5 Panduan Mendampingi Isolasi Mandiri Anak yang Positif COVID-19

Menurut data dari Ikatan Dokter Anak (IDAI), kasus anak positif COVID-19 di Indonesia cukup besar. Hingga Juni 2021 lalu, data menunjukkan sebanyak 12,5 persen anak positif COVID-19.
Ketika anak terkonfirmasi positif COVID-19 dan tidak bergejala (asimtomatik) atau bergejala ringan, isolasi mandiri bisa dilakukan. Butuh pendampingan yang baik oleh orang tua, pengasuh, atau orang lain yang ada di rumah, lewat webinar bertajuk "Program Freemium Isoman Aman dan Nyaman–Panduan Isolasi Mandiri Lengkap untuk Keluarga" pada 15 Juli 2021 lalu, dr. Dimple Gobind Nagrani, SpA membeberkan tipsnya.
1. Emosi ibu perlu diperhatikan
Para ibu, terlebih mereka yang baru pertama kali memiliki anak, pasti cukup mengerti bagaimana beban yang dirasakan dalam menjaga dan merawat anak. Dengan tambahan kondisi seperti ini yang menambah beban pikiran, bukan tidak mungkin emosi ibu menjadi tidak stabil.
Sebagai dokter yang telah merawat banyak anak, dr. Dimple berpesan bagi para ibu atau orang tua untuk menjaga emosinya.
“Tekanan saat ini sedang sangat parah. Jika tidak berhati-hati, para ibu malah bisa menjadi stres dan depresi, dan ini akan memengaruhi lingkungan sekitarnya,” ujar dokter tersebut.
Untuk mengatasinya, para orang tua bisa menjauhi informasi yang bukan dari sumber tepercaya dan lebih baik tanya langsung ke dokter.