7 Kandungan Biji Selasih, si Hitam Kecil Primadona Bermanfaat, Simak!

Biji selasih merupakan biji yang sering kita jumpai dan menjadi campuran makanan serta minuman. Biji yang dikenal juga sebagai biji basil ini berasal dari tanaman Ocimum basilicum atau tanaman basil india. Dengan bentuk yang kecil, bulat panjang dan warna hitam.
Dilansir dalam website Gramedia, biji selasih sebenarnya berasal dari tanaman basil Asia Tenggara dan India. Yang mana, proses pertumbuhannya dimulai dari tanaman basil yang tumbuh dan mekar serta berbunga. Lalu bunga basil yang mekar tersebut ada biji-biji kecil yang berkembang dan menjadi biji selasih.
Bunga yang telah kering akan dipanen, sehingga mendapatkan biji tersebut. Kemudian biji dijemur untuk pengeringan secara alami supaya kualitasnya terjaga. Tekstur biji selasih akan lebih kenyal ketika ditambahkan dengan air dan membentuk selaput gel. Sehingga akan memberikan sensasi unik dalam minuman.
Seperti yang kita ketahui, kalau biji selasih ini mengandung khasiat tersendiri. Sehingga menjadikannya primadona dalam penambah cita rasa. Hal ini tidak terlepas dari kandungan gizi yang ada didalamnya. Khususnya bermanfaat untuk kesehatan. Lantas, apa saja kandungan gizi tersebut? Untuk lebih mengetahuinya, mari telusuri lebih, dengan menyimak ulasannya hingga selesai sebagai berikut.
1. Serat

Biji selasih disebut baik dalam proses pencernaan. Hal ini tidak terlepas dari kandungan serat yang ada padanya. Dilansir dalam jurnal agriTECH, biji selasih yang kontak dengan air akan membentuk gel. Struktur luar epidermis pada biji selasih akan pecah, lalu mengeluarkan filamen gel yang menyerap air. Sehingga jika dilihat terdapat lapisan gel seperti kapsul transparan.
Kapsul transparan atau lapisan gel ini terbentuk, karena adanya pektin dan hemiselulosa sebagai penyusun utama. Dimana penyusunan utama ini akan terus mengembang selama proses hidrasi. Kandungan pektin ini merupakan serat larut yang bisa membantu proses pencernaan dan mencegah terjadinya sembelit. Sehingga bisa dijadikan alternatif sumber serat pangan.
2. Karbohidrat, protein dan lemak

Seperti kandungan gizi pada bahan makanan umumnya, biji selasih juga mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Adapun nilainya disebutkan dalam jurnal Foods, untuk kandungan karbohidratnya cukup tinggi sekitar 43,9 sampai 63,8 g/100 g biji selasih. Yang mana, terdiri dari polisakarida non tepung dalam bentuk hemiselulosa 9,87%; selulosa 8,03% dan lignin yang tertinggi sebesar 35,2%. Gam pada biji selasih merupakan polimer karbohidrat/polisakarida kompleks yang berfungsi sebagai serat makanan.
Protein yang ada pada biji selasih juga tergolong tinggi. Sekitar 22,98 g pada biji kering dan 3,15 g pada biji basah, yang merupakan sumber protein baik bagi kesehatan tubuh. Bahkan semua asam amino esensial ada dalam biji selasih, kecuali triptofan dan jenis yang mengandung unsur S. Dan asam amino non essensial yang terdapat pada biji adalah asam glutamat dan asam aspartat. Dengan kandungan protein yang demikian, biji selasih ini direkomendasikan sebagai asupan makanan yang cukup baik.
Sedangkan lemak yang ada pada biji selasih sekitar 4,07 g pada biji kering dan 0,64 g pada biji basah. Biji selasih disebutkan mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang cukup baik. Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak linolenat (ALA) sebesar 0,3-66,0%; linoleat (LA) sebesar 12-85,6%; asam oleat sebesar 8,5-13,3%. Sedangkan asam jenuh meliputi asam palmitat sebesar 4,9-11,0% dan asam sitrat sebesar 2,0-6,6%. Sehingga kandungan tersebut menjadikan biji selasih sebagai sumber omega-3 yang baik, khususnya untuk para vegetarian.
3. Fitokimia

