Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membuat Roti Gepeng, Jajanan Jadul Tanpa Oven!

ilustrasi roti gepeng (pixabay.com/Ponyo Blue)

Jajanan jadul memang selalu memberi kesan berbeda saat dimakan. Mulai dari aneka kue basah sampai makanan berat juga kerap mewarnai kuliner di sekitar kita. Tapi bukan cuma itu, adapula olahan roti yang cukup digemari dari dulu sampai sekarang, yakni roti gepeng.

Sama seperti namanya, roti gepeng ini memiliki bentuk lebih lebar dari roti biasa. Teksturnya cenderung kenyal dan ada isian manis yang menambah lezat hidangan tersebut.

Kalau kamu mulai kesusahan menjumpai makanan ini, maka membuatnya sendiri bisa jadi solusi. Supaya mendapatkan olahan roti gepeng yang enak dan memikat, di bawah ini ada beberapa tips yang dapat dilakukan.

1. Pastikan ragi dalam keadaan aktif

Ilustrasi ragi dalam wadah (freepik.com/freepik)

Sama seperti bahan dasar pembuatan roti lain, makanan ini juga harus menyertakan ragi agar dapat mengembang dengan optimal. Untuk itu, kamu perlu memastikan ragi aktif sebelum dicampurkan ke dalam adonan roti.

Gunakan ragi yang segar dan masih baru untuk hasil lebih baik. Jika masih ragu, lakukan tes dengan melarutkan bahan tersebut bersama air hangat. Bila nantinya adonan berbusa, maka ragi dapat dianggap aktif dan siap digunakan untuk roti.

2. Pakai kuning telur untuk kelembutan tambahan

ilustrasi kuning telur (pixabay.com/Manfred Richter)

Dalam adonan roti gepeng, kamu juga perlu menyertakan telur. Tapi bagian yang dipakai cukup kuningnya saja. Keberadaan bahan tersebut akan memberikan kelembutan tambahan, mengingat bahan roti ini lebih simpel dari roti yang lain.

Selain itu, pemakaian kuning telur dalam adonan roti gepeng juga dapat memberi rasa yang lebih kaya karena kandungan lemak kuning telur cukup tinggi dari putihnya. Gunakan kuning telur yang segar untuk campuran roti supaya hasilnya lebih enak dan kenyal.

3. Tambahkan isian jadul agar makin menarik

ilustrasi kelapa parut (pixabay.com/Vijaya narasimha)

Isian dari roti gepeng ini juga bisa disesuaikan dengan isian roti jadul lainnya. Kamu dapat menggunakan kacang hijau, kelapa parut, atau cokelat. Dengan isian yang sama-sama jadul, rasanya jadi lebih menarik dan bikin nostalgia.

Bukan cuma itu, kamu juga bisa mewarnai adonan roti untuk penampilan yang lebih berbeda. Kamu dapat menggunakan pasta pandan untuk memberi warna sekaligus aroma segar pada roti. Hasilnya jadi makin istimewa seperti roti yang dijual dulu.

4. Masak menggunakan wajan datar di api kecil

ilustrasi memasak roti (pexels.com/Lena Shekhovtsova)

Berbeda dari kebanyakan roti, makanan ini dapat kamu masak hanya bermodalkan wajan datar. Itu akan memberikan penampilan yang khas, berupa lingkaran kecokelatan yang menambah presentasi roti agar lebih menggugah selera.

Sebelum meletakkan adonan yang sudah di-proofing dan dibentuk, wajan perlu dipanaskan beberapa menit dulu. Masak adonan menggunakan api kecil untuk memastikan roti gepeng matang sampai ke dalam. Kalau api terlalu besar, khawatir roti jadi bantat dan gosong.

5. Pipihkan roti saat kondisinya setengah matang

ilustrasi memasak roti (pixabay.com/Julian Velasco)

Roti yang sudah di-proofing bakal dibentuk menjadi bulat, supaya bisa pipih maka harus kamu tekan saat sedang dimasak. Tapi biar hasilnya gak retak, kamu bisa pipihkan roti ketika sudah setengah matang atau saat akan dibalik.

Jangan lupa tekan perlahan pakai spatula masak biar gak terlalu keras dan bikin rusak. Setelah itu, roti bisa dimasak lagi dalam keadaan tertutup sampai matang. Dengan begitu, bentuknya pun akan tetap terjaga dan juga menggugah selera.

Roti gepeng jadi salah satu sajian jadul yang mengesankan. Makanan ini juga bisa mulai kamu buat sendiri dengan berbagai tips memasak di atas. Cara tersebut akan membantu menghasilkan roti gepeng yang lembut, kenyal, dan kaya rasa, seperti yang dimakan dulu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Intan Pratiwi Buchr
EditorIntan Pratiwi Buchr
Follow Us