipi dulu, lalu sesuaikan dengan selera kamu.
Kalau kamu menghindari gula, bisa juga pakai madu sebagai pengganti saat wedang uwuh udah hangat, bukan panas. Madu gak cuma menambah rasa manis alami, tapi juga punya manfaat tambahan untuk daya tahan tubuh. Tapi ingat, jangan mencampur madu ke dalam air yang masih mendidih supaya nutrisinya gak rusak.
4. Sajikan saat hangat untuk efek relaksasi maksimal

Wedang uwuh paling nikmat dinikmati dalam keadaan hangat. Suhu yang hangat bikin sensasi rempah lebih terasa, dan aroma uapnya langsung bikin badan terasa rileks. Minuman ini cocok banget diminum saat sore hari, malam sebelum tidur, atau pas kamu lagi merasa capek dan butuh istirahat.
Kamu bisa sajikan wedang uwuh di cangkir keramik atau gelas kaca yang bisa menjaga suhu hangat lebih lama. Kalau pengin tampil lebih estetik, tambahkan selembar daun pandan atau sepotong kayu manis utuh sebagai garnish sekaligus penambah aroma.
Kalau gak habis dalam sekali minum, kamu bisa simpan wedang uwuh di termos untuk menjaga suhunya. Hindari menyimpannya di suhu ruang terlalu lama karena bisa cepat basi, apalagi kalau kamu gak pakai bahan pengawet. Disarankan juga bikin wedang uwuh dalam porsi secukupnya untuk dinikmati langsung.
5. Simpan rempah dalam kondisi kering dan rapat

Kalau kamu suka bikin wedang uwuh sendiri, sebaiknya simpan stok rempah dengan cara yang benar. Gunakan toples kedap udara untuk menjaga kualitas rempah tetap awet dan aromanya gak hilang. Simpan di tempat kering dan sejuk, jauh dari sinar matahari langsung.
Rempah yang terlalu lembap bisa berjamur atau bau apek, yang bikin rasa wedang uwuh gak enak. Pastikan rempah udah benar-benar kering sebelum disimpan. Kalau perlu, jemur sebentar di bawah sinar matahari pagi untuk memastikan gak ada sisa kelembapan.
Kamu juga bisa membuat campuran rempah siap seduh. Campur semua bahan kering ke dalam satu kantong kain tipis atau kertas teh, jadi tinggal rebus kapan pun kamu mau minum. Praktis dan aromanya tetap terjaga!
Dengan lima tips di atas, kamu bisa bikin wedang uwuh khas Jogja yang aromanya menenangkan dan rasanya nikmat banget. Cocok diminum kapan aja, apalagi pas tubuh lagi butuh kehangatan dan ketenangan.