200 gram ketan hitam
3 sdm gula pasir
1 keping ragi tape
Air secukupnya untuk mengukus
Daun pisang secukupnya
Resep Lamang Tapai khas Padang ala Rumahan yang Super Pulen

Lamang tapai adalah salah satu kudapan tradisional Minangkabau yang memadukan dua bahan lezat yakni ketan pulen dan tape ketan hitam yang manis sekaligus beraroma khas hasil fermentasi. Makanan ini sudah lama menjadi bagian dari budaya kuliner masyarakat Padang karena proses pembuatannya yang penuh makna dan menghasilkan cita rasa unik yang sulit ditemukan pada makanan lain. Menggunakan bahan sederhana, lamang tapai tetap mampu menghadirkan rasa hangat yang bikin kangen kampung halaman.
Kudapan ini juga dikenal punya tekstur lembut dari ketannya dan karakter manis-legit dari tapainya. Di daerah asalnya, lamang dimasak dalam batang bambu muda, namun versi rumahan juga tetap enak meski memakai daun pisang sebagai pembungkus. Lamang tapai juga sering muncul dalam perayaan Idulfitri, Iduladha, hingga acara adat Minang. Tekstur ketan yang padat namun lembut berpadu dengan cairan tapai yang wangi membuat hidangan tradisional ini tetap dicintai hingga sekarang.
Jika kamu ingin mencicipi versi rumahan yang gampang dibuat, resep ini bisa jadi pilihan yang pas banget untuk dicoba.
Bahan Lamang Tapai khas Padang ala Rumahan

Bahan tapai ketan hitam:
Bahan lamang pisang:
250 gram ketan putih, direndam 2 jam
Daun pisang secukupnya
2 buah pisang matang, dilumatkan
1 sdt garam
1,5 liter air
500 ml santan kental
Bahan pelengkap:
3 sdm gula pasir yang dilarutkan dalam 250 ml air hangat
Cara Membuat Lamang Tapai khas Padang ala Rumahan

- Membuat tapai ketan hitam: Bilas ketan hitam hingga airnya jernih, lalu rendam semalaman agar teksturnya lebih mudah lunak saat dikukus. Kukus ketan hingga lembut selama kurang lebih 40 menit. Setelah matang, ratakan ketan di atas daun pisang dan biarkan dingin sepenuhnya. Tumbuk ragi dan gula hingga halus, kemudian taburkan secara merata ke permukaan ketan. Aduk perlahan agar bumbu fermentasi menyebar, lalu bungkus dengan daun pisang dan simpan di wadah tertutup. Diamkan selama tiga hari sampai ketan berubah menjadi tapai dengan aroma wangi dan rasa manis alami.
- Membuat lamang pisang: Buang air rendaman ketan putih, lalu aduk dengan pisang lumat dan garam hingga tercampur rata. Ambil selembar daun pisang, isi dengan campuran ketan secukupnya, kemudian tutup dan sematkan dengan lidi. Rebus air bersama daun pandan hingga harum, lalu masukkan gulungan lamang. Masak sekitar 20 menit hingga air mulai menyusut. Setelah itu, tambahkan santan dan lanjutkan memasak sampai kuah hampir habis dan ketannya padat. Angkat bila sudah set dan biarkan dingin sebelum dibuka dari bungkus daun.
Potong lamang sesuai selera.
Campur tapai dengan larutan gula hangat.
Siramkan tapai ke permukaan lamang dan sajikan.
Tips Membuat Lamang Tapai khas Padang ala Rumahan

- Gunakan daun pisang yang sudah dilayukan. Layukan sebentar di atas api atau kukus sebentar supaya daun lentur dan tidak mudah robek saat membungkus ketan.
Pilih ketan putih yang butirannya pendek. Ketan dengan ukuran butir pendek menghasilkan tekstur lebih pulen dan tidak mudah keras saat sudah dingin.
Pastikan ketan benar-benar dingin sebelum diberi ragi. Ragi bisa rusak jika terkena panas, jadi pastikan ketan sudah mencapai suhu ruang agar fermentasinya berjalan optimal.
Gunakan wadah non-metal untuk menyimpan tapai. Fermentasi bekerja lebih stabil dalam wadah kaca atau plastik tebal, sehingga rasa tapai lebih manis dan aromanya tidak berubah.
Biarkan lamang beristirahat sebentar setelah direbus. Diamkan 10–15 menit sebelum dipotong supaya ketan lebih padat dan tidak hancur saat disajikan.
Lamang tapai rumahan ini memang tidak memakai bambu seperti versi tradisionalnya, tetapi rasa dan aromanya tetap menghadirkan nuansa khas kuliner Minang yang hangat. Perpaduan ketan yang pulen dan tapai ketan hitam yang manis bikin hidangan ini cocok disajikan saat hari raya maupun sekadar camilan spesial di rumah. Dengan teknik sederhana dan bahan yang mudah ditemukan, kamu bisa membuat kudapan klasik yang punya nilai budaya kuat ini kapan pun kamu mau. Cobain, dan siapa tahu kamu malah ketagihan bikin lagi untuk keluarga!



















