Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Coto Makassar, Kuliner Berkuah Segar Cikal Bakal Soto 

Coto Makassar (instagram.com/nannisa7)
Coto Makassar (instagram.com/nannisa7)

Mengenal kuliner khas Makassar kurang lengkap bila tak memasukkan coto ke dalamnya. Coto makassar merupakan hidangan berkuah khas Sulawesi yang sudah berumur ribuan tahun. Kuahnya pekat dengan aroma sedap yang khas.

Disantap bersama burassa atau ketupat khas Makassar, coto sangat pas jadi menu makan pagi atau siang hari. Pernah jadi hidangan para bangsawan di Makassar, berikut beberapa fakta coto makassar yang perlu kamu ketahui.

1. Dimasak menggunakan 40 jenis rempah berbeda

Coto Makassar (instagram.com/jajansolo)
Coto Makassar (instagram.com/jajansolo)

Coto merupakan hidangan khas Makassar berisi jeroan daging sapi. Rasanya gurih dan menyegarkan karena menggunakan rempah cukup banyak saat proses memasak. Coto makassar menggunakan 40 rempah rempah, seperti kemiri, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, putih, jahe, laos, daun salam, dan lainnya.

Selain bermanfaat memberikan aroma dan rasa lezat pada coto. Banyaknya rempah yang digunakan pada coto dipercaya mampu mengurangi kadar lemak dan kolesterol di dalamnya. 

2. Sudah ada sejak abad ke-16

Coto Makassar (instagram.com/mas_win82)
Coto Makassar (instagram.com/mas_win82)

Coto makassar sudah ada sejak 1538 Masehi atau pada abad ke-16, tepatnya saat Kerajaan Gowa masih berjaya. Dulunya, coto menjadi hidangan para bangsawan dan tamu kerajaan. Kini, coto dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

Terciptanya coto tak lepas dari pengaruh budaya China di dalamnya. Hal ini dilihat dari tauco yang digunakan dalam hidangan berkuah ini. Tauco merupakan saus fermentasi kedelai berwarna hitam dengan aroma khas.

3. Sering disamakan, coto berbeda dari pallubasa

Coto Makassar (instagram.com/renibean)
Coto Makassar (instagram.com/renibean)

Di Makassar, coto sering disamakan dengan pallubasa karena menggunakan jeroan sapi sebagai isiannya. Namun, keduanya memiliki cara penyajian yang berbeda, lho.

Bila coto makassar menggunakan ketupat atau burasa sebagai pendampingnya, pallubasa kini lebih sedap saat disantap bersama nasi. Meski sama sama berwarna pekat, tapi rasa kuah coto lebih ringan dari pallubasa, karena kuah coto dibuat tanpa menggunakan santan atau kelapa sangrai. 

4. Disebut sebagai nenek moyang soto khas Indonesia

Coto Makassar (instagram.com/tumbarmerica)
Coto Makassar (instagram.com/tumbarmerica)

Coto yang sudah ada sejak dulu banyak dipercaya menjadi cikal bakal lahirnya kuliner soto di Indonesia. Hidangan berkuah ini dulunya dibawa pedagang yang berkeliling Nusantara dan akhirnya menjadi inspirasi beberapa soto di Indonesia.

Tak heran bila isian soto hampir sama dengan coto. Namun, isian beberapa soto dimodifikasi lebih banyak dengan penambahan taoge, bihun, kol, telur, bahkan koya. Hal ini tergantung dari mana soto tersebut berasal.

5. Memiliki cara penyajian yang unik

Coto Makassar (instagram.com/nannisa7)
Coto Makassar (instagram.com/nannisa7)

Hal unik lainnya dari coto makassar adalah cara penyajiannya. Saat memesan coto, kamu akan disediakan pula bahan pelengkap, seperti daun bawang dan bawang goreng, dalam wadah terpisah.

Bukan tanpa alasan, aneka bawang-bawangan tersebut dipercaya bisa menurunkan kadar darah tinggi yang bisa terjadi setelah memakan coto. Sebab, sebagian besar coto menggunakan daging jeroan sapi di dalamnya.

Dimasak menggunakan aneka rempah yang berlimpah, tak heran bila rasa coto makassar tetap ringan meski kuahnya terlihat pekat. Bikin ngiler, langsung saja buat atau beli coto makassar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Natasha Wiyanti
EditorNatasha Wiyanti
Follow Us