Chef Jiraroj Navanukroh, Chef Eric Chua, Chef Ken Cacho, dan Chef GunGun Chandra Handayana di acara Future Menus Top Global Trends 2024 Singapura (dok. Unilever Food Solutions/Chin Fan Tan)
Gen Z dan Millennial adalah dua kelompok usia yang mendominasi pergerakan dunia saat ini. Tak hanya berburu kuliner enak, mereka juga mencari dining-experience unik yang bisa memuaskan semua indera perasa. Maka dari itu, UFS merilis 8 tren yang diproyeksikan mampu membawa warna baru di dunia kuliner masa depan.
1. Flavor Shock
Dalam semua aspek kehidupan, manusia selalu menginginkan sesuatu yang lebih; entah itu lebih banyak, lebih besar, atau lebih baru. Begitu pula dalam hal kuliner. Gen Z dan Millennial menginginkan terobosan menu dari yang sudah ada sebelumnya. Hal ini yang membuat para chef UFS selalu berinovasi menciptakan menu unik dengan kejutan rasa.
Misalnya seperti Tempe Sando, menu yang diusung Chef GunGun Chandra Handayana. Sando yang merupakan sebutan sandwich bagi orang Jepang ini dikreasikan dengan tempe sebagai isiannya dan tortilla sebagai “rotinya.” Paduan tekstur dan rasa yang keluar saat mencoba Tempe Sando bisa jadi pengalaman kuliner baru yang belum pernah ditemui sebelumnya.
Chef GunGun Chandra Handayana di acara Future Menus Top Global Trends 2024 Singapura (dok. Unilever Food Solutions/Chin Fan Tan)
2. Local Abundance
Nyatanya, kita bisa berinovasi soal menu makanan atau minuman dengan bahan lokal di sekitar kita. Sifat bahan lokal yang selalu segar menjamin lahirnya menu dengan rasa maksimal.
Kemudian, ketersediaan bahan lokal yang musiman pun bisa jadi keunikan tersendiri. Sebab, hal ini akan membuat konsumen menantikan munculnya kembali menu tersebut. Menggabungkan bahan lokal dan pengolahan tradisional adalah inovasi baru di dunia kuliner yang perlu dicoba.
Tak hanya itu, dengan merangkul petani atau produsen lokal, para pelaku bisnis pun bisa memperkuat UMKM baik dari sisi ekonomi hingga eksistensi. Home is where the heart is, after all! (Bagaimanapun juga, rumah adalah tempat hati berada!).
3. Low Waste-Menus
Memanfaatkan sisa bahan pangan juga jadi salah satu cara, agar dunia FnB tetap eksis dan berkelanjutan. Dengan meningkatnya harga bahan pangan, kita perlu memanfaatkan semua bahan pangan dengan sisa sekecil mungkin secara lebih cerdasa. Untuk tren ini, Chef GunGun Chandra Handayana mencontohkan dari menu yang sedang dia buat.
Dia sedang membuat menu Mie Udang Seutuhnya. Terbuat dari kulit udang yang dikeringkan dan dijadikan bubuk. Bubuk ini untuk bahan membuat mi-nya. Kemudian, udangnya dibikin kuahnya. "Kita juga bikin sup ikan. Semua basic-nya dari tulang ikan yang dijadikan kaldu dan daging ikan dipotong-potong sebagai isiannya. Jadi, benar-benar tidak ada yang terbuang," kata Chef GunGun Chandra Handayana di Marina Bay Sands.
4. Modernized Comfort Food
Comfort food atau makanan yang familier di lidah penikmatnya selalu membangkitkan nostalgia menyenangkan. Meski terasa nyaman, seringkali para konsumen tertarik mengulik menu tersebut menjadi sesuatu baru, tanpa meninggalkan rasa asli makanan tersebut. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para chef untuk selalu berinovasi.
Untuk tren ini, diperkenalkanlah menu Fish & Chips with Salted Egg Mentai Sauce, menu kreasi dari Chef Jiraroj Navanukroh di acara Worldchefs Congress & Expo 2024. Rasa umami dari ikan goreng dan tekstur kentang goreng yang renyah mungkin sudah familier bagi penggemar fish and chips. Namun, ketika dipadukan dengan gurih asinnya saus salted egg mentai, tentu bikin lidah tak berhenti bergoyang.
Demi menciptakan terobosan dalam memodernisasi comfort food, seorang chef perlu memiliki kedekatan emosional pada suatu makanan, sehingga mereka bisa menceritakannya pada menu yang dibuatnya.
“I’m passionate about experimenting with and creating components using our local ingredients. As chefs, we need to be bolder in trying new combinations! (Saya sangat menyukai eksperimen dan kreasi bahan-bahan lokal. Sebagai koki, kami harus berani mencoba kombinasi baru)," tutur Chef GunGun Chandra Handayana seperti dituliskan dalam laporan Future Menus Top Global Trends 2024 UFS.
acara Future Menus Top Global Trends 2024 (dok. Unilever Food Solutions/Chin Fan Tan)
5. The New Sharing
Pandemik ikut membawa pola dalam konsumsi kuliner. Setelah “berdiam diri” selama beberapa tahun karena pandemik, kini para konsumen "keluar kandang" untuk mengeksplorasi makanan yang selama ini hanya mereka lihat secara online.
Tak sendirian, mereka turut serta mengajak keluarga atau teman dan membagikan dining-experience tersebut di media sosial. Oleh karena itu, para koki perlu memerhatikan penyajian makanan yang cantik dan menggugah selera.
6. Irresistible Vegetables
Selama ini, sayuran sering dianggap sebagai bahan pendukung dalam sebuah sajian dan sering terpinggirkan. Padahal, ketika diolah secara maksimal, sayuran bisa menjadi pemeran utama, karena bentuknya yang cantik secara natural. Apalagi nutrisinya kompleks dan manfaatnya baik untuk kesehatan. Para chef pun perlu lebih berani mengekplorasi sayuran dan menciptakan menu-menu menggugah selera.
7. Feel-Good Food
Kesehatan holistik jadi hal serius yang perlu diperhatikan demi keberlangsungan hidup manusia. Tak hanya tubuh; pikiran dan emosi yang waras, serta lingkungan, baik sosial maupun spiritual memegang peran penting untuk mendukung kesehatan manusia secara keseluruhan. Dan makanan adalah salah satu faktor utama pendukung kesehatan manusia. You are what you eat! (Kamu adalah apa yang kamu makan).
Feel-Good Food tak hanya terbatas pada rasa enak yang terkecap di lidah ketika mencobanya. Namun, perasaan yang timbul setelah mengonsumsi suatu makanan pun perlu diperhatikan. Oleh sebab itu, inovasi chef dalam menciptakan menu sehat sangat ditunggu. Sebab, makanan bukan lagi lambang dari self-indulgence, tetapi juga bentuk dari self-love.