Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Cabai Sudah Tak Bagus Kondisinya, Rentan Busuk!

ilustrasi cabai (unsplash.com/@rgaleriacom)

Cabai menjadi komoditas penting yang dibutuhkan oleh banyak orang dalam memasak. Apalagi, hal ini didukung dengan fakta bahwa mayoritas masyarakat Indonesia sangat menggemari olahan pedas. Sehingga, penggunaan cabai menjadi salah satu bahan yang sangat dibutuhkan.

Sebelum memasak olahan dengan menggunakan cabai sebagai bahannya, kamu juga tentu perlu melihat terlebih dahulu bagaimana kondisi dari cabai tersebut. Simak beberapa tanda cabai sudah tak layak konsumsi!

1. Aromanya tak sedap

ilustrasi cabai (unsplash.com/@belart84)

Tanda pertama bisa kamu perhatikan dari aroma yang dimiliki oleh cabai dan ini bisa kamu perhatikan dengan jelas. Biasanya memang apabila cabai sudah memiliki kualitas yang kurang bagus maka aromanya juga akan cenderung berubah, yaitu menjadi lebih busuk atau tak sedap sama sekali.

Perubahan aroma ini jelas berbeda jika dibandingkan dengan cabai yang kondisinya masih bagus dan layak konsumsi. Biasanya, cabai yang masih segar justru memiliki aroma yang cenderung pedas dan mudah dibedakan.

2. Kulit cabai tampak berkeriput

ilustasi cabai (unsplash.com/@saimiri_sciureus)

Kamu bisa memperhatikan lebih lanjut mengenai permukaan dari kulit cabai yang dijual. Biasanya memang kulit cabai yang memiliki kualitas bagus dan tidak bagus sangat terlihat perbedaannya, sehingga kamu tidak akan bingung pada saat memilihnya nanti.

Untuk cabai dengan kualitas yang kurang baik biasanya bagian kulitnya akan cenderung lebih keriput. Lain cerita apabila kamu membeli cabai yang masih segar, sebab bagian kulitnya jelas akan tampak lebih kencang.

3. Tekstur cabai lembek

ilustrasi cabai (unsplash.com/@grfxman)

Kamu mungkin dapat memperhatikan tekstur alami yang dimiliki cabai agar bisa membedakan mana cabai yang bagus dan mana cabai yang sudah buruk. Sebetulnya dari segi tekstur saja sudah bisa dibedakan dengan jelas kualitas cabai yang memang sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

Biasanya untuk cabai-cabai yang mulai mendekati kondisi membusuk maka teksturnya akan cenderung lebih lembek. Lain cerita apabila cabai tersebut masih dalam kondisi baik karena biasanya saat ditekan juga akan cenderung masih kokoh dan kencang.

4. Cabai sudah terasa berair

ilustrasi cabai (unsplash.com/@elletakesphotos)

Idealnya, pada saat membeli cabai untuk diolah, maka kondisi cabai masih terasa kering pada saat kamu pegang. Berbeda apabila ternyata cabai yang kamu beli sudah mengalami penurunan kualitas, sehingga membuatnya tidak layak lagi untuk dikonsumsi.

Cabai-cabai dengan kualitas yang kurang baik akan terasa berair pada saat kamu memegangnya dengan menggunakan tangan langsung. Biasanya hal ini karena memang cabai sudah memasuki proses pembusukan, sehingga membuat kondisinya pun jadi berubah.

5. Cita rasanya sudah tak enak

ilustrasi cabai (unsplash.com/@alschim)

Beberapa orang mungkin kerap mengabaikan tampilan luar dari cabai pada saat membelinya, sehingga tetap saja mengolah bahan tersebut meski mungkin menunjukkan tanda-tanda cabai yang kurang bagus. Ada perbedaan tersendiri dari segi cita rasa apabila kamu mencoba untuk mengolah cabai yang kondisinya tak bagus.

Sebetulnya, cita rasa dari cabai yang sudah mulai membusuk tentu tidak akan enak sama sekali, bahkan rasa pedas dari cabai pun seolah lenyap. Justru yang akan kamu rasakan adalah cita rasa tidak enak yang diakibatkan karena kondisi cabai yang mulai membusuk.

Memperhatikan kualitas dari cabai memang sangat penting untuk dilakukan sebelum mengolahnya. Hal ini dilakukan agar cabai layak dikonsumsi, sehingga tidak menimbulkan cita rasa yang tidak sedap. Pilihlah cabai dengan lebih selektif, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu Nur Seto
Indiana Malia
Bayu Nur Seto
EditorBayu Nur Seto
Follow Us