4 Tips Mengolah Tinta Cumi untuk Masakan, Anti Amis

Langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengambil tinta cumi secara hati-hati agar nantinya tidak sampai tercampur dengan cairan tubuh lain atau kotorannya. Pada saat membersihkan cumi kamu dapat menemukan kantong tinta yang biasanya terletak pada bagian kepala, sehingga bisa menggunakan pisau kecil untuk memisahkan bagian tersebut secara perlahan.

Jika memang tinta sulit keluar, maka kamu bisa memencetnya secara perlahan dengan menggunakan jari atau menambahkan sedikit air hangat untuk melarutkannya. Jangan sampai merusak kantong tinta agar nantinya tidak sampai menyebar dan mencemari daging cumi secara keseluruhan.

Tinta cumi memiliki cita rasa khas yang justru bisa menjadi terlalu kuat apabila tidak dipadukan dengan berbagai bumbu yang tepat. Kamu bisa berusaha menyeimbangkan rasanya dengan menggunakan berbagai bumbu aromatik, seperti daun basil, bawang putih, bawang merah, atau pun daun peterseli agar bisa mengurangi aroma amis dan menambah cita rasanya.

Jika memang kamu ingin membuat pasta tinta cumi, maka bisa menumis bawang putih dan cabai dalam minyak zaitun sebelum nantinya menambahkan tinta tersebut. Setidaknya penggunaan kombinasi bumbu yang tepat akan membuat tinta cumi memiliki cita rasa yang gurih dan juga lezat tanpa adanya rasa amis yang berlebih.

Tinta cumi ternyata harus digunakan dalam porsi yang tepat untuk menghindari cita rasa yang terlalu pahit atau pun tajam ketika disajikan. Biasanya satu atau dua kantong tinta cukup untuk ditambahkan pada porsi makanan yang diperuntukkan untuk 2 sampai dengan 4 orang, sehingga bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan.

Ingat bahwa tinta cumi merupakan bahan yang sangat kuat, sehingga penggunaan secara berlebihan justru bisa merusak keseimbangan cita rasanya. Jika memang kamu merasa warna atau rasanya terlalu dominan, maka bisa menambahkan bahan-bahan lain, seperti tomat, krim, atau pun kaldu untuk menetralisir cita rasanya.

Tinta cumi memang semestinya dapat dimasak dengan menggunakan api kecil dan dalam waktu yang singkat, sehingga bisa menjaga kualitas cita rasa dan juga warna yang dimilikinya. Jika kamu memasak terlalu lama dengan api besar, maka tinta cumi bisa kehilangan rasa gurih dan bahkan berubah menjadi pahit pada saat disajikan.

Salah satu contohnya jika kamu membuat risot atau tinta cumi, maka tambahkan tinta tersebut pada bagian akhir proses memasak sebelum nasinya matang sempurna. Hal ini dapat menjaga agar tinta tersebut tetap segar dan warna hitamnya terlihat lebih intens, sehingga akan memberikan hasil yang maksimal tanpa merusak cita rasa secara keseluruhan.

Mengolah tinta cumi untuk masakan memang memerlukan ketelitian dan juga teknik yang tepat. Setidaknya hal ini akan membantumu untuk menyajikan hidangan yang kaya rasa dan menarik secara visual. Selamat mencoba dan nikmati sajian lezat dengan menggunakan bahan tinta cumi!