Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Kekurangan Magnesium, dari Kedutan hingga Masalah Mental

default-image.png
Default Image IDN

Dibandingkan nutrisi lain, seperti, vitamin, zat besi, zink, dan kalsium; magnesium adalah mineral yang mungkin jarang dibahas atau diperhatikan kebutuhannya. Padahal, magnesium bertanggung jawab dalam banyak fungsi tubuh, seperti menjaga fungsi saraf dan otot, gula darah, kesehatan tulang, dan metabolisme.

Bila kamu tidak mendapatkan cukup magnesium, ini bisa menimbulkan dampak yang nyata bagi kesehatan, bahkan hingga mengganggu aktivitas. Berikut adalah beberapa tanda saat tubuhmu kekurangan magnesium, dirangkum dari Women's Health dan Healthline.

1. Kedutan dan kram otot

Ilustrasi mata (IDN Times/Arief Rahmat)

Kedutan, tremor, dan kram otot merupakan gejala tubuh kekurangan magnesium. Semua gejala tersebut dipicu oleh aliran kalsium yang lebih besar ke dalam sel-sel saraf, yang merangsang saraf otot secara berlebihan.

Suplemen magnesium dapat meredakan kedutan otot dan kram pada individu yang kekurangan magnesium. Namun, perlu diingat bahwa kadang kedutan dan kram otot juga bisa disebabkan oleh kafein dan stres, jadi sebaiknya kamu menangani ini berdasarkan penyebabnya.

2. Kamu merasa mengalami flu

pexels.com/Andrea Piacquadio

Kekurangan magnesium kadang menyebabkan kehilangan nafsu makan, mual, muntah, kelelahan, dan lemas. Sayangnya, gejala ini justru sering dikira flu

Jika kamu mengalami gejala tersebut dan tidak hilang dalam beberapa hari, segera temui dokter untuk mengetahui apakah kamu mengalami kekurangan magnesium dan nutrisi lain.

3. Kamu sering sembelit

ilustrasi sembelit (freepik.com/gpointstudio)

Jika kamu mengalami sembelit, ini bisa jadi tanda bahwa kamu mungkin kekurangan magnesium. Magnesium dalam makanan dapat memberikan efek pencahar yang memudahkan aktivitas buang air besar.

Perlu diketahui, frekuensi buang air besar yang normal adalah minimal 3 kali seminggu. Jika kurang dari itu, artinya kamu mengalami sembelit dan mungkin butuh meningkatkan asupan magnesium.

4. Detak jantung tidak teratur

unsplash.com/Giulia Bertelli

Salah satu gejala kekurangan magnesium yang perlu diperhatikan adalah detak jantung tidak teratur atau aritmia jantung. Pada kebanyakan kasus, gejala aritmia cukup ringan. Akan tetapi, pada beberapa orang, ini dapat menyebabkan jantung berdebar kencang.

Menurut studi dalam jurnal Acta Medica Scandinavica, para ilmuwan percaya bahwa ketidakseimbangan kadar kalium di dalam dan di luar sel otot jantung mungkin menjadi penyebabnya, yang mana kondisi ini terkait dengan kekurangan magnesium.

Mengobati pasien dengan suntikan magnesium secara signifikan meningkatkan fungsi jantung mereka. Namun, penggunaan suplemen magnesium juga dapat mengurangi gejala pada beberapa pasien dengan aritmia.

5. Masalah mental

ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan mental (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan mental (pexels.com/cottonbro)

Efek lain dari kekurangan magnesium adalah masalah kondisi mental. Gejalanya berupa sikap apatis, yang ditandai dengan mati rasa mental atau kurangnya emosi.

Para ilmuwan berspekulasi bahwa kekurangan magnesium dapat memicu kecemasan hingga meningkatnya risiko depresi. Satu ulasan dalam jurnal Nutrients menyimpulkan bahwa pemberian suplemen magnesium dapat bermanfaat bagi sebagian orang dengan gangguan kecemasan, tetapi studi berkualitas lebih tinggi mungkin masih diperlukan.

Wah, ternyata kekurangan magnesium bisa memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan. Untuk itu, kamu perlu mencukupi kebutuhan harian magnesium, yaitu 420 mg untuk laki-laki dan 320 mg untuk perempuan. Sumber makanannya antara lain dark chocolate, alpukat, kacang-kacangan, polong-polongan, biji-bijian, pisang, sayuran hijau, hingga ikan berlemak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us