Jika kamu penggemar seri Harry Potter, kamu pastinya tidak asing dengan karakter Dobby. Ia merupakan seorang peri budak yang akan menghukum dirinya sendiri sebagai bentuk rasa bersalah.
Perilaku menghukum diri sendiri ini juga dikenal sebagai Dobby Syndrome atau Dobby Effect. Lantas apa sebenarnya Dobby Syndrome dan ciri-cirinya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Dobby Syndrome dapat didefinisikan sebagai rasa bersalah yang kemudian dapat berubah menjadi perilaku menghukum diri sendiri. Rasa bersalah biasanya akan datang saat kamu melakukan sesuatu yang bertentangan dengan moral atau nilai-nilai yang dianut. Ini bisa menjadi masalah jika kamu terus-menerus menghukum diri sendiri jika setiap kamu merasa bersalah.
Dua peneliti yang memperkenal istilah ini adalah Rob Nelissen dan Marcel Zeelenberg, peneliti di Tilburg University dan Vrije Universiteit Amsterdam. Studi yang mereka lakukan diterbitkan dalam jurnal Emotion oleh American Psychological Association.
Menurut studi tersebut, Dobby Effect muncul saat seseorang tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan kompensasi atas pelanggaran yang menyebabkan mereka merasa bersalah. Ini akhirnya menimbulkan perilaku untuk menghukum diri sendiri.
Keinginan untuk menghukum diri sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor. Dilansir Healthline, beberapa penyebabnya meliputi:
Menghukum diri sendiri tentunya bukan cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah kamu. Jika kamu merasa harus menghukum diri sebagai bentuk rasa bersalah, kamu perlu membicarakan hal tersebut ke profesional.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan jika kecenderungan untuk menghukum diri sendiri muncul. Menanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri sendiri mungkin dapat membantu kamu:
Dobby Syndrome bisa menjadi masalah kesehatan mental jika terus dibiarkan. Rasa bersalah yang tidak diselesaikan dengan cara yang baik bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik.