3 Faktor Utama Penyebab Stres di Indonesia, Pernah Mengalaminya?

21 Des 2020, 10:56 WIB

pexels.com/Andrea Piacquadio

Masalah kesehatan mental dialami hampir semua orang di dunia. Jenisnya pun beragam, mulai dari gangguan kecemasan, depresi, post-traumatic stress disorder (PTSD), hingga gangguan yang lebih serius seperti bipolar dan psikosis.

Ada banyak alasan kenapa setiap orang memiliki kondisi psikologis yang tak sehat. Rumah Remedi, organisasi yang bergerak dalam bidang personal wellbeing, melaporkan bahwa ada beberapa keluhan yang sering mereka terima selama pandemik COVID-19 berlangsung.

Di antaranya adalah rasa kewalahan, hilangnya batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, hilangnya kebebasan, kekhawatiran finansial, hingga cemas karena kondisi kesehatan.

Siti Banu Intan, co-founder Rumah Remedi melalui talkshow virtual bertajuk "Sadari, Persiapkan dan Nikmati Hidup dengan Nyaman" dari AXA Mandiri pada Kamis (17/12/2020) mengungkapkan ada tiga faktor utama penyebab stres yang dialami masyarakat Indonesia. Berikut ini penjelasannya!

1. Stres karena pekerjaan

pexels.com/Anna Shvets

Menurut survei yang dilakukan Rumah Remedi, faktor pekerjaan menempati peringkat pertama penyebab stres di Indonesia. Sekitar 44 persen responden mengaku bahwa lingkungan, bos, rekan kerja, dan bobot pekerjaan membuat mereka tertekan.

Apalagi, selama pandemik dan fase work from home (WFH), batasan antara kehidupan pribadi dan profesional mengabur. Para pekerja diwajibkan untuk selalu siap sedia 24/7 sehingga tidak ada waktu untuk menjalani kehidupan personal.

2. Faktor lingkungan

helpguide.org

Faktor berikutnya yang berperan dalam meningkatkan stres adalah lingkungan. Sumbernya pun beragam. Mulai dari kehidupan sosial, orang-orang toxic, hingga masalah lain seperti bullying, dan lain sebagainya. Siti Banu Intan mengatakan bahwa menurut surveinya, 29 persen responden mengaku bahwa faktor lingkungan inilah yang memicu stres.

3. Kehidupan pribadi

pexels.com/Keenan Constance

Faktor terakhir yang sering memicu stres adalah kehidupan pribadi. Sekitar 27 persen responden Rumah Remedi mengaku bahwa hubungannya dengan keluarga, pasangan, hingga sahabat yang tidak baik membuatnya stres dan berujung pada gangguan psikologis lainnya.

Faktor ini juga berkaitan dengan hubungan intrapersonal atau di dalam diri. Orang yang tidak mencintai dan bahkan sering menyalahkan diri sendiri cenderung rentan mengalaminya. Sering kali hal ini juga berhubungan erat dengan dua faktor sebelumnya.

Cara menjaga kesehatan mental melalui pengobatan alternatif

pexels.com/Spencer Selover

Selama ini, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan psikologis adalah konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Dengan mereka, kita bisa menemukan akar masalah dan solusi dari kesulitan yang dihadapi.

Namun selain konsultasi, ada beberapa pengobatan alternatif lain yang bisa dilakukan sebagai upaya pendukung. Siti Banu Intan menyarankan agar kita mencoba terapi akupunktur, yoga, meditasi, hipnoterapi, aromaterapi, hingga pijat yang bisa mengurangi stres.

Itulah tiga faktor utama pemicu stres pada masyarakat Indonesia menurut survei Rumah Remedi. Jika kamu juga mengalaminya, jangan ragu untuk konsultasi dengan psikolog dan minta bantuan pada orang-orang terdekat, ya.