Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Permasalahan yang Ditemui saat Budidaya Microgreens

ilustrasi perawatan microgreens (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi perawatan microgreens (pexels.com/Mikhail Nilov)

Setiap proses budidaya tanaman tidak selamanya berjalan lancar. Ada juga faktor-faktor yang dapat menimbulkan suatu proses budidaya tanaman tidak berjalan lancar, tidak terkecuali dapat terjadi pada budidaya microgreens

Budidaya microgreens tergolong mudah karena tidak membutuhkan lahan yang luas dan masa panen yang sangat cepat. Namun, di balik kemudahan proses budidaya microgreens, ada juga hal-hal yang berpotensi menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Jika tidak diatasi, dapat menimbulkan permasalahan yang serius. Simak ulasan berikut!

1. Berjamur

ilustrasi microgreens (instagram.com/feastingathome)

Permasalahan jamur sudah menjadi gejala umum yang selalu mengantui tanaman, termasuk pada microgreens. Gejala yang dapat dilihat jika microgreens terkena jamur, mulai dari munculnya benang-benang hifa berwarna putih yang muncul dari akar dan menjalar ke batang hingga ke semua bagian tanaman. 

Kerapatan penanaman benih menjadi pemicu timbulnya jamur pada microgreens, sehingga dapat menciptakan kelembaban meningkat di sekitar area tanaman. Kondisi ini juga diperparah dengan sistem drainase yang buruk.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ada beragam cara yang dapat kita lakukan. Mulai dari menjaga wadah atau tempat tanam microgreens agar tetap steril, hindari menanam benih dengan jarak yang rapat agar mengurangi kelembaban pada area tanaman, dan menggunakan fungisida nabati berbahan ekstrak biji anggur. 

2. Mudah rebah

ilustrasi microgreens (instagram.com/roragreens.cl)
ilustrasi microgreens (instagram.com/roragreens.cl)

Tergolong tanaman yang memiliki ukuran kecil, gejala mudah rebah termasuk permasalahan yang perlu diwaspadai. Kondisi mudah rebah yang terjadi pada microgreens dimulai dari bagian tengah pertanaman. Selain itu, dapat juga dimulai dari sisi lainnya yang menyebar ke sisi lainnya.

Kondisi mudah rebah yang terjadi diakibatkan karena microgreens kekurangan air atau mengalami dehidrasi, sehingga memicu tidak terpenuhinya kebutuhan air untuk pertumbuhannya. Untuk mengatasi hal tersebut, disarankan untuk melakukan penyiraman yang cukup pada microgreens.

3. Proses perkecambahan yang lambat

ilustrasi microgreens (instagram.com/lipnogreens)

Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman yang dimulai dari biji atau benih. Masa perkecambahan memiliki waktu yang berbeda-beda pada setiap tanaman. Pada microgreens, masa perkecambahan membutuhkan waktu selama 2-3 hari. Namun, ada juga beberapa kondisi membutuhkan waktu yang agak lama dari biasanya.

Kurangnya kelembapan pada area tanam menjadi pemicu biji atau benih microgreens lambat dalam berkecambah. Selain itu, faktor eksternal biji yang kurang reaktif dalam menyerap air juga menjadi pemicu kondisi serupa.

Untuk mengatasi lambatnya proses perkecambahan, perlu memilih biji atau benih yang berkualitas. Kemudian, lakukan perendaman biji atau benih pada air agar mempercepat proses dormansi. Terakhir, letakkan penanaman microgreens pada lingkungan yang lembap dan gelap agar mempercepat proses perkecambahan.      

4. Pertumbuhan tidak merata

ilustrasi microgreens (instagram.com/fruitarian)
ilustrasi microgreens (instagram.com/fruitarian)

Pertumbuhan tidak merata pada microgreens menjadi salah satu permasalahan yang tidak boleh dianggap remeh. Faktor sinar matahari menjadi pemicu utama pertumbuhan yang tidak merata pada microgreens.

Seperti yang diketahui, sinar matahari yang cukup dapat memenuhi pertumbuhan tanaman melalui proses fotosintesis. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu memastikan bahwa microgreens yang ditanam mendapatkan intensitas matahari yang cukup dan merata.

5. Menguning dan etiolasi

ilustrasi microgreens (instagram.com/lol_neek)
ilustrasi microgreens (instagram.com/lol_neek)

Pada dasarnya warna kekuningan yang terjadi pada microgreens, merupakan suatu hal yang normal. Hal ini dikarenakan pigmen klorofil yang berada pada daun belum melaksanakan tugasnya dalam proses fotosintesis. 

Microgreens yang terlalu lama ditempatkan pada keadaan yang gelap akan menjadi warna kekuningan dan tumbuh menjadi memanjang atau etiolasi. Jika dibiarkan terus-menerus berakibat microgreens menjadi lemah dan akhirnya mati.

Perlu menempatkan microgreens pada keadaan gelap, cukup 3-5 hari di awal penanaman agar dapat memacu pertumbuhan yang cepat dan juga terhindar dari etiolasi. Jika lebih dari lima hari, dianjurkan untuk menempatkan microgreens pada area terang agar terhindar dari gejala kekuningan.

6. Hasil panen yang kotor

ilustrasi microgreens (instagram.com/kbusse_greens)

Kegiatan panen menjadi suatu hal yang ditunggu-tunggu bagi yang membudidayakan microgreens. Namun, di balik itu, ada permasalahan yang bisa saja terjadi, yaitu hasil panen yang kotor. Hasil panen yang kotor dapat berpengaruh terhadap daya produksi hingga memicu hasil pendapatan yang menurun.

Hasil panen yang kotor diakibatkan oleh biji yang telah ditanami ditutupi oleh media tanam yang serupa, yaitu media tanam tanah. Hal ini dimaksudkan agar pertumbuhan microgreens dapat merata, namun berakibat tanah tersebut akan menempel terus pada kotiledon dan daun microgreens.

Untuk mengatasi hasil panen yang kotor, benih yang telah ditanam pada media tumbuh ditaburi lapisan media tumbuh yang sama yang longgar dan diikuti lapisan media tumbuh yang lebih padat. Hal ini agar pada masa perkecambahan, media tumbuh tidak akan menempel di daun atau kotiledonnya.

Permasalahan yang muncul pada budidaya mirogreens perlu kita waspadai, karena berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan microgreens. Jadi, bagi kalian yang sedang membudidayakan microgreens, perlu tahu nih penyebab dan solusi dalam mengatasi permasalahan dalam budidaya microgreens!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sari Magfirah Naufal
EditorSari Magfirah Naufal
Follow Us