Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyakit yang Bisa Ditelusuri Penyebabnya Secara Psikologi

ilustrasi dokter sedang memeriksa pasien (pixabay.com/rawpixel)

Penyakit timbul karena daya tahan tubuh kita yang lemah, beberapa penyakit terkadang sering muncul secara mendadak. Namun ternyata penyakit bisa terjadi karena asumsi kita. Pernah mendengar orang yang pura-pura sakit namun akhirnya sakit sungguhan.

Lewat ilmu psikologi, ternyata penyakit bisa timbul karena pikiran kita sendiri. Berikut penjelasanya.

1. Mata minus

Pixabay/Free-Photos

Dalam ilmu psikologi hal ini terjadi ketika kamu takut menghadapi masa depan. Kamu takut sesuatu hal yang buruk akan terjadi. Kamu jadi lebih mengurung diri dalam rumah. Sedangkan dalam rumah ruangan terbatas, sehingga membuat penglihatan menjadi buram. Apalagi ditambah sering bermain gadget, sebagai pelarian dari dunia nyata.

2. Jantung dan stroke

Pexels/freestocks.org

Disebabkan karena kamu dendam menahun. Dendam yang selalu ditahan dan ditekan, justru akan berdampak pada terganggunya fungsi jantung. Sehingga akan terasa sakit. Maka untuk itu mari belajar memaafkan dan jauhi sifat dendam.

3. Diabetes

Pixabay/rawpixel
Pixabay/rawpixel

Kamu tidak mau dikalahkan dalam argumentasi, selalu ingin menang dalam berbagai hal. Hal ini menggambarkan pola makan kamu. Selau ingin semaunya, tanpa memperdulikan ini sehat atau tidak. Penting sekali untuk menerapkan pola makan.

4. Maag

Hello Sehat

Kamu terlalu penakut dan cemas terhadap suatu hal. Saat takut kamu menekan di bagian perut, sehingga mengganggu sistem lambung. Ketika cemas asam lambung akan naik dan otomatis kamu terserang maag.

5. Jerawat

Pixabay/Kjerstin_Michaela
Pixabay/Kjerstin_Michaela

Banyak orang beranggapan jerawat muncul karena sedang jatuh cinta. Namun faktanya, disebabkan kamu tidak menyukai diri sendiri. Sehingga meningkatkan produksi minyak pada wajah penyebab munculnya jerawat.

Selain kita harus menjaga pola makan, kita juga bisa melatih tubuh sehat dari pikiran. Jangan asal berpikir yang jelek-jelek. Berpikirlah yang positif untuk hidup yang positif juga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us