5 Fakta Unik Bakpia yang Ternyata dari China, Begini Sejarahnya!

Oleh-oleh khas Yogyakarta paling populer, nih

Kalau melancong ke Yogyakarta, kamu pasti langsung teringat dengan bakpia, kan? Camilan berbentuk bulat pipih ini menjadi oleh-oleh yang wajib dibeli saat ke Yogyakarta. Selain awet, bakpia kini punya isian yang beragam seiring perkembangan zaman. 

Selain berisi kacang hijau, bakpia generasi ketiga punya beberapa varian isian yang lebih variatif, seperti kumbu hitam, cokelat, keju, nanas, durian, dan cokelat kacang. Tentu bakpia dengan isian kacang hijau masih menjadi favorit sampai saat ini.

Namun, meskipun cukup populer di Yogyakarta, bakpia ternyata punya sejarah yang panjang, lho. Bukan dari Jawa, ini beberapa fakta unik bakpia yang ternyata berasal dari China.

1. Bakpia punya nama asli tou luk pia

5 Fakta Unik Bakpia yang Ternyata dari China, Begini Sejarahnya!bakpia (instagram.com/terkenang.rasa)

Kalau menilik ke latar belakang sejarahnya, bakpia yang merupakan kudapan berbentuk bulat pipih ini ternyata tidak serta merta ada di Yogyakarta, lho. Meskipun sejak dulu nenek moyang kita sudah menggemari makanan ataupun minuman manis.

Bakpia sebenarnya memiliki nama asli tou luk pia. Ini karena kuenya berisi kacang hijau. Namun, istilah untuk bakpia sendiri berasal dari Bahasa Tionghoa dialek Hokkian.

Konon, bak berarti daging, sementara pia berarti kue. Jadi, bakpia sebenarnya adalah kue khas China yang berisi daging babi yang diolah.

2. Bakpia pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 1940-an

5 Fakta Unik Bakpia yang Ternyata dari China, Begini Sejarahnya!bakpia (instagram.com/vacaflyter)

Kalau menyebut bakpia sebagai kudapan asli Jawa, kamu perlu tahu, nih. Bakpia merupakan kudapan impor atau tepatnya hasil pertukaran budaya China dan Jawa pada zaman dulu. Resep asli bakpia pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pendatang asal Tionghoa bernama Kwik Sun Kwok pada 1940-an.

Kwik kemudian menyewa sebidang tanah di Yogyakarta milik Niti Gurnito. Untuk memulai usahanya, Kwik memutuskan membuat bakpia dengan resep asli dari Tiongkok, yakni menggunakan daging babi sebagai isiannya. Namun, karena masyarakat Yogyakarta mayoritas muslim, maka ia mengganti isian bakpia menjadi kacang hijau.

3. Dulu bakpia hanya disajikan untuk keluarga Tionghoa

5 Fakta Unik Bakpia yang Ternyata dari China, Begini Sejarahnya!bakpia (instagram.com/christina_leny)

Meskipun saat ini bakpia identik dengan bentuk bulat pipih, serta berukuran kecil. Namun aslinya, di China, bakpia punya ukuran yang lebih besar dan berisi olahan daging babi yang gurih. Konon, bakpia sudah ada sejak 1930-an.

Sebelum menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta yang cukup populer sampai ke luar Jawa, Bakpia hanya bisa dinikmati oleh keluarga-keluarga Tionghoa. Dulu, bakpia bukanlah makanan komersial. Bakpia hanya disajikan sebagai camilan atau pendamping kue keranjang saat Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Oleh-oleh Bakpia Khas Yogyakarta Paling Populer

4. Awal mula bakpia dengan isian kacang hijau

5 Fakta Unik Bakpia yang Ternyata dari China, Begini Sejarahnya!bakpia (twitter.com/foodfess2)

Sesuai namanya yang diambil dari Bahasa Tionghoa dialek Hokkian, bakpia sebenarnya merupakan kue berisi daging babi yang diolah. Bahkan, ukurannya pun jauh lebih besar daripada bakpia saat ini, lho.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Yogyakarta, Kwik Sun Kwok membuat resep asli bakpia dengan menggunakan daging dan minyak babi. Namun, Kwik Sun Kwok kemudian menyadari bahwa mayoritas masyarakat Yogyakarta beragama Islam, maka ia pun mengganti isiannya dengan kacang hijau.

Tentu mereka tidak bisa mengonsumsi bagian apa pun dari babi. Setelah beralih ke kacang hijau, bakpia mulai digemari masyarakat Yogyakarta.

5. Perkembangan bakpia di Yogyakarta

5 Fakta Unik Bakpia yang Ternyata dari China, Begini Sejarahnya!bakpia (instagram.com/suana_liong)

Pada 1960-an, Kwik Sun Kwok meninggal dunia. Niti Gurnito yang sempat diberi resep rahasia oleh Kwik kemudian mengikuti jejaknya membuat bakpia. Beda dari Kwik, bakpia milik Niti punya kekhasan tersendiri, yakni berukuran kecil, berkulit tebal, dan isian pun kecil.

Selain itu, Liem Bok Sing, penyuplai arang untuk Kwik semasa hidupnya, juga ikut membuat bakpia dengan resepnya sendiri. Setelah pindah ke Jalan Pathuk Nomor 75, Liem sukses membuat bakpia generasi kedua dengan ciri khas kulit yang tipis, ujung datar, dan agak gosong. Bakpia buatan Liem dikenal dengan Bakpia Patuk 75.

Pada 1980-an, usaha pembuatan bakpia Liem berkembang sangat pesat. Namun, sayangnya para karyawan mencuri resep miliknya dan menyebarkan cara pembuatan bakpia kepada orang-orang di Kampung Ngampilan. Dengan sejarah yang panjang, kini bakpia menjadi ikon dan oleh-oleh khas Kota Yogyakarta.

Bahkan bakpia generasi ketiga punya pilihan isian yang beragam, lho. Tentu tidak menutup kemungkinan akan ada varian baru seiring dengan perkembangan zaman. Kira-kira isian favoritmu yang mana, nih?

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Berburu Bakpia di Jogja, Murah dan Enak!

Anis Photo Verified Writer Anis

من صبر ظفر

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya