Biasanya kita setiap membeli bakso atau soto di meja makannya tersedia saus, kecap dan cuka. Cuka memang menjadi salah satu penyedap rasa, menambah cita rasa asam pada makanan. Kamu penyuka cuka juga bukan?
Nah, ternyata cuka itu terdiri dari berbagai macam. Tidak hanya cuka putih seperti yang biasa temukan di tukang bakso atau soto. Yuk cari tahu cuka apa saja ya?
Cuka apel (apple cider vinegar) merupakan cuka yang dibuat dari saripati apel atau dari ampas jus apel. Cuka jenis ini memiliki rasa yang asam dan segar. Umumnya dijadikan saus pada dressing salad, campuran saus tomat, marinasi daging dan lainnya.
Cuka anggur merupakan fermentasi minuman anggur (wine), cuka anggur terdiri dari dua jenis yaitu cuka anggur merah dan cuka anggur putih. Umumnya cuka anggur merah dijadikan marinasi daging sapi dan babi, sedangkan cuka anggur putih untuk daging ayam dan ikan. Kedua cuka ini memiliki rasa yang agak berbeda, cuka anggur putih lebih kecut dari cuka anggur merah.
Seperti namanya cuka beras, ya cuka ini memang hasil dari fermentasi dari beras. Cuka satu ini cukup populer juga dan banyak digunakan, seperti di Indonesia, Vietnam, Korea, Jepang, dan Cina. Biasanya cuka beras dipakai untuk campuran acar, bumbu tumis, salad dan lainnya.
Cuka balsamik ialah jenis cuka yang berasal dari Italia. Warnanya cukup pekat, gelap jika dibandingkan cuka lainnya.
Cuka balsamik terdiri dari tiga jenis :
Cuka kelapa biasanya digunakan di negara Thailand. Cuka satu ini memiliki rasa yang kuat, tajam. Biasanya cuka ini digunakan untuk tambahan bumbu pada masakan.
Cuka malt (malt vinegar) merupakan jenis cuka yang terbuat dari gandum. Dengan proses, biji gandum disimpan hingga berubah menjadi kecambah, pati biji gandum tersebut berubah menjadi maltosa. Maltosa tersebut lalu diperam untuk dijadikan cuka.
Cuka gandum biasanya digunakan untuk kentang panggang, dressing salad dan memanggang ikan.
Wah ternyata cuka itu banyak macamnya juga, ya. Kamu lebih suka cuka yang mana? Tapi, tetap jangan menggunakan secara berlebihan, ya.