Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Menyimpan Ikan Basah agar Tidak Rusak dan Berbau Menyengat

ilustrasi ikan basah (pexels.com/mali maeder)
ilustrasi ikan basah (pexels.com/mali maeder)

Ikan basah termasuk salah satu bahan pangan yang mudah sekali mengalami kerusakan apabila proses penyimpanannya tidak dilakukan dengan benar, terutama di iklim tropis seperti Indonesia. Kandungan air yang cukup tinggi dan juga teksturnya yang lembut ternyata akan rentan membuat ikan tersebut teroksidasi dan kontaminasi bakteri, sehingga nantinya menimbulkan bau amis yang menyengat dalam waktu singkat.

Menyimpan ikan basah dengan cara yang tepat bukan hanya dapat memastikan kesegaran dan cita rasanya, namun juga mencegah potensi kerugian akibat pembusukan. Oleh sebab itu, simaklah beberapa tips penting berikut ini dalam menyimpan ikan basah agar nantinya tidak sampai mudah mengalami kerusakan dan menimbulkan bau menyengat yang kurang mengenakkan.

1. Cuci bersih dan keringkan sebelum disimpan

ilustrasi ikan basah (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi ikan basah (pexels.com/Kindel Media)

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah dengan mencuci ikan menggunakan air bersih mengalir untuk menghilangkan sisa sisik, lendir, dan juga kotoran yang mungkin menempel di permukaan tubuhnya. Lendir dan sisa kotoran tersebut ternyata akan semakin mempercepat proses pembusukan dan pada akhirnya menjadi tempat ideal untuk berkembang biaknya bakteri penyebab bau.

Setelah dicuci, pastikan bahwa ikan telah dikeringkan terlebih dahulu dengan menggunakan tisu dapur atau lap bersih agar nantinya tidak sampai terlalu lembab ketika dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan. Kelembaban berlebih justru akan semakin mempercepat proses pembusukan, sebab bakteri biasanya akan lebih mudah berkembang dalam kondisi basah.

2. Gunakan wadah tertutup atau kantong vakum

ilustrasi ikan basah (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi ikan basah (pexels.com/Engin Akyurt)

Menyimpan ikan di wadah terbuka ternyata bisa mempercepat penyerapan bau dari lingkungan sekitar, serta mempercepat proses oksidasi. Oleh sebab itu, kamu disarankan untuk selalu menggunakan wadah tertutup rapat atau jika memungkinkan bisa menggunakan kantong vakum untuk menghindari potensi udara masuk dan juga memastikan kelembabannya tetap stabil.

Kantong vakum ternyata sangat efektif karena bisa menghilangkan oksigen yang menjadi salah satu faktor utama dari proses pembusukan makanan, termasuk ikan. Jika tidak memiliki alat vakum, maka pastikan wadah tersebut benar-benar bersih, tidak bocor, dan memiliki penutup kedap udara agar nantinya ikan tetap terlindungi dengan baik.

3. Simpan di bagian freezer, bukan chiller

ilustrasi ikan basah (pexels.com/Deane Bayas)
ilustrasi ikan basah (pexels.com/Deane Bayas)

Suhu penyimpanan in ternyata sangat menentukan kesegaran dari ikan basah, sehingga menyimpannya di bagian chiller kulkas saja dinilai tidak cukup untuk jangka panjang. Bagian chiller biasanya hanya mampu menjaga ikan selama satu hingga dua hari saja, sedangkan bagian freezer bisa memperpanjang masa Simpannya hingga beberapa minggu lamanya.

Pastikan bahwa suhu freezer tersebut berada pada minus 18 derajat Celcius atau bahkan lebih rendah agar proses pembekuannya bisa berjalan dengan lebih optimal, serta pertumbuhan mikroorganisme dapat segera dihentikan. Selain itu, usahakan untuk tidak sering membuka freezer agar suhu di dalamnya tetap stabil dan es tersebut tidak mudah mencair, lalu membeku kembali karena dapat berpotensi merusak tekstur ikan.

4. Tambahkan perasan jeruk nipis atau cuka sebelum membeku

ilustrasi ikan basah (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi ikan basah (pexels.com/Engin Akyurt)

Memberikan perasan jeruk nipis atau sedikit cuka sebelum membekukan ikan ternyata bisa menghambat pertumbuhan bakteri dan juga mengurangi potensi bau amis. Kandungan asam pada jeruk atau cuka mampu memperlambat proses oksidasi dan juga memberikan aroma segar pada ikan ketika dicairkan kembali.

Pastikan bahwa kamu tidak menggunakan jeruk nipis atau cuka terlalu banyak agar rasa asli dari ikan tersebut tidak sampai hilang dan juga teksturnya tetap terjaga dengan baik. Cara ini dinilai cukup efektif untuk kamu yang mungkin ingin menyimpan ikan lebih dari seminggu, namun tetap menginginkan rasa dan aromanya dalam kondisi segar sebelum dimasak nanti.

Menyimpan ikan basah agar tetap segar dan tidak berbau menyengat ternyata memerlukan perhatian terhadap detail kecil. Langkah-langkah yang tampak sepele tentunya dapat membawa pengaruh yang cukup signifikan terhadap hasil akhirnya. Selain menghemat pengeluaran, cara ini juga dapat memastikan keamanan dari ikan yang kamu konsumsi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us