Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan sakit anemia (pexels.com/@olly)
ilustrasi perempuan sakit anemia (pexels.com/@olly)

Intinya sih...

  • Otot terasa sakit terus dan gak kunjung reda, tanda tubuh butuh istirahat total.

  • Kamu terus-terusan merasa lelah meski udah tidur cukup, itu sinyal tubuh butuh istirahat dari aktivitas fisik.

  • Suasana hati kamu jadi mudah berubah dan gampang emosi, efek dari overtraining yang bikin hormon stres meningkat.

Pernah gak sih kamu maksain olahraga walau badan rasanya udah teriak minta berhenti? Banyak orang terlalu fokus mengejar target, sampai lupa kalau tubuh juga butuh waktu buat pulih. Padahal rest day itu sama pentingnya kayak hari latihan, lho!

Justru kalau kamu terus memaksa olahraga saat tubuh belum siap, hasilnya bisa berbalik jadi masalah. Mulai dari cedera ringan sampai burnout bisa muncul kalau kamu gak kasih waktu buat recovery. Yuk simak lima tanda tubuh kamu udah butuh hari istirahat total biar gak bablas overtraining!

1. Otot terasa sakit terus dan gak kunjung reda

ilustrasi nyeri sendi (pexels.com/@towfiqu-barbhuiya)

Nyeri otot itu hal wajar setelah olahraga, tapi kalau sakitnya gak ilang juga dalam beberapa hari, itu tandanya kamu perlu berhenti dulu. Tubuh kamu butuh waktu buat perbaiki jaringan otot yang rusak habis latihan berat. Kalau terus dipaksain, risiko cedera bakal makin tinggi.

Recovery itu bagian penting dari progress. Saat istirahat, tubuh justru bekerja buat bikin otot kamu lebih kuat. Jadi jangan merasa gagal cuma karena butuh rehat, itu bagian dari proses juga.

2. Kamu terus-terusan merasa lelah meski udah tidur cukup

ilustrasi perempuan kelelahan (freepik.com/freepik)

Kalau kamu udah tidur 7-8 jam tapi tetap merasa capek, bisa jadi itu bukan kurang tidur tapi tubuh kamu yang benar-benar butuh istirahat dari aktivitas fisik. Rasa lelah yang berlebihan adalah sinyal kalau energi kamu belum balik sepenuhnya. Paksain olahraga dalam kondisi ini justru bikin performa kamu drop.

Listen to your body, bukan ego. Energi yang konsisten justru datang dari keseimbangan antara latihan dan istirahat. Kadang yang kamu butuhkan bukan sesi olahraga yang berat, tapi tidur siang dan stretching ringan.

3. Suasana hati kamu jadi mudah berubah dan gampang emosi

ilustrasi perempuan marah (freepik.com/drazenzigic)

Kelelahan fisik bisa berdampak ke emosi juga, lho. Kalau kamu tiba-tiba jadi lebih sensitif, gampang kesal, atau kehilangan motivasi, itu bisa jadi efek dari overtraining. Hormon stres meningkat saat tubuh kamu terus-terusan dipaksa kerja keras tanpa henti.

Rest day gak cuma buat tubuh, tapi juga buat pikiran kamu. Dengan istirahat cukup, kamu kasih ruang buat emosi stabil lagi. Latihan boleh konsisten, tapi mental juga perlu dijaga.

4. Kualitas tidur kamu makin buruk

ilustrasi orang tidak bisa tidur (freepik.com/freepik)

Ironisnya, olahraga berlebihan malah bisa bikin kamu susah tidur. Hormon kortisol yang tinggi bikin kamu sulit rileks saat malam. Kalau kamu mulai gelisah atau sering kebangun saat tidur, tubuh kamu mungkin lagi dalam mode stres karena latihan berlebihan.

Padahal tidur itu kunci utama buat pemulihan otot dan energi. Tanpa tidur yang berkualitas, olahraga kamu bakal sia-sia. Jadi jangan ragu buat ambil satu hari penuh buat istirahat dan perbaiki kualitas tidurmu.

5. Performa latihan kamu makin menurun, bukan meningkat

ilustrasi perempuan berolahraga (freepik.com/freepik)

Udah latihan rutin tapi gak ada peningkatan? Bahkan kamu ngerasa makin lemas atau gampang ngos-ngosan? Bisa jadi kamu masuk fase overtraining di mana tubuh belum sempat pulih, tapi udah keburu disuruh kerja keras lagi.

Latihan efektif itu soal balance, bukan seberapa sering kamu push diri sendiri. Kadang, kemajuan justru datang setelah kamu berani istirahat. Ingat, progress itu bukan hasil dari latihan nonstop, tapi dari kombinasi antara kerja keras dan pemulihan yang cukup.

Rest day bukan berarti malas, tapi bagian penting dari rutinitas sehat yang seimbang. Dengerin tubuh kamu, jangan sampai semangat olahraga justru jadi bumerang buat kesehatan. Yuk, kasih waktu buat tubuh pulih dan siap kembali latihan dengan performa terbaik!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team