TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Olahraga Anaerobik dan Apa Manfaat Sehatnya?

Jadikan bagian rutin dari rutinitas olahraga kamu ya

ilustrasi olahraga anaerobik (pexels.com/cottonbro studio)

Olahraga anaerobik mirip olahraga aerobik, tetapi menggunakan bentuk energi yang berbeda—cepat dan segera.

Jenis olahraga ini menawarkan banyak manfaat kesehatan. Latihan anaerobik merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular, serta membangun dan mempertahankan otot dan menurunkan berat badan. Seiring dengan latihan aerobik (atau kardiovaskular), latihan anaerobik disarankan menjadi bagian rutin dari rutinitas latihan mingguan kita.

Lewat artikel ini, yuk pahami bersama apa itu olahraga anaerobik dan apa saja manfaat sehatnya buat tubuh kita.

1. Apa itu latihan anaerobik?

Latihan anaerobik adalah setiap latihan yang dilakukan tanpa adanya oksigen. Tidak seperti latihan aerobik, yang menggunakan oksigen untuk energi, latihan anaerobik melibatkan kontraksi otot yang intens dan kuat yang membutuhkan energi lebih cepat daripada oksigen yang dapat disediakan. Karena diperlukan sumber energi alternatif, tubuh menggunakan glikogen (suatu bentuk glukosa) yang disimpan di dalam otot sebagai bahan bakar.

Dilansir Verywell Health, tanpa oksigen, sel otot memecah simpanan glikogen menjadi molekul glukosa (gula) individu. Molekul glukosa ini kemudian dipecah lebih lanjut dalam proses dua langkah yang disebut fermentasi asam laktat untuk melepaskan energi untuk menggerakkan sel otot.

Langkah pertama dalam fermentasi asam laktat adalah glikolisis, yang mana molekul glukosa dipecah dan diubah menjadi asam piruvat untuk melepaskan energi. Langkah kedua dalam fermentasi asam laktat melibatkan pengubahan asam piruvat menjadi asam laktat sebagai produk sampingan, yang terakumulasi dalam sel otot dan menghasilkan sensasi terbakar.

Karena fermentasi asam laktat tidak menghasilkan banyak energi dan karena akumulasi asam laktat dalam sel otot tidak nyaman, latihan anaerobik hanya dapat dilakukan dalam waktu singkat sebelum perlu beristirahat.

Baca Juga: 10 Manfaat Senam Aerobik untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

2. Perbedaan latihan anaerobik dan aerobik

ilustrasi latihan kalistenik, jenis olahraga anaerobik (pexels.com/RDNE Stock project)

Latihan aerobik menghasilkan energi dengan menggunakan pasokan oksigen yang terus-menerus untuk mempertahankan tingkat aktivitas saat ini tanpa memerlukan energi tambahan dari sumber lain. Di sisi lain, latihan anaerobik mendorong tubuh kita untuk menuntut lebih banyak energi daripada yang bisa dihasilkan oleh sistem aerobik kita.

Untuk menghasilkan lebih banyak energi, tubuh menggunakan sistem anaerobiknya, yang mengandalkan sumber energi yang tersimpan di otot.

Latihan dengan tempo lambat seperti joging atau bersepeda ketahanan adalah contoh latihan aerobik. Latihan cepat seperti lari cepat, latihan interval intensitas tinggi (HIIT), lompat tali, dan latihan interval menggunakan pendekatan latihan anaerobik yang lebih intens.

Salah satu cara mudah untuk mengingat perbedaan antara keduanya adalah istilah "aerobik" berarti "dengan oksigen", sedangkan "anaerobik" berarti "tanpa oksigen", mengutip Healthline.

3. Jenis latihan anaerobik

Latihan anaerobik adalah semburan singkat aktivitas intens. Latihan anaerobik umum meliputi:

  • Angkat beban berat.
  • Sprint.
  • HIIT, yaitu latihan interval pendek dengan intensitas maksimum diikuti istirahat singkat.
  • Plyometric, yaitu gerakan cepat, kuat, eksplosif seperti melompat, squat lompat, dan lunge lompat.
  • Kalistenik, yaitu latihan beban tubuh seperti push-up, pull-up, dan dip.

4. Manfaat olahraga anaerobik

ilustrasi olahraga HIIT (unsplash.com/Meghan Holmes)

Latihan anaerobik memiliki banyak manfaat untuk sistem kardiovaskular, otot, dan persendian. Menurut laporan dalam World Journal of Cardiology tahun 2017, latihan ini bisa memberi kamu manfaat berikut:

  • Peningkatan kekuatan dan kekuatan otot.
  • Peningkatan kehilangan lemak dan massa otot.
  • Meningkatkan kepadatan mineral tulang.
  • Mengurangi kekakuan sendi.
  • Mengoreksi ketidakseimbangan otot dan memperbaiki postur.
  • Meningkatkan sirkulasi serta fungsi jantung dan paru-paru.
  • Menurunkan tekanan darah tinggi.
  • Mengurangi inflamasi di seluruh tubuh.
  • Memperbaiki suasana hati dan energi.
  • Mengurangi risiko mengembangkan kondisi seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
  • Menurunkan kadar gula darah.
  • Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida tinggi.

Baca Juga: Studi: Latihan Aerobik Mengurangi Risiko Kanker Hingga 72%

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya