Coba diingat-ingat, kapan terakhir kali kamu membersihkan kasurmu? Normalnya, kamu perlu mengganti seprai setiap 1-2 minggu sekali, tergantung tingkat kotornya. Begitu pula dengan sarung bantal dan guling yang harus diganti rutin dengan waktu yang sama.
Tetapi, karena kesibukan, kita jadi lupa mengganti seprai dan membersihkan kasur. Apa yang akan terjadi jika kamu tidak membersihkan kasur? Simak jawabannya di sini!
Apakah kamu sering tertidur tanpa mencuci muka? Wajah yang kotor akibat polusi, debu dan kotoran ini akan menempel di bantal, guling dan kasur. Menurut Dr. Elizabeth Tanzi di laman Redbook, ini akan menumpuk bakteri dan memicu jerawat baru.
Bahkan, hal ini bisa memperburuk jerawat yang sudah lama ada. That's why, kamu perlu membersihkan kasur dan mengganti seprai setiap 1-2 minggu sekali. Jangan lupa juga untuk membersihkan debu dengan menepuk-nepuk permukaan kasur dengan sapu lidi.
Seprai kotor dan penuh bakteri akan bergesekan dengan kulit kita saat tidur. Gesekan ini akan menyebabkan iritasi kulit, ujar Dr. Joshua Zeichner, dokter kulit di laman Redbook. Memakai salep atau krim kulit akan sia-sia jika kasur kita tidak dibersihkan terlebih dahulu.
Produk salep dan krim kulit ini akan sulit terserap ke tubuh dan justru akan menempel ke seprai kita. Lebih baik, bersihkan seprai, sarung bantal dan guling dulu. Setelahnya, kamu bisa fokus untuk mengatasi kulit yang iritasi dan gatal-gatal.
Bayangkan, bagaimana rasanya saat tidur ada tungau yang merambati kulit dan menggigit sampai bentol? Hal ini bisa terjadi jika kamu jarang membersihkan kasur. Tungau ini akan memakan serpihan kulit mati dan beranak-pinak di kasur yang tidak dibersihkan teratur.
Biasanya, tungau debu akan meninggalkan bekas gigitan di leher, wajah, lengan dan tubuh bagian atas, ungkap laman Redbook. Tungau ini juga bisa menyebabkan masalah pernapasan. Selalu jaga agar kasur tetap kering, bersih dan tidak lembap.
Jika kamu berkeringat saat tidur, maka hal ini bisa memperparah keadaan. Keringat ini akan menyebabkan kasur jadi lembap serta menjadi tempat bagi jamur dan bakteri tumbuh. Contohnya, jamur Cladosporium yang bisa tumbuh di kasur yang lembap.
Jamur ini menyebabkan asma, pneumonia, dan infeksi jamur, ujar laman Redbook. Selain itu, infeksi, ruam dan gatal-gatal dipicu oleh kasur yang kotor. Jika kasur tak dibersihkan seminggu lebih, di dalamnya ada 24.631 bakteri yang lebih banyak dari pintu kamar mandi!
Kombinasi bakteri, jamur dan tungau debu di kasur yang kotor bisa menyebabkan dan memperparah alergi! Akan semakin buruk jika kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sebab alergi yang kita rasakan akan terasa semakin menyiksa.
Selain rutin membersihkan kasur serta mengganti seprai dan sarung bantal guling, coba memakai kasur dari bahan hypoallergenic. Dengan ini, kelembapan akan berkurang sehingga jamur dan tungau tidak bisa berkembang biak, saran laman Redbook.
Tahukah kamu kalau kita melepaskan sekitar 500 juta sel kulit mati setiap harinya? Sel kulit mati ini akan bercampur dengan keringat, jamur, debu, serbuk sari hingga bulu hewan peliharaan di atas kasur, jelas laman Reader's Digest. Menjijikkan banget, ya?
Disarankan untuk mengganti pakaian dengan yang baru saat hendak tidur, supaya meminimalkan terjadinya masalah kesehatan akibat kasur yang kotor. Menurut Dr. Joshua Zeichner, MD, kasur yang kotor bisa menyebabkan iritasi kulit, jerawat hingga infeksi.
Aturannya, kita perlu membersihkan kasur dan seprai setiap 1 minggu sekali. Namun, ada pengecualian yang membuatmu harus lebih sering membersihkan kasur. Yaitu saat kamu sering sakit, tidur dalam keadaan telanjang atau tidur tanpa mandi terlebih dahulu.
Kondisi inilah yang membuat kasur lebih banyak dihuni oleh kuman, jamur dan bakteri, ungkap Dr. Raman Madan, MD, direktur dermatologi kosmetik di Northwell Health di laman Reader's Digest. Daripada sakit, kamu harus rajin untuk membersihkan kasur, ya!
Nah, itulah 7 hal yang terjadi jika kamu tidak rutin membersihkan kasur. Singkirkan rasa malasmu dan mulailah membersihkan kasurmu, ya!