6 Bahan Alami untuk Memberi Warna pada Kue, Lebih Cantik!

Mewarnai kue adalah salah satu cara paling sederhana untuk membuatnya terlihat menarik dan menggugah selera. Banyak orang menggunakan pewarna makanan sintetis untuk mendapatkan warna yang cerah dan menarik.
Sayangnya, pewarna makanan sintetis menimbulkan kekhawatiran terkait kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Sebagai alternatif, bahan pewarna alami dapat memberikan warna cantik pada kue sekaligus memberikan manfaat kesehatan.
Selain lebih aman, bahan alami untuk pewarna kue sering kali memiliki rasa dan aroma yang unik. Kombinasi ini tentunya akan memberikan dimensi baru pada kue. Berikut beberapa bahan alami yang dapat kamu gunakan untuk memberikan warna pada kue.
1. Bit: warna merah muda hingga merah tua

Bit adalah salah satu bahan alami yang populer untuk memberikan warna merah pada kue. Pewarna dari bit tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga kaya akan antioksidan dan nutrisi.
Kamu dapat menggunakan jus bit segar atau menghaluskannya menjadi puree untuk ditambahkan ke dalam adonan. Hasilnya adalah warna merah muda hingga merah tua yang lembut dan alami.
Bit cocok digunakan pada kue bolu, cupcake, atau buttercream. Namun, perhatikan bahwa rasa bit yang sedikit manis mungkin akan sedikit terasa pada hasil akhir. Untuk menutupi rasa ini, kamu bisa menambahkan sedikit vanila atau cokelat dalam adonan.
2. Matcha: warna hijau cerah

Matcha, atau bubuk teh hijau Jepang, memberikan warna hijau cerah yang cantik dan rasa khas menenangkan. Matcha mengandung banyak antioksidan, sehingga selain memberikan warna, bahan ini juga memberikan manfaat kesehatan. Untuk mendapatkan warna hijau yang optimal, gunakan matcha berkualitas tinggi berwarna cerah.
Matcha cocok digunakan dalam adonan kue bolu, biskuit, atau bahkan lapisan kue tradisional seperti lapis legit. Namun, rasa matcha yang sedikit pahit harus diseimbangkan dengan gula atau bahan lain yang manis. Dengan takaran yang pas, kamu akan mendapatkan kue berwarna hijau yang lezat dan menarik.
3. Kunyit: warna kuning emas

Kunyit adalah bahan pewarna alami yang memberikan warna kuning keemasan. Selain memberikan warna, kunyit juga dikenal sebagai bahan antiinflamasi yang kaya manfaat bagi kesehatan. Kamu dapat menambahkan bubuk kunyit ke dalam adonan kue, tetapi gunakan dalam jumlah kecil agar rasa khasnya tidak mendominasi.
Kunyit sangat cocok untuk kue tradisional, seperti kue kukus atau puding. Warna kuning cerah dari kunyit dapat membuat kue terlihat cerah dan menggugah selera. Untuk hasil terbaik, kombinasikan kunyit dengan bahan lain, seperti santan atau kelapa.
4. Bubuk kakao: warna cokelat gelap

Bubuk kakao tidak hanya memberikan warna cokelat yang kaya tetapi juga menambahkan rasa cokelat yang mendalam pada kue. Pewarna ini sering digunakan untuk membuat kue brownies, cake cokelat, atau bahkan cookies.
Pilih bubuk kakao berkualitas tinggi untuk mendapatkan warna dan rasa yang optimal. Selain itu, kakao juga kaya akan magnesium dan antioksidan, sehingga memberikan nilai tambah dari sisi kesehatan.
5. Ubi ungu: warna ungu yang cantik

Ubi ungu memberikan warna ungu alami yang sangat menarik dan sering digunakan dalam pembuatan dessert. Kamu dapat mengukus ubi ungu, lalu menghaluskannya menjadi puree untuk ditambahkan ke dalam adonan.
Selain memberikan warna, ubi ungu juga memberikan rasa manis alami yang lembut. Bahan ini cocok untuk kue bolu, pancake, atau bahkan mousse.
6. Pandan: warna hijau yang harum

Pandan adalah pilihan lainnya untuk memberi warna hijau alami pada kue tradisional seperti klepon atau lapis. Daun pandan yang dihaluskan dan diperas akan menghasilkan ekstrak berwarna hijau cerah yang alami dan segar. Selain warnanya yang cantik, pandan juga memberikan aroma khas yang wangi dan lembut.
Untuk hasil maksimal, gunakan daun pandan segar yang sudah dicuci bersih. Kamu bisa memblendernya dengan sedikit air dan menyaringnya untuk mendapatkan cairan hijau murni. Selain kue, pandan juga cocok digunakan untuk minuman atau puding.
Kamu sudah pernah menggunakan pewarna alami yang mana saja, nih? Coba ceritakan di kolom komentar, ya!