Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Makanan Jepang yang Jadi Teman Minum Ceremonial Matcha

ilustrasi makanan Jepang yang sering dijadikan teman ceremonial matcha (commons.wikimedia.org/Taliesin)
Intinya sih...
  • Kuromame, kacang kedelai hitam direbus lama dengan gula dan kecap asin, disantap bersama matcha untuk menyeimbangkan rasa pahit teh.
  • Mochi polos tanpa taburan gula cocok dipadukan dengan matcha untuk menetralisir rasa kuat teh tanpa membuat mulut terasa manis berlebihan.
  • Senbei, kerupuk beras tawar atau hanya diberi sedikit olesan kecap asin, disajikan utuh sebagai teman minum teh untuk memberi rasa gurih ringan.

Ceremonial matcha atau yang dikenal sebagai teh hijau berkualitas tinggi biasanya disajikan dalam upacara minum teh tradisional Jepang. Rasanya cenderung pahit, tapi bersih dan lembut di mulut, sehingga sering disantap bersama makanan ringan yang bisa menyeimbangkan cita rasanya.

Kombinasi matcha dan camilan ini bukan cuma soal selera, tapi juga kebiasaan turun-temurun yang masih dijaga hingga sekarang. Berikut lima makanan Jepang yang jadi teman minum ceremonial matcha. Pelengkap yang bikin cita rasa matcha makin nikmat!

1. Kuromame disajikan dalam keadaan dingin setelah direbus lama

Kuromame (commons.wikimedia.org/Jun Seita)

Kuromame dibuat dari kacang kedelai hitam yang direbus dalam waktu lama bersama gula dan sedikit kecap asin sampai kacang empuk dan manis. Biasanya, kurorame disajikan dalam suhu ruang atau dingin dan diletakkan di wadah kecil sebagai pendamping makanan utama atau camilan ringan. Jika tidak disajikan bersama ceremonial matcha, kuromame biasanya disantap bersama nasi atau sebagai bagian dari bento.

Saat dijadikan teman minum teh, kuromame tidak dimakan dalam jumlah banyak, cukup 2—3 butir dalam satu sesi. Orang Jepang menikmatinya secara perlahan, menggigit satu butir, lalu menyeruput matcha hangat agar rasa manisnya melembutkan rasa pahit teh. Tekstur kuromame yang lembut berpadu pas dengan sensasi kering di mulut setelah minum matcha.

2. Mochi polos tanpa taburan gula cocok dipadukan dengan matcha

Mochi (commons.wikimedia.org/Immanuel Giel)

Mochi adalah kue ketan kenyal yang dibuat dengan cara menumbuk ketan panas hingga menjadi adonan halus, lalu dibentuk bulat kecil. Di Jepang, mochi bisa ditemukan dalam banyak versi, mulai dari isian pasta kacang merah sampai dibakar atau digoreng. Namun, untuk teman minum ceremonial matcha, jenis mochi yang digunakan biasanya polos atau hanya diberi sedikit isian ringan agar rasa teh tetap menonjol.

Cara menikmati mochi sederhana, cukup satu buah mochi kecil yang disantap dengan tangan, lalu disusul dengan satu-dua teguk matcha. Tekstur kenyal dan rasa hambar dari mochi membantu menetralisir rasa kuat teh tanpa membuat mulut terasa manis berlebihan.

Di kalangan orang tua Jepang, mochi dan matcha sering dinikmati sebagai pengganjal lapar sebelum makan malam. Keduanya dianggap menyenangkan dimakan saat cuaca dingin karena memberi rasa hangat dan kenyang ringan.

3. Senbei gurih tawar disajikan utuh sebagai teman minum teh

Senbei (commons.wikimedia.org/DryPot)

Senbei merupakan kerupuk beras khas Jepang yang dibuat dengan memanggang atau membakar adonan beras yang telah dipadatkan dan dibentuk pipih. Varian yang sering dijadikan pendamping ceremonial matcha adalah senbei tawar atau hanya diberi sedikit olesan kecap asin, tanpa rasa pedas atau bumbu berlebihan. Senbei umumnya dijual dalam kemasan besar dan bisa bertahan lama, sehingga umum ditemukan di rumah-rumah Jepang.

Cara menikmati makanan ini bersama matcha adalah dengan menggigit satu sisi senbei, lalu menyeruput teh dan melanjutkan makan. Kombinasi ini banyak disukai oleh orang Jepang usia lanjut yang mencari camilan gurih ringan untuk sore hari. Senbei juga sering dijadikan suguhan tamu saat jamuan informal, terutama ketika tidak ada manisan di rumah.

4. Dorayaki isi anko menambah kenikmatan minum ceremonial matcha

ilustrasi dorayaki (commons.wikimedia.org/Choo Yut Shing)

Dorayaki ialah kue isi berbentuk bulat pipih, terdiri dari dua lapis kue mirip pancake yang mengapit isian pasta kacang merah manis bernama anko. Di Jepang, dorayaki sering dijual dalam berbagai ukuran, tetapi untuk ceremonial matcha biasanya digunakan versi mini agar bisa dihabiskan dalam satu atau dua gigitan.

Kue ini tidak dipanaskan sebelum disajikan dan biasanya dinikmati dalam suhu ruang. Ketika tidak disajikan dengan matcha, dorayaki sering dibeli sebagai bekal anak-anak sekolah atau camilan siang hari.

Saat disandingkan dengan matcha, dorayaki memberi rasa manis ringan yang membantu mengimbangi rasa pekat teh tanpa menutupi karakternya. Orang Jepang cenderung memilih dorayaki dengan anko halus, bukan yang teksturnya kasar, supaya lebih mudah dikunyah dan cepat larut di mulut. Biasanya, dorayaki disantap dulu, lalu kemudian disusul dengan beberapa tegukan matcha untuk membersihkan rasa manis di lidah.

5. Hoshigaki dikunyah perlahan agar rasa manis alaminya keluar

ilustrasi hoshigaki (commons.wikimedia.org/ Hyeon-Jeong Suk)

Hoshigaki atau buah persimmon dikeringkan secara tradisional. Hoshigaki dikeringkan dengan cara digantung dan dipijat perlahan selama beberapa minggu hingga permukaan luar kering, tetapi bagian dalam tetap lembap. Proses ini menghasilkan rasa manis alami yang pekat dan tekstur kenyal, seperti permen buah. Di Jepang, hoshigaki termasuk camilan musiman yang biasa disajikan saat musim dingin dan bisa dimakan langsung atau dipotong kecil-kecil.

Cara menikmati hoshigaki saat minum matcha yakni dengan menggigit sedikit, lalu mengunyah perlahan agar rasa manisnya muncul bertahap, lalu disusul teh hangat. Hoshigaki juga sering dijadikan hadiah musiman, karena proses pembuatannya yang cukup lama dianggap bernilai tinggi. Rasa alaminya sangat cocok dengan matcha, karena tidak menggunakan tambahan gula dan memberi kesan mewah meski sederhana.

Memadukan ceremonial matcha dengan makanan yang tepat bukan hanya soal selera, tapi juga tentang menghargai cara orang Jepang menjaga keseimbangan rasa dalam setiap pengalaman makan. Lima sajian di atas menunjukkan bahwa pilihan teman minum teh tak pernah sembarangan, selalu ada alasan di balik setiap paduan yang diwariskan lintas generasi. Kalau kamu paling suka menikmati ceremonial matcha dengan camilan apa, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us