9 Makanan Korea yang Dikonsumsi saat Momen Penting, Ada Filosofinya!
Meski Korea Selatan terlihat telah menjalani kehidupan modern di drama, tetapi ternyata orang-orang di sana masih memegang teguh budaya dan tradisi, lho. Bahkan, saat acara atau momen penting, ada makanan khusus yang tidak boleh dilewatkan, lho.
Misalnya, sup rumput laut yang harus disantap saat hari ulang tahun atau saat melahirkan di Korea Selatan. Namun, bukan itu saja, masih ada banyak makanan yang dikonsumsi saat momen penting seperti, japchae hingga yeot.
1. Sejak era Goryeo, miyeok guk atau sup rumput laut disajikan sebagai tanda peringatan kelahiran dan penghormatan kepada ibu yang melahirkan
2. Dengan tekstur yang lengket, yeot atau permen tradisional Korea dikonsumsi para pelajar saat ujian agar materi yang dipelajari tetap melekat
3. Orang Korea memiliki tradisi memberikan tahu putih kepada saudara dekat saat dibebaskan dari tahanan. Itu penanda peringatan awalan yang baru
4. Janchi guksu adalah olahan mi yang disajikan dengan kaldu ikan teri, daging, dan sayuran. Disajikan saat pernikahan karena membawa keberuntungan
5. Tak cuma miyeok guk, japchae yang terdiri dari soun, sayuran, dan daging juga kerap disajikan saat ulang tahun dengan harapan panjang umur
6. Mirip kurma, jujube umumnya disuguhkan saat perayaan upacara pernikahan di Korea, karena dipercaya bisa membuat hubungan awet, lho
7. Tteok guk adalah sup bening dengan kue beras dari Korea yang disuguhkan saat perayaan Seollal karena dipercaya membawa keberuntungan
8. Yukgaejang, sup yang terbuat dari daging sapi, soun, serta rempah. Makanan disajikan saat penghormatan orang meninggal
9. Sementara, songpyeon adalah camilan warna-warni yang dibuat dari tepung beras dengan isian pasta kacang untuk disajikan saat Chuseok
Meski dalam serial drama masyarakat Korea terlihat menjalani kehidupan yang modern, tetapi bukan berarti mereka melupakan kebiasaan atau tradisi nenek moyang mereka di zaman dulu dahulu. Makanan di atas menjadi bukti bahwa masyarakat Korea masih menjunjung tinggi kebudayaan mereka.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
