7 Makanan Filipina yang Cocok Disantap saat Musim Hujan, Serba Kuah

Kalau Indonesia punya bubur ayam, Filipina punya lugaw. Lugaw adalah bubur yang terbuat dari beras ketan, kaldu ayam, dan irisan jahe. Setelah matang, bubur disajikan dengan taburan bawang putih goreng, taburan daun bawang, irisan daging babi goreng, dan tahu.

Di Filipina, hidangan ini jadi favorit warga lokal. Bukan hanya saat musim hujan aja, lugaw yang masih hangat juga bisa kamu dapatkan dari kedai-kedai di setiap sudut Kota Manila.

Kalau Indonesia punya bubur ayam sebagai menu sarapan, maka Filipina punya champorado sebagai menu sarapan favorit di musim hujan. Sekilas champorado ini mirip seperti bubur ketan hitam yang biasa kita makan di Indonesia. Well, champorado memang bubur ketan hitam, bedanya adalah bagaimana mereka membuatnya.

Di Indonesia, beras ketan hitam dimasak dengan air dan disajikan dengan santan. Sedangkan di Filipina, champorado terbuat dari beras ketan hitam yang dimasak dengan gula dan tableya atau bubuk kakao murni yang punya rasa sedikit pahit. Uniknya adalah champorado yang sudah matang disajikan dengan susu sebagai saus dan serpihan ikan kering sebagai toppingnya.

Saat musim hujan tiba, bulalo menjadi hidangan favorit semua orang. Bulalo merupakan makanan populer yang berasal dari daerah Tagaytay. Sederhananya, bulalo adalah sup yang terbuat dari rebusan sumsum dan daging sapi.

Biar lebih sehat dan nikmat, bulalo diberi tambahan jagung rebus, kentang, kacang panjang, buncis, dan bokchoy. Bayangin, menyeruput sup kaldu hangat sambil menyaksikan rintik hujan dari jendela. Enak banget kayaknya!

Gak kalah dari Tagaytay, Distrik La Paz di Kota Iloilo juga punya sup hangat yang bakalan nikmat banget kalau disantap saat musim hujan. Dikenal dengan nama batchoy, hidangan ini terdiri dari daging sapi atau babi, jeroan, dan mie telur atau yang lebih dikenal dengan nama miki. Semua bahan kemudian disiram dengan kuah kaldu yang sudah diberi campuran guinamus atau terasi udang.

Seporsi batchoy disajikan dengan bawang putih dan irisan daun bawang. Buat kamu yang penasaran pengin nyicipin hidangan ini, kamu bisa berkunjung ke La Paz Public Market di Kota Iloilo.

Dalam Bahasa Tagalog, sopas artinya sup. Tapi berbeda dengan sup Indonesia yang kuahnya bening sup ala Filipina atau sopas punya kuah kental karena terbuat dari susu yang kemudian diberi tambahan suwiran daging ayam dan makaroni sebagai isian. Selain dua bahan tersebut, sayuran seperti wortel, kubis, dan kentang juga sering ditambahkan sebagai isian.

Orang Filipina biasa mengonsumsi sopas saat sarapan, saat hujan, atau saat mereka sedang sakit. 

Dibuat pertama kali oleh seorang imigran Tionghoa, lomi kini jadi salah satu makanan favorit warga Filipina saat musim hujan. Lomi sendiri terdiri dari mie telur yang tebal dengan kuah kuning yang kental. Agar makin nikmat, isian lomi diberi tambahan aneka makanan seperti telur, jeroan dan hati babi, chicharon, hingga irisan daging ayam.

Hidangan ini sendiri berasal dari Provinsi Batangas. Meski begitu kamu selalu bisa dengan mudah menemukan hidangan ini di berbagai restoran di Manila.

Sinigang merupakan makanan rumahan di Filipina. Makanan ini adalah sup asam yang terdiri dari daging babi, makanan laut, umbi talas, lobak putih, dan kangkung. Kuahnya sendiri punya rasa yang asam karena diberi campuran asam jawa.

Semangkuk sinigang paling enak disantap dengan nasi putih yang masih hangat. Uniknya, beberapa tempat juga menyajikan sinigang dengan irisan semangka sebagai isiannya. 

Bisa dibilang, makanan khas Filipina cukup unik dan berbeda dari kebanyakan negara Asia Tenggara lainnya, baik itu soal rasa maupun bahannya. Buat kamu yang kebetulan suka kulineran, maka Filipina wajib masuk dalam destinasi impian kamu.