Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Menyimpan Kolang-Kaling, biar Awet dan Gak Gampang Berlendir

buah kolang-kaling (commons.wikimedia.org/Wie146)

Kolang-kaling terbuat dari biji buah aren yang sering menjadi isian aneka es, kolak, sekoteng, hingga manisan. Teksturnya kenyal dan memberikan sensasi menyegarkan selalu menjadi pilihan untuk menambahkannya ke dalam minuman segar.

Sekilas bentuknya mirip siwalan, tetapi kolang-kaling lebih kecil dan keras, sehingga harus dimasak dulu sebelum disantap. Meskipun teksturnya cenderung padat, kolang-kaling tak bisa disimpan sembarangan dan dalam waktu lama.

Cara menyimpan kolang-kaling yang kurang tepat dapat membuatnya gampang berlendir dan rasanya asam. Tentu saja jadi tak layak dikonsumsi.

Lantas, bagaimana cara menyimpan kolang-kaling yang tepat, agar lebih tahan lama? Berikut beberapa cara mudah yang dapat kamu lakukan dalam menyimpan kolang-kaling.

1. Pilih kolang-kaling yang masih muda

ilustrasi kolang-kaling (commons.wikimedia.org/Judgefloro)

Kondisi buah kolang-kaling menjadi turut menentukan berapa lama umur simpannya. Maka dari itu, penting untuk memilih kolang-kaling yang masih muda dan segar. Hal ini membuat kolang-kaling lebih tahan terhadap pembusukan.

Kolang-kaling yang masih muda dan segar dapat dilihat dari tingkat kekerasannya. Kamu bisa mencoba untuk memencet biji kolang-kaling. Pilihlah yang masih keras dan kesat, karena itu tandanya kolang-kaling belum lama dipetik, serta disimpan dengan baik.

2. Bilas kolang-kaling dengan air mengalir

ilustrasi membilas dengan air mengalir (freepik.com/freepik)

Langkah berikutnya, sebelum menyimpan atau merebus kolang-kaling, kamu perlu membersihkanya terlebih dahulu. Meskipun kolang-kaling yang dijual di pasaran seringkali berada di dalam wadah berisi air, tetapi tujuannya untuk menjaga kelembaban buah.

Semakin lama buah direndam, maka berpotensi menghasilkan lendir yang dapat memberikan rasa asam dan mempercepat pembusukan. Sebaiknya, bilas kolang-kaling dengan air mengalir setelah dibeli.

Kamu bisa sambil menggosok buah kolang-kaling secara acak untuk menghilangkan lendir yang menempel. Setelah itu, tiriskan untuk disimpan dalam kondisi mentah atau matang.

3. Rendam kolang-kaling dengan air bekas cucian beras

ilustrasi air bekas cucian beras (commons.wikimedia.org/Obsidian_Soul)

Jika ingin menyimpan kolang-kaling dalam kondisi mentah, kamu bisa merendamnya dahulu dengan air beras. Tujuannya untuk mengurangi rasa asam dan membersihkan sisa lendir yang mungkin masih menempel. Rendam kolang-kaling dalam air bekas cucian beras selama 1–2 jam.

Ketika proses berlangsung, maka akan muncul gelembung keruh pada permukaan air bekas cucian beras. Setelah itu, bilas kembali kolang-kaling dengan menggunakan air mengalir sebelum disimpan.

4. Rendam menggunakan air mendidih sebagai opsi

ilustrasi merebus air hingga mendidih (freepik.com/freepik)

Kalau kamu gak punya air bekas cucian beras, gantikan dengan air mendidih. Siapkan baskom, rendam seluruh permukaan kolang-kaling dengan air biasa, lalu sisihkan. Rebus air hingga mendidih untuk mengganti air bersuhu ruang.

Tiriskan kolang-kaling dan ganti air rendaman dengan air yang telah direbus. Setelah uap air hilang, kamu bisa memindahkannya di dalam wadah tertutup. Simpan di tempat kering dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Kamu perlu mengganti air rendaman secara rutin, supaya kolang-kaling awet dan tidak asam. Cara ini dapat membuat kolang-kaling bertahan selama beberapa hari ke depan pada suhu ruang. Tentu dengan catatan, kalau kamu mau menyimpannya dalam kondisi mentah.

5. Rebus kolang-kaling dengan bahan aromatik

ilustrasi merebus kolang-kaling dengan kayu manis (commons.wikimedia.org/Hzu_Hzu)

Kolang-kaling juga bisa disimpan dalam kondisi matang. Langkah ini memudahkanmu saat ingin menggunakannya langsung. Caranya, rebus kolang-kaling yang telah dibersihkan atau melalui proses pencucian.

Kamu dapat menambahkan bahan aromatik, seperti daun pandan, kayu manis, atau cengkih saat proses merebus. Bahan aromatik itu tidak hanya menambah aroma, tetapi juga berfungsi menghambat aktivitas mikroba. Hal ini dapat memperpanjang masa simpan kolang-kaling setelah direbus.

6. Simpan kolang-kaling di dalam wadah tertutup

ilustrasi kolang-kaling dalam wadah tertutup (commons.wikimedia.org/Indonesiagood)

Kolang-kaling yang akan disimpan dalam kondisi mentah maupun matang, harus disimpan dalam wadah tertutup. Kolang-kaling mentah disimpan bersama air rendamannya yang perlu diganti secara rutin. Sedangkan, kolang-kaling matang perlu ditiriskan dan biarkan benar-benar dingin sebelum disimpan di dalam wadah tertutup.

Jika ingin menyimpan kolang-kaling yang sudah matang, sebaiknya kemas dalam wadah dengan pembagian porsi tertentu. Gunakan wadah kedap udara atau plastik ziplock. Cara ini akan memudahkanmu untuk menambahkan kolang-kaling sesuai kebutuhan. 

Masa simpan kolang-kaling pada suhu ruang dalam kondisi mentah bisa sampai tujuh hari. Kalau mau umur simpannya lebih lama, letakkan ke dalam chiller. Kolang-kaling yang disimpan di dalam chiller bisanya masih layak dikonsumsi pada 10–14 hari kemudian.

Cara menyimpan kolang-kaling terbilang mudah, tetapi kamu perlu rutin mengganti air rendamannya. Kamu juga bisa menyimpan kolang-kaling dalam kondisi matang dan siap konsumsi. Selamat mencoba cara-cara di atas, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatma Roisatin
Dewi Suci Rahayu
Fatma Roisatin
EditorFatma Roisatin
Follow Us