Singapura merupakan salah satu destinasi favorit di Asia Tenggara. Tak hanya itu, kamu bisa menikmati beragam kuliner enak, dari pinggiran hingga restoran mewah.
Salah satunya The Katoshka, yang sedang viral di sosial media. Seperti apa sih rupa The Katoshka yang digandrungi di Singapura itu?
Untuk menghasilkan kualitas yang terbaik, The Katashka mengimpor kentangnya langsung dari Amerika Serikat. Kentang tersebut diolah dengan campuran bumbu dan rempah-rempah supaya rasanya khas.
Digoreng garing hingga warna keemasan, rasanya sangat gurih dan lezat. Kentang goreng dihidangkan dengan aneka saus premium. Di antaranya seperti keju, sambal, kuning telur asin, dan lain-lain.
Untuk ukuran street food di Singapura, harga The Katoshka terbilang murah. Kamu bisa menikmati kentang a la The Katoshka sekitar $ 4.90-$ 5.90 atau sekitar Rp 58 ribu.
Menu paling favorit mereka adalah saus keju sambal dan kuning telur asin. The Katoshka akan memberikan saus terbaik dalam jumlah banyak di setiap porsinya.
One of the reasons why we do not intend to open a physical shop is because we understand that the nature of our product is not for the long-term. We will never have a finished product because there is always a need to have a continuous, greater knowledge and understanding of the market in order to improve our product. This is what I feel differentiates us from other food startups.
(Salah satu alasan kenapa kami tidak membuka toko fisik adalah karena sifat produk kami bukan untuk jangka panjang. Kami tidak akan pernah memiliki produk jadi, karena selalu ada kebutuhan untuk pemahaman yang terus menerus mengenai pasar, untuk meningkatkan produk kami. Ini yang membedakan kami dengan startups makanan lainnya).
Kalau pengen nyobain, kamu harus punya kesabaran esktra. Ngidam pun harus ditahan dulu. Bukan karena harus antri panjang, tetapi The Katoshka hanya buka jika ada event tertentu atau festival besar di Singapura. Mengutip Vulcanpost.com, owner The Katoshka, Hasif Othman, melakukan hal tersebut karena biaya operasional yang mahal.
We are picky with the choice of events as the running costs and rental fees are high. But typically, we will hold one event every 2 months.
Eits, jangan salah ya! Walaupun begitu, The Katoshka sukses menjual 300 porsi per harinya, belum termasuk menu minumannya.
Menyeimbangkan menu kentang gorengnya yang terlihat klasik, menu minumannya dibuat lebih minimalis. Kamu bisa memilih beberapa minuman seperti es kopi, es teh susu, soda blueberry, dan lain-lain. The Katoshka mampu menjadikan minuman sederhana tersebut lebih berkualitas dan enak.
Salah satu menu yang sering dicoba yakni Asam Boi Special $ 3.90 sekitar Rp 39 ribu. Minuman asam dan manis yang menyegarkan.