Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Tahu Tidak Baik Dikonsumsi Terus-menerus

ilustrasi alasan kenapa tahu tidak baik dikonsumsi terus-menerus (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi alasan kenapa tahu tidak baik dikonsumsi terus-menerus (pexels.com/cottonbro)

Tahu merupakan salah satu makanan yang banyak digemari. Selain rasanya yang lezat, tahu juga memiliki beragam kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Meskipun demikian, konsumsi tahu terus-menerus ternyata tidak disarankan karena kurang baik untuk kesehatan.

Konsumsi tahu secara berlebihan dikatakan dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan. Hal ini mungkin masih sering tidak disadari oleh beberapa orang. Inilah beberapa alasan kenapa tahu tidak baik dikonsumsi secara terus-menerus. Simak daftarnya sampai selesai, ya.

1. Mengakibatkan ketidakseimbangan hormon

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tahu mengandung gizi seperti protein, vitamin, mineral, dan lainnya. Khususnya bagi para penganut pola makan vegan dan vegetarian, tahu sering dijadikan sumber protein untuk menggantikan kandungan nutrisi dari bahan pangan hewani.

Meskipun begitu, kita tahu bahwa tahu terbuat dari kedelai, yang mana di dalamnya terkandung senyawa isoflavon. Jenis senyawa ini bisa memengaruhi hormon dalam tubuh apabila dikonsumsi setiap hari.

Dilansir Huffpost, Heather Patisaul, ahli biologi perkembangan di North Carolina State University, Amerika Serikat, yang telah mempelajari efek makan kedelai menyebutkan bahwa kedelai mengandung isoflavon sejenis fitoestrogren yang meniru efek estrogen dalam tubuh. Ketika kamu makan banyak kedelai, ini berpotensi mengganggu sistem sensitif estrogen dalam tubuh, termasuk sistem reproduksi yang meliputi otak, kelenjar pituitari, dan organ reproduksi.

2. Bisa menimbulkan masalah pencernaan

ilustrasi masalah pencernaan (freepik.com/Benzoix)
ilustrasi masalah pencernaan (freepik.com/Benzoix)

Kacang kedelai yang diolah menjadi tahu memang kaya akan serat. Ini bagus untuk melancarkan sistem pencernaan hingga mencegah sembelit. Meskipun begitu, kalau dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan justru dapat berbahaya.

Efeknya mungkin tidak langsung terasa, tetapi bisa dirasakan beberapa waktu kemudian. Dilansir Boldsky, konsumsi tahu dalam jumlah banyak, terutama jika tidak dibarengi dengan konsumsi cukup serat, bisa menyebabkan penyakit pencernaan seperti gastritis, kembung, dan gangguan usus. Ini terjadi karena tahu butuh waktu lama untuk dicerna dan kandungan senyawa tertentu di dalamnya bisa meningkatkan kadar keasaman dalam perut.

3. Dapat menyebabkan tubuh kekurangan mineral

ilustrasi tubuh kekurangan mineral (unsplash.com/Usman Yousaf)
ilustrasi tubuh kekurangan mineral (unsplash.com/Usman Yousaf)

Seperti yang diketahui, tahu mengandung banyak gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kandungan mineral juga termasuk salah satu di dalamnya. Meskipun demikian, kalau dikonsumsi berlebihan, ini ternyata malah bisa menyebabkan berkurangnya mineral dalam tubuh.

Dilansir Food NDTV, ahli gizi makrobiotik dan praktisi kesehatan Shilpa Arora mengatakan, tahu mengandung fitat yang mengganggu penyerapan nutrisi penting, terutama yodium, dalam tubuh. Mineral penting ini meningkatkan metabolisme dan sangat penting untuk fungsi tiroid. Goitrogen dalam kedelai harus benar-benar dihindari untuk orang dengan kondisi tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).

Untuk menghindari kondisi tersebut, sebaiknya batasi konsumsi tahu. Alih-alih setiap hari, konsumsilah beberapa kali dalam seminggu.

4. Memicu penambahan asupan kalori

ilustrasi menimbang berat badan (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi menimbang berat badan (freepik.com/rawpixel.com)

Bagi kamu yang ingin mengontrol berat badan, konsumsi tahu memang bisa jadi pilihan yang tepat. Sebab, tahu memiliki kalori yang rendah sehingga membantu proses penurunan berat badan. Namun, kalau dikonsumsi berlebihan justru bisa berdampak sebaliknya.

Tahu mungkin dikemas dengan jumlah protein yang padat, tetapi terlalu banyak dapat meningkatkan jumlah asupan kalori, mengakibatkan penambahan berat badan. Adapun kebutuhan kalori adalah 1.200 per hari untuk perempuan dan 1.800 per hari untuk laki-laki.

5. Bisa memicu asam urat

ilustrasi asam urat (unsplash.com/Towfiqu Barbhuiya)
ilustrasi asam urat (unsplash.com/Towfiqu Barbhuiya)

Seperti yang telah di bahas sebelumnya, tahu kaya akan protein yang berkualitas tinggi. Hal ini pastinya baik untuk memperkuat imun tubuh, membentuk struktur, dan sebagainya. Namun, hati-hatilah karena kadar yang berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.

Dilansir Food NDTV, ahli gizi yang berbasis di Bangalore, Dr. Anju Sood menyebut, tahu adalah salah satu sumber protein terbaik, tetapi juga termasuk di antara protein keras dalam hal daya cernanya. Bagian akhir dari metabolisme protein termasuk pembentukan asam urat. Makan terlalu banyak tahu akan menyebabkan akumulasi asam urat berlebih di bagian bawah perut, yang dalam kasus lebih buruk dapat menyebabkan penyakit asam urat.

Itulah beberapa alasan kenapa tahu tidak baik dikonsumsi terus-menerus. Bukan berarti harus berhenti mengonsumsinya, ya, hanya saja konsumsilah dalam batas wajar. Pasalnya, tahu mengandung banyak gizi yang dibutuhkan tubuh kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us