Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Dampak Terlalu Sering Timbang Berat Badan, Tuai Pro dan Kontra!

ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/SHVETS Production)

Bagi para pelaku diet, menimbang berat badan merupakan aktivitas yang tak bisa dipisahkan dari rutinitas. Sejatinya kegiatan ini bertujuan untuk memantau progress diet. Tak hanya untuk pelaku diet, orang yang tak menjalani program diet juga tetap disarankan memantau berat badan secara rutin agar bisa mempertahankan berat badan yang sehat.

Di sisi lain, aktivitas penimbangan bisa menjadi toxic apabila dilakukan terlalu sering, lho. Banyak orang terobsesi pada angka di timbangan sehingga memberikan dampak buruk dari sisi psikologis.

Berikut ini dampak positif dan negatif penimbangan berat badan bagi kesehatan.

1. Membantu proses penurunan berat badan

ilustrasi orang menimbang berat badan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Menimbang berat badan secara rutin membantu orang untuk disiplin dalam menjalankan program diet. Sebab, mereka tahu seberapa jauh telah melangkah dan butuh waktu berapa lama lagi agar bisa mencapai garis finish. Di tengah perjalanan, mereka dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif sehingga bisa mencapai tujuan lebih cepat.

Bahkan, sebuah studi yang terbit dalam Journal of American Diet Association pada 2011 menyebutkan bahwa orang-orang yang menimbang secara rutin mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan dibandingkan mereka yang jarang menimbang berat badan. 

2. Bisa menjadi motivasi dan meningkatkan kontrol diri

ilustrasi makan (pexels.com/Nathan Cowley)

Seperti yang telah disebutkan di poin sebelumnya, kamu akan lebih mudah memonitor berat badan jika melakukan penimbangan secara rutin. Saat angka di timbangan terus bergeser ke kiri, tentu ini akan menjadi motivasi sehingga kamu terpacu untuk tetap melanjutkan programnya.

Selain itu, mengetahui progress juga dapat memungkinkan kita untuk memiliki kontrol diri yang lebih baik. Sebab, kegiatan ini meningkatkan kesadaran diri sehingga kita bisa tetap berada pada jalur yang seharusnya.

3. Hasil penimbangan berat badan dipengaruhi berbagai faktor

ilustrasi minum (pexels.com/Andrea Piacquadion)

Di sisi lain, menimbang berat badan menggunakan timbangan (bathroom scale) memberikan hasil yang tak bisa diandalkan. Ini lantaran berat badan dipengaruhi berbagai faktor, seperti kondisi hidrasi tubuh, persentase massa lemak, persentase massa otot, kondisi saluran cerna, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, berat badan bersifat fluktuatif sepanjang hari. Solusi yang bisa dilakukan ialah dengan menimbang berat badan di pagi hari sebelum minum dan mengonsumsi apapun. Lakukan penimbangan di waktu yang sama secara konsisten. Namun, alih-alih menimbang setiap hari, kamu sebaiknya melakukan penimbangan sekali dalam seminggu.

4. Dapat menurunkan semangat

ilustrasi merenung (pexels.com/Liza Summer)

Berbanding terbalik dengan poin kedua, menimbang berat badan juga bisa membawa dampak negatif bagi sisi psikologis seseorang. Di tengah perjalanan, bukan tak mungkin kita mengalami berat badan stuck, dimana berat badan kita tetap stagnan. 

Bagi sebagian orang, momen ini berisiko memicu demotivasi dan bukan tak mungkin memutuskan menyerah di tengah perjalanan. Sebab, mereka berpikir bahwa usaha yang mereka torehkan sia-sia lantaran tak menghasilkan perubahan yang signifikan.

5. Memicu perilaku makan yang tidak sehat

ilustrasi makan junk food (freepik.com/wayhomestudio)

Berkaitan dengan poin sebelumnya, saat hasil penimbangan tak sesuai dengan harapan, kita bisa terpicu untuk melakukan cara-cara instan yang tentunya tak baik untuk kesehatan. Misalnya melewatkan makan, mengurangi asupan secara ekstrem, atau bahkan melakukan perilaku makan menyimpang seperti memuntahkan kembali makanan yang dikonsumsi.

Di satu sisi, melakukan penimbangan secara rutin berdampak positif lantaran dapat membantu kita dalam memonitor berat badan. Namun, jika terlalu sering dilakukan, kegiatan ini justru berdampak buruk bagi kesehatan, baik fisik maupun mental.

Dilansir Livestrong, penimbangan sebaiknya dilakukan setiap satu atau dua minggu sekali. Dengan begitu, kamu tetap bisa memantau pergerakan berat badan secara sehat dan meminimalisir dampak negatif yang ada. Jadi jangan terlalu sering dilakukan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadhifa Arnesya
EditorNadhifa Arnesya
Follow Us