From Kyoto to Jakarta: Review Kichi Kichi Omurice yang Viral!

Acara pop-up Kichi Kichi Omurice dibagi menjadi empat sesi menarik yang berlangsung selama 1-1,5 jam. Sesi pertama dimulai dengan pembuatan chicken rice. Chef Motokichi Yukimura langsung memamerkan aksinya saat memasak nasi goreng dengan saus tomat khas. Atraksi memasak yang seru membuat pengunjung terpukau.

Ada pun yang membuat chicken rice ini spesial adalah tambahan demi-glace sauce, dibawa langsung dari restorannya di Kyoto, lho!

"Chicken rice menjadi spesial, karena ada bumbu demi-glace sauce yang dibawa langsung dari restoran Jepang," ujar Chef Motokichi Yukimura di Cafe Kissa, Grand Indonesia East Mall, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025). 

Sesi kedua berlanjut ke pembuatan omelette. Di sini, pengunjung disuguhi dua gaya penyajian yang ikonik: cutting style dan flying style. Pada flying style, omelette-nya benar-benar "diterbangkan" ke atas chicken rice! Untuk sausnya, ada dua lapisan, yakni demi-glace sauce sebagai dasar, lalu ditambahkan soy cream sauce yang gurih dan lembut.

Sesi ketiga menjadi momen spesial, karena Chef Yukimura berkeliling menghampiri setiap meja untuk sesi foto bersama pengunjung. Suasana hangat ini kemudian ditutup dengan sesi keempat, yakni dancing and music time, di mana chef dan pengunjung menikmati musik sambil menari bersama, menambah kesan menyenangkan sebelum acara berakhir.

Pengalaman makan di pop-up event Kichi Kichi Omurice tak hanya soal atraksi memasak, tetapi juga soal cita rasa yang disajikan dalam tiga tahapan: appetizer, main course, dan dessert. Sebagai pembuka, kami disuguhi dua hidangan istimewa.

Pertama adalah Miso Burnt Butter Chicken, berupa ayam panggang dengan saus miso beurre blanc, truffle oil, dan chives, disajikan bersama acar bawang yang menyegarkan. Kemudian, ada Gyoza, dumpling Jepang berisi ayam dan udang, diberi sentuhan ponzu wasabi dressing dan topping jamur krispi yang gurih.

Menu utama tentu saja Kichi Kichi Omurice, hidangan khas restoran Kichi Kichi di Kyoto yang bisa dinikmati langsung di Jakarta. Porsinya cukup mengenyangkan, dan tampilannya sangat menggoda, apalagi dengan tambahan saus demi-glace dan soy cream yang memperkaya rasanya.

Sebagai penutup, disajikan Tokoroten, berupa dessert unik berupa jelly mi Jepang yang disajikan bersama irisan buah, yuzu sorbet, mochi dango, dan granola, kombinasi manis dan segar yang pas untuk menutup pengalaman bersantap. Untuk minuman, kami bisa memilih sencha (teh hijau Jepang) sebagai pelengkap, atau upgrade ke bir Jepang seperti Sapporo atau Asahi dengan tambahan biaya sebesar Rp80 ribu.

Salah satu yang membuat Chef Yukimura viral dikarenakan cara penyajian omurice yang unik. Ada beberapa adegan teatrikal hingga atraksi, ketika ia menyajikan chicken rice hingga omelette-nya. Jika dilihat secara sekilas, tampilannya memang seperti omurice pada umumnya, nasi goreng dengan saus tomat dilapisi telur dadar keemasan.

Keunikan penyajiannya hadir ketika Chef Yukimura mulai melakukan teknik cutting saat telur diletakkan di atas chicken rice dan dibelah. Saat telur setengah matang ini dibelah, muncul efek semacam 'lava' yang mengalir.

Teknik flying pun gak kalah unik, karena Chef Yukimura "menerbangkan" telur dan tersimpan sempurna di atas chicken rice. Secara tekstur, omelette yang dibuat sangat lembut, sehingga meleleh di mulut. Telurnya pun dimasak dengan tingkat kematangan yang sempurna.

Untuk demi-glace sauce, cita rasanya kuat dan lebih dominan di rasa bitter and sweet. Sedangkan, untuk chicken rice, rasa yang paling dominan adalah asam dan manis. Ketika menyatukan semuanya, rasanya menjadi semakin unik dan kaya.

Bagi beberapa orang, mungkin kombinasi dari omurice ini akan terasa "kemanisan." Namun, tersedia spicy seasoning di atas meja, sehingga kamu dapat menyesuaikannya dengan selera masing-masing.

Sesi ketiga dalam Kichi Kichi Vol. 2 menjadi momen spesial bagi para pengunjung, karena ada sesi foto bersama secara personal. Chef Motokichi Yukimura akan menghampiri setiap tamu satu per satu untuk berfoto 1:1.

Suasana pun terasa hangat dan akrab, karena bukan hanya sekadar foto, tetapi juga interaksi singkat yang menyenangkan dengan sang chef legendaris. Usai berfoto, acara ditutup dengan semarak dancing and music time.

Lagu Kichikichi Happy Omurice pun diputar. Melodi cerianya menciptakan suasana gembira. Chef Yukimura memimpin tarian dengan koreografi khas yang enerjik dan unik, lalu mengajak semua pengunjung ikut menari dan bernyanyi bersama. Momen ini menjadi penutup yang manis dan penuh semangat dari keseluruhan pengalaman Kichi Kichi.

Di Kyoto, Jepang, Kichi Kichi Omurice hanya menyediakan 14 kursi di dalam restorannya. Konsep ini pun diterapkan di Kichi Kichi Vol. 2 Jakarta yang hanya menghadirkan 16 pengunjung di setiap sesinya. Hal tersebut dikarenakan Chef Yukimura memang akan menyajikan menu omurice satu per satu untuk setiap tamu.

Pop-up event ini sudah berlangsung di Social House pada 16-18 Mei 2025. Saat ini, pop-up event Kichi Kichi Omurice tengah berlangsung di Cafe Kissa pada 20-22 Mei 2025.

Itu dia beberapa review pertunjukan eksklusif Kichi Kichi Omurice dari Chef Motokichi Yukimura. Bukan hanya atraksinya yang unik, kombinasi rasa omurice khas Chef Yukimura pun terbilang cukup unik!