5 Perbedaan Gelatin dan Agar-agar, Kunci Kelembutan Dessert

Saat membaca resep, kamu mungkin sering dibuat bingung dengan kehadiran gelatin di dalamnya. Apakah gelatin bisa diganti dengan agar-agar saja mungkin menjadi salah satu pertanyaan yang sering muncul di benakmu.
Di Indonesia, penggunaan gelatin memang gak sepopuler agar-agar, sehingga sering kali digantikan. Kedua bahan ini memang sering dianggap sama dalam kegunaannya, yakni bahan pengental untuk berbagai dessert.
Namun, belum banyak yang tahu jika ada perbedaan signifikan dalam tekstur yang dihasilkan oleh gelatin dan agar-agar. Kedua bahan makanan tersebut tentu memengaruhi hasil akhir dalam hidangan yang kamu buat.
Daripada bingung, simak penjelasan mendalam perbedaan antara gelatin dan agar-agar berikut ini, deh. Dari teksturnya saja mereka sudah berbeda.
1. Terbuat dari bahan dasar yang berbeda
Sering kali digunakan sebagai bahan dasar puding membuat gelatin dan agar-agar kerap kali dianggap sama saja. Namun, apakah kamu sudah tahu jika gelatin ternyata terbuat dari tulang hewan?
Bukan cuma tulang hewan, tapi juga kulit dan jaringan ikat hewan, seperti sapi dan babi. Proses pembuatan gelatin terbilang cukup kompleks dan panjang. Semua dimulai dari proses pembusukan, pengasaman dengan kapur, penyaringan, penguapan, hingga pengeringan dan penggilingan.
Berbeda jauh dengan gelatin, agar-agar justru hanya terbuat dari alga merah atau rumput laut merah. Rumput laut merah direbus hingga berbentuk gel, kemudian melalui proses pemerasan, pengeringan, dan penghancuran menjadi serpihan agar-agar.