Salah satu peran dari biji selasih adalah aktivitas antioksidan. Peran ini tidak terlepas dari kandungan senyawa fitokimia yang ada pada biji. Dilansir dalam jurnal Kartika Kimia, terdapat kandungan senyawa berupa alkaloid, flavonoid, saponin, steroid dan polifenol pada biji selasih. Metabolit sekunder ini umumnya memiliki bioaktivitas termasuk antioksidan. Flavonoid adalah salah satunya dengan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
4. Mineral

Kandungan mineral adalah penting sebagai nutrisi. Yang mana menjadi komponen struktural jaringan dan berfungsi dalam metabolisme seluler dan basal, keseimbangan air serta asam dan basa. Dilansir dalam jurnal Foods, mineral disebut sebagai makronutrien yang juga penting untuk hormon dan aktivitas enzim. Adapun kalsium dalam biji selasih sebesar 636 mg/100 g dan kalium 481 mg/100 g. Lalu magnesium sebesar 31,55 mg/100 g serta zat besi, natrium, seng, tembaga dan mangan dalam jumlah yang lebih kecil. Mineral juga berperan penting dalam perkembangan dan pencegahan penyakit pada tubuh.
5. Vitamin dan folat

Biji selasih juga mengandung vitamin, salah satunya vitamin C dan vitamin A. Kadarnya disebutkan dalam penelitian oleh Widiyanti, Universitas Hasanuddin, yaitu vitamin C sebesar 0,8 mg biji kering dan 18 mg biji basah. Sedangkan vitamin A sebesar 744 IU biji kering dan 5.275 IU. Seperti yang diketahui vitamin A bagus untuk indra penglihatan. Sedangkan vitamin C bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Sehingga biji selasih cukup baik dalam memenuhi kebutuhan vitamin.
Selain itu, juga terdapat kandungan folat pada biji selasih. Folat dapat berperan dalam membantu penambahan darah. Dan tentunya baik untuk ibu hamil, yang dapat mencegah cacat lahir pada janin.
6. Xilan dan glukomanan
Kandungan karbohidrat yang ada pada biji selasih tersusun dari xilan, glukomanan dan glukan. Hal ini disebutkan dalam jurnal agriTECH, kadar xilan sebesar 24,3%; glukomanan sebesar 43% dan glukan sebesar 2,31%. Xilan memiliki bersifat hidrofilik yang dapat menyerap air, yang menyebabkan biji mengembang dan membentuk gel. Sedangkan glukomanan merupakan polisakarida non-pati yang terdapat pada tanaman. Dimana polisakarida non-pati terdapat sifat kimia dan molekul berbeda. Sehingga dapat menghasilkan hidrokoloid atau gel yang bisa diaplikasikan pada olahan yang memberikan tekstur makanan.
7. Senyawa linalool dan metil chavicol

Terdapat kandungan senyawa yang dapat berfungsi dalam mengurangi stres dan gelisah. Dilansir dalam website Universitas Medan Area, efek tersebut terjadi karena adanya senyawa linalool dan metil chavicol. Yang mana, senyawa ini dapat menenangkan sistem saraf. Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan menambahkan biji selasih dalam teh. Lalu meminumnya sebelum tidur supaya meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi rasa cemas.
Konsumsi biji selasih harus sesuai kebutuhan. Karena jika berlebihan dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang disebutkan dalam website Times of India, seperti masalah pencernaan karena kandungan serat yang tinggi. Pencernaan yang tidak nyaman, seperti kembung dan timbulnya gas.
Bisa menyebabkan dehidrasi karena biji selasih akan menyerap air pada tubuh saat proses mengembang. Selain itu, dapat menyebabkan alergi seperti gatal, ruam maupun bengkak. Hal ini terjadi khususnya bagi orang yang punya alergi terhadap biji-bijian atau kacang.
Fluktuasi gula darah juga bisa terjadi, jika konsumsinya tidak diimbangi dengan komponen makanan lainnya. Ketidakseimbangan nutrisi jika berlebihan, komponen nutrisi lainnya bisa terabaikan. Dan bisa terjadinya interaksi terhadap obat-obatan tertentu khususnya berhubungan dengan tekanan darah atau gula darah.
Meskipun kandungan nutrisi cukup baik untuk tubuh, jumlah asupan harus tetap dibatasi. Karena berkaitan dengan efek samping jika berlebihan. Anjuran konsumsi biji selasih dalam sehari cukup satu sampai dua sendok makan yang direndam air. Karena sejatinya segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Semoga bermanfaat!