8 Fakta Hojōjutsu: Bela Diri dengan Tali Temali, Sudah Tahu Belum?

Oi, ini bukan bondage. Jangan protes!

Apa yang kalian pikir ketika melihat gambar di atas? Seni bondage untuk bercinta? Wah, otak kamu sudah ternodai kalau sudah berpikir sampai situ, karena sebenarnya foto yang kamu lihat itu adalah sebuah teknik hojōjutsu, salah satu seni bela diri asal Jepang.

Aneh ya. Biasanya kita mengetahui bela diri Jepang adalah karate atau Aikido dan dalam tekniknya hampir tidak ada penggunanaan tali temali. Tapi hojōjutsu malah berfokus pada tali temali. Memangnya beladiri seperti apakah hojōjutsu itu? Memang apa bedanya dengan teknik bondage yang biasa kita lihat di film-film hardcore atau 50 Shades of Grey itu? Kalau kamu mau tahu perbedaannya, coba baca artikel ini!

1. Teknik beladiri menggunakan tali

8 Fakta Hojōjutsu: Bela Diri dengan Tali Temali, Sudah Tahu Belum?sib-jitsu.ru

Hojōjutsu tidak lain dan tidak bukan adalah seni beladiri layaknya karate atau aikido. Perbedaan paling mendasar adalah hojōjutsu berfokus pada teknik tali temali untuk menangkap para penjahat atau lawan. Beladiri ini pada jaman dahulu umumnya diajarkan kepada para polisi guna menangkap penjahat agar tidak melarikan diri.

2. Simbol aib yang tak pernah bisa hilang

8 Fakta Hojōjutsu: Bela Diri dengan Tali Temali, Sudah Tahu Belum?sib-jitsu.ru

Mungkin jika kita berpikir dengan gaya jaman sekarang, beladiri hojōjutsu yang menangkap kita bukanlah hal yang perlu dipusingkan mengingat ini hanyalah sementara. Namun di jaman dulu di Jepang sana, jika kamu terikat dengan tali atau dengan teknik hojōjutsu di tempat umum, maka kamu sudah mendapatkan aib yang cukup untuk membuatmu memiliki alasan untuk bunuh diri. Alasannya mudah, kamu sudah dianggap sebagai penjahat.

3. Pelaku pengikatan tidak boleh sampai salah

8 Fakta Hojōjutsu: Bela Diri dengan Tali Temali, Sudah Tahu Belum?sib-jitsu.ru

Masyarakat Jepang jaman dahulu melihat orang yang terikat tali ini sebagai penjahat atau sampah masyarakat. Mereka yang melihat ini tidak akan melupakannya hingga tua, menjadikan kasus terikat ini sebagai pencorengan nama baik yang sangat ekstrem.

Bahkan ada yang bilang hal ini lebih parah daripada kematian itu sendiri. Oleh karena itu, mereka yang tidak benar dalam menggunakan Hojōjutsu dapat diberhentikan dari pekerjaannya.

4. Diserahkan kepada pegawai berpangkat rendah

8 Fakta Hojōjutsu: Bela Diri dengan Tali Temali, Sudah Tahu Belum?sib-jitsu.ru

Tidak ada samurai ataupun pejabat berpangkat tinggi mau melakukan hal ini karena pandangan itu. Maka dari itu, jika mereka tertangkap oleh para polisi dengan suatu alasan, maka mereka lebih memilih untuk diikat oleh para pelayannya untuk menjaga harga diri. Para polisi yang berpangkat tinggi atau diisi oleh kelas samurai pun tidak mau melakukan hal ini sehingga penangkapan diserahkan kepada para bawahannya.

Baca Juga: 5 Perguruan Pencak Silat Indonesia yang Paling Disegani

5. Hayanawa: teknik dasar dan wajib untuk mengikat penjahat

8 Fakta Hojōjutsu: Bela Diri dengan Tali Temali, Sudah Tahu Belum?japaneseropeart.com

Hayanawa memiliki arti mengikat dengan cepat. Teknik ini mampu membuat seseorang terikat tanpa bisa bergerak dalam waktu 10 detik dan digunakan agar orang yang ditangkap tidak melarikan diri. Idealnya Hayanawa harus dilakukan secara terampil, indah dan secepat-cepatnya sehingga memiliki istilah “membungkus, bukan mengikat”.

Jika yang ditangkap bukanlah terpidana, maka tidak diperlukan simpul yang mampu mencemarkan sang terikat. Hal inilah yang membedakannya dengan seni bondage, yaitu tidak adanya simpul. Adapun tiga tekniknya adalah: ikatan salib, ikatan berlian dan ikatan pengekang.

6. Memiliki tali yang berwarna-warni

8 Fakta Hojōjutsu: Bela Diri dengan Tali Temali, Sudah Tahu Belum?sib-jitsu.ru

Adapun empat warna tali yang digunakan dalam teknik hojōjutsu. Empat warna itu melambangkan empat musim yang ada di Jepang dan diasosiasikan dengan empat dewa hewan pelindung Cina yang mewakili empat arah angin. Sang terikat harus menghadap mengikuti arah atau mata angin yang sesuai dengan warna tali: 

  1. Biru: musim semi, menghadap timur atau kiri, lambang dari naga biru;
  2. Merah: musim panas, menghadap selatan atau depan, lambang dari phoenix merah;
  3. Putih: Musim gugur, menghadap barat atau kana, lambang dari harimau putih;
  4. Hitam: musim dingin, menghadap ke utara atau belakang, lambang dari kura-kura hitam.

Namun khusus untuk akhir Juli hingga awal Agustus, talinya diganti dengan warna kuning. Ini hanya berlaku akhir Edo. Setelah itu, hanya ada dua warna tali yang digunakan: putih dan indigo. Warna itu digunakan sesuai dengan cabang kepolisiannya.

7. Empat aturan hojōjutsu

8 Fakta Hojōjutsu: Bela Diri dengan Tali Temali, Sudah Tahu Belum?youtube.com Yoshin Ryu JuTaiJutsu

Sesuai dengan daftar no.3, dikatakan bahwa yang mengikat tidak boleh salah. Adapun peraturannya adalah sebagai berikut:

  1. Tidak diperbolehkan tahanan menyisipkan ikatannya sendiri;
  2. Tidak boleh menyakiti, baik secara fisik maupun mental;
  3. Tidak diperbolehkan orang lain melihatnya;
  4. Pengikatan dibuat seindah mungkin.

8. Sangat jarang diajarkan dan terlihat

8 Fakta Hojōjutsu: Bela Diri dengan Tali Temali, Sudah Tahu Belum?sib-jitsu.ru

Sesuai dengan poin ketiga dari empat aturan dasar hojōjutsu, bela diri ini tidak boleh dipertontokan kepada masyarakat, sehingga jarang diketahui orang, bahkan oleh mereka yang hidup di zaman tersebut. Penerapan itu diberlakukan guna menghindari para kriminal mempelajari teknik tersebut dan mencari cara untuk meloloskan diri. 

Menarik kan tentang hojōjutsu? Maaf karena kami tidak bisa menunjukkan cara-caranya. Yang pertama, karena kami sendiri tidak tahu jelasnya. Yang kedua, karena kami tidak tahu akan kalian gunakan buat apa ilmunya. Hehe. Yang jelas, ilmu pengetahuan kita soal ragam seni bela diri jadi bertambah.

Baca Juga: Pencak, Cerita Sejarah Pelestarian Seni Bela Diri Asli Indonesia

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya