5 Fakta Cottage Cheese, Keju Sehat Favorit Para Atlet

Keju cottage adalah adalah satu di antara ratusan jenis keju yang ada di dunia. Ia cukup populer di beberapa negara, tetapi tergolong kurang dikenal di Indonesia. Keju ini memiliki kandungan protein yang tinggi dengan kadar lemak yang rendah.
Jadi, dipercaya lebih sehat dan bagus untuk diet. Bahkan atlet pun menjadikannya salah satu menu penting untuk asupan harian mereka. Benarkah sesehat itu? Berikut faktanya.
1. Dibuat dengan bakteri dari kefir

Cottage cheese banyak ditemukan di Eropa. Ini terkait erat dengan bahan bakteri utamanya yang biasanya diambil dari kefir. Selain kefir, enzim rennet juga ditambahkan ke dalam susu yang sudah mencapai suhu setidaknya 29-30 derajat Celcius.
Setelah didiamkan selama beberapa jam, susu akan membentuk gumpalan atau whey di bagian atasnya. Gumpalan kemudian bisa dipotong-potong sebelum susu dipanaskan kembali ke suhu 45-46 derajat sampai whey terpisah dari air dadihnya. Barulah gumpalan bisa diperas dan disaring dengan cheesecloth. Keju cottage siap disantap.
2. Bisa juga dibuat dengan bantuan distilled white vinegar

Selain dengan kefir, beberapa bisa membuatnya dengan bantuan distilled white vinegar atau cuka putih. Untuk mengeksekusi metode ini, susu harus dipanaskan sampai suhu 50 derajat. Setelah cuka dimasukkan, gumpalan akan langsung terbentuk. Namun, cuka dan susu harus diaduk selama beberapa saat untuk memastikan semua tersebar merata.
Setelah itu, whey dan airnya yang mulai terpisah bisa disaring dengan cheesecloth. Sangat mudah asalkan suhu benar-benar pas. Tidak boleh kurang atau lebih.
3. Bisa dibuat dengan semua jenis susu

Selama ini kebanyakan keju dibuat dengan susu segar. Menariknya keju cottage bisa dibuat dari segala jenis susu. Mau full cream, UHT, pasteurisasi, ataupun yang jenis susu skim dan rendah lemak bisa dipakai.
Bahkan susu rendah lemak atau susu skim justru memiliki rasa yang lebih enak ketika jadi keju cottage. Jadi makin penasaran, kan?
4. Tinggi protein dan vitamin B

Melansir salah satu artikel dalam Journal of Dairy Science yang ditulis Reif, dkk., keju cottage memiliki kelebihan di kandungan protein, vitamin B6, vitamin B12, dan asam folat yang tinggi dibandingkan beberapa jenis keju lainnya. Kandungan asam folat akan meningkat bila menggunakan rennet. Sayangnya, kandungan kalsiumnya tergolong rendah. Untuk itu, biasanya dilakukan fortifikasi kalsium untuk menambah nutrisi pada keju cottage.
Kelebihan lainnya adalah keju ini bisa dibuat rendah lemak dengan menggunakan jenis susu skim atau susu yang sudah dipisah dari krimnya. Protein sendiri punya banyak kelebihan termasuk menstabilkan gula darah, memberi efek kenyang lebih lama, dan membantu membentuk otot. Itulah yang membuat keju cottage disukai para atlet.
5. Rasanya cenderung hambar, sehingga seringkali diperkuat dengan garam

Cita rasa keju cottage cenderung hambar, meskipun teksturnya creamy. Itulah mengapa sebagian orang menambahkan garam untuk memperkaya dan memperkuat rasa asam pada keju ini. Hal ini tidak masalah, tetapi ada baiknya untuk tidak memasukkan garam berlebih karena akan mengurangi khasiat kesehatannya.
Solusinya, kamu bisa buat sendiri dengan cara-cara yang banyak dibagikan di berbagai situs dan kanal YouTube. Cenderung mudah, hanya perlu teliti di bagian suhu saat memanaskan susu.
Meski jarang dijual di pasaran tanah air, kamu bisa bikin sendiri keju cottage yang otentik. Pakai beberapa cara di atas untuk bisa menikmati rasanya yang unik dan mendapatkan khasiat kesehatannya yang kaya.