Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Harga Makanan di Bandara Mahal Banget? Ini Penjelasannya!

ilustrasi makan di bandara (pexels.com/RDNE Stock project)

Bagi sebagian orang, merasa lapar di bandara adalah sebuah "bencana." Kenapa demikian?

Pasalnya, bukan rahasia lagi jika harga makanan di bandara sangat mahal. Melihat harganya yang beda jauh dari restoran di luaran sana, bikin takut duluan.

Namun, karena lapar sudah melanda, mau tak mau harus membeli makanan di bandara. Banyak orang yang penasaran kenapa harga makanan di bandara bisa mahal banget.

Apakah kamu termasuk yang pengin tahu alasan di balik mahalnya harga makanan di bandara? Berikut beberapa jawabannya!

1. Harga sewa tenant yang mahal

ilustrasi bandara (unsplash.com/tombag)

Harga sewa tenant yang gak murah jadi alasan utama makanan di bandara serbamahal. Jumlah tenant yang disewakan di bandara sangat banyak. Mereka tahu jika restoran membutuhkan ruang tersebut, sehingga melempar biaya sewa yang tinggi.

Dilansir The Cold Wire, beberapa bandara menentukan harga sewa tenant berdasarkan luas persegi. Namun, ada juga bandara yang menggunakan sistem persentase sebagai patokan restoran menentukan harga makanan. Biasanya mereka mengambil 10—20 persen dari hasil penjualan.

Supaya jualan tetap untung, pihak restoran mempertahankan keuntungan dengan menetapkan harga tinggi pada makanannya. Pasalnya, mereka harus membayar persentase yang sudah disetujui, berapa pun penghasilannya.

2. Komisi penjualan yang harus diberikan tidaklah sedikit

ilustrasi tulisan disewakan (unsplash.com/alexblock)

Meskipun restoran menerima penjualan dalam jumlah besar, tetapi laba bersih mereka tidak setinggi itu. Pasalnya, masih ada komisi penjualan yang pihak restoran harus berikan kepada bandara. Jumlahnya pun tidaklah sedikit.

Masih dilansir The Cold Wire, untuk restoran yang membebankan biaya sewa berdasarkan luas tenant, mereka akan dibebankan komisi berupa persentase. Biasanya pihak bandara memerlukan 10 persen dari keuntungan restoran sebagai bentuk komisi. Namun, banyak juga bandara yang mematok komisi di atas 10 persen, lho!

3. Biaya pengiriman bahan makanan juga cukup mencekik

ilustrasi mengirim barang (unsplash.com/circlz)

Memiliki restoran di luar bandara mungkin terlihat simpel bagi banyak orang. Ketika butuh bahan makanan, pemasok tinggal datang dan meletakkan bahan yang dipesan. Namun, berbeda jika restoran itu berada di bandara.

Pemasok barang yang masuk ke bandara harus parkir terlebih dahulu, lalu melewati bagian keamanan, dan mengantarkan bahan makanan ke restoran. Semua itu tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Akibatnya, pemasok mematok harga lebih tinggi ketika harus mengirim barang ke restoran yang berada di bandara, seperti dilansir SANspotter. Gak heran kalau pada akhirnya pihak restoran menaikkan harga makanannya.

4. Mahalnya biaya sewa ruang penyimpanan

ilustrasi kotak penyimpanan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Luas restoran di bandara tentu berbeda dengan yang ada di luaran sana. Restoran di bandara beroperasi di ruang kecil dengan beberapa peralatan masak dan sedikit ruang penyimpanan. Mau tak mau, mereka harus menyewa ruangan lain di bandara sebagai ruang penyimpanan.

Tentu saja harga sewa ruangan di bandara tidak murah. Biaya sewa bulanan untuk ruang penyimpanan tergantung seberapa banyak ruangan yang disewa. Pihak bandara pun bisa membebankan biaya sewa tinggi, karena pihak restoran sangat membutuhkannya.

5. Pemeriksaan latar belakang restoran dan karyawan yang ketat

ilustrasi bandara (pexels.com/Matthew Turner)

Seperti yang kamu tahu, keamanan di bandara sangat ketat. Pihak bandara mewajibkan pemilik restoran untuk menyerahkan bukti pemeriksaan latar belakang restorannya. Selain itu, pemeriksaan latar belakang juga dilakukan pada karyawannya, lho.

Dilansir The Cold Wire, pihak bandara perlu menggali lebih dalam. Pasalnya, bandara merupakan pertahanan pertama dari adanya kejahatan, seperti pencucian uang, penyelundupan, peredaran narkoba, perdagangan manusia, dan lain-lain.

Maka dari itu, restoran harus membayar proses pemeriksaan latar belakang untuk setiap karyawannya sebelum memutuskan membuka gerainya. Biaya yang harus dikeluarkan beragam, mulai dari US$50—100 atau sekitar Rp766 ribu—Rp1,5 juta per kepala. Mahal, bukan?

Nah, sekarang kita jadi memahami harga makanan yang mahal di bandara ternyata bukan tanpa alasan. Biaya sewa, komisi, biaya pengiriman barang, sewa ruangan, hingga pengecekan latar belakang jadi beberapa alasan utama harga makanan di bandara mahal banget. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maya Arunika
Dewi Suci Rahayu
Maya Arunika
EditorMaya Arunika
Follow Us