6 Aturan Menyantap Edible Flower, Tetap Aman Mengikuti Tren Kekinian
ilustrasi edible flower pada makanan (unsplash.com/Augustine Fou)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyajian makanan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan. Menggunakan edible flowers adalah salah satu cara membuat makanan dan minuman tidak hanya sekedar lezat, tapi juga lebih indah dan menarik.
Edible flowers sendiri diartikan sebagai bunga atau kembang yang dapat dikonsumsi sebagai makanan dengan aman. Dengan begitu banyaknya bunga di luar sana, tentu saja tidak semuanya bisa dikonsumsi sebagai makanan, ya.
Apa saja hal-hal penting saat memilih dan menggunakan bunga dalam makanan? Selanjutnya perhatikan keenam aturannya di bawah ini.
1. Cari tahu dan pelajari bunga-bunga yang sudah terbukti aman dikonsumsi
ilustrasi edible flower (pexels.com/Kei Scampa)Aturan pertama, tidak semua bunga aman dikonsumsi. Terdapat cukup banyak jenis bunga yang mengandung racun atau kandungan tertentu yang dapat membahayakan.
Cari informasi tentang jenis-jenis bunga yang aman untuk dikonsumsi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya. Pelajari dan bandingkan baik-baik dengan yang akan digunakan, karena beberapa bunga berbeda bisa terlihat sangat mirip. Pastikan bahan-bahan edible flowers tersebut adalah jenis yang aman dikonsumsi.
2. Bunga yang dirawat secara organik adalah yang terbaik
ilustrasi menyiapkan makanan dengan edible flower (pexels.com/Danik Prihodko)Sumber edible flowers juga penting untuk diperhatikan. Jangan memilih bunga dari toko karangan bunga atau perkebunan yang dibudidayakan bukan untuk bahan makanan atau minuman.
Pilihlah bunga yang dirawat secara organik untuk menghindari kontaminasi zat-zat kimia berbahaya mengingat penggunaannya lazim tanpa dimasak. Pilihan lainnya adalah bunga-bunga yang ditanam sendiri, tumbuh alami atau diyakini aman serta berada di lingkungan yang bersih dan sehat. Pastikan bunga yang akan digunakan tidak terkontaminasi pestisida, zat kimi, atau polutan berbahaya lainnya, seperti pada bunga yang tumbuh di tepian jalan raya.
Baca Juga: 10 Jenis Edible Flower yang Memiliki Manfaat untuk Kesehatan
3. Pilih bunga yang bersih dan segar
ilustrasi menyiapkan makanan dengan edible flower (pexels.com/Danik Prihodko)Bunga dapat digunakan setelah dikeringkan seperti dalam minuman dan manisan atau dapat langsung ditambahkan pada makanan. Bagaimana pun cara menggunakannya, bunga yang diolah baiknya berasal dari bunga yang masih segar dan bersih. Bunga yang tidak segar dan tidak bersih ketika diolah atau dikeringkan dapat menyebabkan rasa dan aroma yang tidak diharapkan.
Gunakan bunga pada kondisi terbaiknya yaitu pada saat sedang mekar bukan sebaliknya yang belum mekar atau mulai layu. Kumpulkan bunga pada pagi hari atau saat cuaca sedang sejuk karena pada saat tersebut, kandungan airnya lebih tinggi. Jangan lupa mencuci bunga dengan lembut untuk menghindari adanya serangga saat digunakan sekaligus menghilangkan berbagai kotoran yang mungkin menempel.
Editor’s picks
4. Gunakan hanya kelopak bunganya
ilustrasi kelopak bunga (unsplash.com/Kier... in Sight)Sebelum digunakan, sebaiknya putik dan serbuk sari dipisahkan dan dibuang. Terutama ketika menggunakan bunga dengan putik dan serbuk sari yang besar dan cukup dominan seperti bunga krisan, mawar, wild bergamot, day lily dan sebagainya. Kedua bagian bunga tersebut dapat menutupi rasa lembut yang diharapkan dari kelopak bunga maupun dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Walau demikian, terdapat beberapa jenis bunga yang lebih baik digunakan utuh dalam makanan tanpa membuang putik dan serbuk sarinya seperti bunga ketumbar, bunga kemangi, lavender dan sebagainya. Bunga-bunga tersebut lebih lembut dan konsumsi utuh memberi aroma yang khas pada makanan.
5. Mulai mencoba perlahan dan bertahap untuk mengetahui resiko dan reaksi alergi
ilustrasi makanan dengan edible flowers (pexels.com/Karolina Grabowska)Untuk tahap perkenalan, mulailah dengan mengkonsumsi satu persatu jenis edible flowers. Menambahkan bermacam-macam jenis edible flowers saat mulai mencoba mungkin saja dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Seringkali konsumsi bunga juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Kondisi itu umumnya dipengaruhi kandungan kimia pada serbuk sari bunga. Pastikan bunga yang dikonsumsi sepenuhnya bebas kontaminasi serbuk sari untuk menghindari reaksi alergi dan ingatlah untuk menambahkan bunga secara bertahap untuk mengurangi reaksi alergi.
6. Pelajari cara penyajian edible flowers agar dapat dikonsumsi dengan tepat dan aman
ilustrasi makanan dengan edible flowers (pexels.com/Denys Gromov)Walau aman dikonsumsi, belum tentu semua edible flowers akan terasa selezat yang dibayangkan. Umumnya, bunga-bunga tersebut hanya digunakan secukupnya dalam sajian secara proporsional untuk memberi warna, aroma, atau untuk memperindah sajian.
Menambahkan edible flowers untuk dikonsumsi dapat dilakukan langsung menggunakan bunga yang segar atau lebih dulu dikeringkan. Bunga-bunga tadi ditambahkan pada makanan dan minuman untuk memberi aroma, warna, ataupun tekstur tertentu.
Pada minuman, edible flowers dibekukan bersama es batu untuk ditambahkan langsung dalam minuman atau dikeringkan untuk dijadikan teh bunga. Pada makanan, edible flowers ditambahkan sebagai pemanis tampilan, seperti pada kue-kue dan makanan utama. Bisa juga dijadikan untuk maksud memberi aroma tertentu, seperti pada selai, mentega, dan salad.
Masing-masing bunga mungkin punya keunikan yang hanya cocok untuk pengolahan atau resep tertentu. Manfaatkan informasi dari berbagai sumber terpercaya sebagai referensi dalam mengolah dan menyajikan dengan tepat.
Seperti diketahui bersama, penggunaan bunga dalam dunia kuliner bukan hal yang baru. Namun, kamu juga harus cermat untuk menambahkannya dalam makananmu.
Baca Juga: 5 Menu Lezat Berbahan Edible Flower, Bunga yang Bisa Dikonsumsi!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
