Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menyimpan Daging Kurban, Awet dan Tetap Segar!

ilustrasi daging (pexels.com/Boys in Bristol Photography)
ilustrasi daging (pexels.com/Boys in Bristol Photography)

Di momen penuh kebersamaan seperti saat Idul Adha sering jadi waktu yang ditunggu-tunggu untuk merayakan bersama keluarga. Setelah salat Ied dan proses penyembelihan hewan kurban selesai, biasanya kamu bakal menerima beberapa kantong daging. Ada daging sapi, kambing, atau bahkan keduanya. Terkadang jumlahnya bisa cukup banyak dan gak habis dalam satu kali masak. Mau gak mau dagingnya pasti akan kamu simpan.

Namun masalahnya, daging yang disimpan sembarangan bisa cepat bau, basi, atau bahkan berubah warna. Jadi, agar daging kurban tetap segar dan bisa dimasak kapan pun kamu mau, harus disimpan dengan benar. Bukan cuma agar awet lebih lama, tapi juga supaya kualitas gizi dan rasa dari daging tersebut tetap terjaga.

Berikut ini lima tips menyimpan daging kurban agar tahan lama dan tetap fresh!

1. Bersihkan daging kurban dengan cara yang benar

ilustrasi daging (pexels.com/ Rachel Claire)
ilustrasi daging (pexels.com/ Rachel Claire)

Setelah menerima daging kurban, hal pertama yang mungkin langsung kamu pikirkan adalah ingin mencucinya agar terlihat bersih. Namun, tahukah kamu kalau mencuci daging segar sebelum disimpan justru bisa mempercepat kerusakan? Air cucian bisa membawa bakteri dan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme di permukaan daging.

Jadi, cukup bersihkan daging dengan cara menyisihkan bagian yang terlalu berlemak atau kotor, lalu tepuk-tepuk menggunakan tisu bersih. Kalau tetap ingin dicuci, pastikan kamu mengeringkan daging secepat mungkin dan langsung simpan di freezer. Jangan membiarkannya di suhu ruang terlalu lama karena itu akan menurunkan kualitas daging.

2. Pisahkan sesuai porsi masak

ilustrasi sapi (pexels.com/ 征宇 郑)
ilustrasi sapi (pexels.com/ 征宇 郑)

Menyimpan daging dalam satu kantong besar akan bikin kamu kesusahan nantinya. Setiap kali ingin memasak, kamu harus mencairkan semua isi kantong padahal cuma butuh sedikit porsi daging saja. Proses pencairan dan pembekuan berulang ini justru bikin daging cepat rusak dan rawan terkontaminasi.

Solusinya, cukup pisahkan daging ke dalam beberapa kantong plastik kecil atau wadah tertutup sesuai porsi memasak harian. Misalnya, kalau kamu biasa masak untuk dua orang, simpan dalam porsi sekitar 250-300 gram per kantong. Ini akan bikin kamu lebih hemat waktu dan tenaga, plus menjaga kualitas daging tetap terjaga setiap kali akan dimasak.

3. Gunakan wadah atau plastik kedap udara

ilustrasi wadah penyimpanan makanan (pexels.com/karolina-grabowska)
ilustrasi wadah penyimpanan makanan (pexels.com/karolina-grabowska)

Meskipun sama-sama plastik, tapi jangan asal pakai kantong kresek. Plastik sembarangan bisa meresap zat kimia dan berbahaya untuk makanan. Untuk menyimpan daging kurban, pakailah plastik food grade atau wadah kedap udara yang aman untuk makanan. Selain menjaga kebersihan, ini juga akan mengurangi risiko daging terkontaminasi bau atau cairan dari bahan lain di dalam kulkas.

Kalau memungkinkan, kamu bisa vakum daging dengan menggunakan alat vacuum sealer. Ini adalah cara terbaik untuk menghilangkan udara dalam kemasan dan mencegah oksidasi. Namun, kalau belum punya alatnya, pastikan setidaknya kamu mengeluarkan udara sebanyak mungkin sebelum menutup kemasan plastiknya, ya!

4. Langsung bekukan dalam freezer

ilustrasi mengisi kulkas (pexels.com/Lucie Liz )
ilustrasi mengisi kulkas (pexels.com/Lucie Liz )

Setelah daging dipotong-potong dan dibagi sesuai porsi, jangan tunda untuk langsung menyimpannya di freezer. Suhu dingin akan memperlambat aktivitas bakteri, jadi daging bisa bertahan lebih lama tanpa mengalami penurunan kualitas. Daging segar yang langsung dibekukan bisa tahan hingga 3-6 bulan di suhu freezer minus 18 derajat Celsius.

Kalau kamu belum sempat memasak dalam 24 jam pertama, pastikan daging disimpan dalam kondisi beku sejak awal. Jangan menaruh daging terlalu lama di rak kulkas bagian bawah karena suhu di situ biasanya hanya sekitar 4 derajat Celsius, yang cukup untuk mempertahankan kesegaran selama 1-2 hari saja.

5. Beri label dan urutkan waktu penyimpanannya

ilustrasi makanan di kulkas (pexels.com/ Kindel Media)
ilustrasi makanan di kulkas (pexels.com/ Kindel Media)

Salah satu kesalahan yang juga sering dilakukan adalah menyimpan banyak daging di freezer tanpa label atau urutan. Akibatnya, daging yang lebih dulu masuk bisa terlupakan dan justru jadi busuk duluan. Untuk menghindari ini, beri label tanggal pada setiap kemasan daging atau tempelkan stiker di wadah untuk menandai.

Simpan daging yang lebih baru di bagian belakang dan tempatkan yang lebih dulu masuk di depan. Metode ini yang juga sering dipakai di restoran atau industri makanan. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mengatur stok dan memastikan gak ada daging yang terbuang karena kelamaan disimpan.

Dengan mengikuti lima tips menyimpan daging kurban seperti di atas, kamu bisa menjaga kualitas daging tetap segar, tahan lama, dan aman dikonsumsi kapan pun kamu ingin mengolahnya. Jadi, yuk mulai lebih perhatikan cara menyimpan daging kurban di rumah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us