7 Menu Olahan Daging Domba Paling Top dari Berbagai Negara

Quzi, atau yang juga disebut khuzi, ghuzi, dan ghozi adalah sebuah hidangan tradisional irak yang terdiri beras basmati dan daging domba panggang, serta berbagai bumbu dan rempah-rempah. Bagian daging yang dipakai untuk membuat hidangan isi biasanya bagian kaki atau bahu domba.

Sebelum dipanggang, daging domba akan terlebih dahulu direbus sampai bertekstur lembut, dengan rempah-rempah seperti kapulaga, kayu manis, dan baharat atau sejenis perpaduan rempah-rempah aromatik. Kismis dan kacang-kacangan juga biasanya ditambahkan sebagai topping. Di negara asalnya, quzi disajikan bersama hidangan pendamping seperti salad dan yogurt.

Hidangan berbahan dasar daging domba selanjutnya adalah kuzu kapama. Kuzu kapama sendiri merupakan hidangan tradisional Turki yang terbuat dari daging domba yang dipanggang di dalam oven bersama dengan potongan tomat dan kentang, yang sebelumnya telah dibumbui dengan garam, lada, dan parsley. Hidangan ini sangat cocok disajikan dengan nasi pilaf.

Hidangan satu ini adalah navarin. Sup kental yang terdiri dari potongan daging domba dan berbagai sayur-sayuran, seperti kentang, wortel, turnip, dan terkadang kacang polong. Rempah-rempah, seperti thyme dan daun salam, juga ditambahkan ke dalam hidangan ini sebagai penambah cita rasa. Melansir wisegeek, kaldu yang biasanya digunakan dalam masakan ini adalah kaldu ayam atau kaldu sapi.

Terdapat dua versi mengenai asal-usul dari nama hidangan ini. Yang pertama mengatakan bahwa nama navarin berasal dari kata "navet", yang berarti turnip dalam bahasa Prancis. Versi lain mengatakan bahwa nama hidangan ini diadaptasi sebagai sebuah penghormatan atas kemenangan Prancis dalam Perang Navarino yang terjadi pada tahun 1827 silam.

Dalam bahasa Quechua, "pacha" berarti bumi dan "manca" berarti pot. Nama ini diberikan karena penggunaan oven tanah dalam proses memasaknya. Pachamanca sendiri merupakan hidangan tradisional Peru yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Inca. Di Peru, hidangan ini biasa disajikan di hari-hari perayaan besar.

Tak hanya daging domba, pachamanca juga biasanya menggunakan daging ayam, daging babi, dan daging marmot. Kaldu, huacatay (sejenis daun mint liar), dan sayur-sayuran, seperti ubi, jagung, yuca, dan cabai juga turut ditambahkan dalam komposisi pachamanca.

Kleftiko merupakan salah satu hidangan yang telah menjadi bagian penting dalam perkulineran Yunani, sehingga sayang sekali untuk dilewatkan. Secara tradisional, hidangan ini dimasak menggunakan oven tanah, yang juga berfungsi menahan panas dan asap dari masakan. Namun, seiring berkembangnya zaman, kini kleftiko dapat dimasak dengan menggunakan oven elektrik.

Melansir mygreekdish.com, bahan-bahan utama yang digunakan untuk membuat kleftiko adalah daging domba, anggur putih atau white wine, serta sayur-sayuran seperti bawang merah dan kentang. Daging domba yang telah selesai dipanggang biasanya akan bertekstur lembut dan juicy. Greek salad menjadi hidangan pendamping yang sempurna untuk hidangan ini.

Hidangan kaya akan rempah-rempah satu ini merupakan seekh kebab, hidangan asal Pakistan yang cukup populer di negara-negara Asia Selatan lainnya, seperti India. Seekh kebab pada dasarnya adalah sejenis kebab yang biasanya terbuat dari daging domba cincang yang telah dicampurkan dengan bawang putih, jahe, bubuk cabai, garam masala, air perasan lemon, daun ketumbar, dan daun mint, yang kemudian dibentuk memanjang pada sebuah tusuk sate, lalu dipanggang. Seekh kebab yang dimasak dengan tepat akan bertekstur juicy.

Melansir myheartbeets.com, kata seekh pada penamaan hidangan ini berarti "batang" atau "tusuk sate". Di India sendiri, seekh kebab biasanya disajikan bersama mint chutney dan juga kentang goreng.

Hidangan terakhir dalam daftar ini adalah cordero al palo, atau yang juga disebut sebagai asado al palo. Hidangan ini merupakan hidangan yang populer di Chili, Argentina, dan Patagonia. Cordero al palo juga terkenal sebagai sajian di hari-hari besar. Berbeda dengan hidangan-hidangan di atas, cordero al palo dibuat dari daging domba utuh yang dimasak secara vertikal di perapian.

Cara memasak seperti ini bertujuan supaya daging matang merata dan memiliki tekstur yang lembut, serta kulit yang renyah. Daging yang sedang dipanggang juga sesekali diberikan olesan dari campuran air, bawang putih, dan garam. Roti, kentang rebus, dan bumbu khas Chili, pebre, sangat cocok menemani hidangan yang satu ini.

Nah, meskipun hidangan-hidangan berbahan daging domba di atas memiliki rasa yang lezat, tetap tidak baik jika terlalu banyak dikonsumsi.