Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Perbedaan Nyeri Otot Biasa dan Cedera? Selalu Waspada!

ilustrasi perbedaan nyeri otot dan cedera
ilustrasi perbedaan nyeri otot dan cedera (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Perbedaan antara nyeri otot biasa (DOMS) dan cedera otot dijelaskan berdasarkan penyebab, gejala, dan tingkat keparahan.
  • Nyeri otot biasa muncul karena olahraga intens dan bersifat sementara, sedangkan cedera menyebabkan nyeri tajam, bengkak, dan bisa berlangsung lama.
  • Penanganan cedera dianjurkan dengan metode PRICE dan pemeriksaan medis agar pemulihan lebih tepat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apa kamu pernah nyeri otot setelah olahraga? Kamu ya, kamu gak sendiri. Biasanya, ini terjadi kalau kamu baru mulai bergerak setelah tidak olahraga untuk waktu yang lama. Sekujur tubuhmu akan terasa nyeri dan pegal-pegal.

Sekilas, nyeri otot biasa disamakan dengan cedera otot. Bahkan, tidak sedikit orang memijat untuk meredakannya. Padahal, pijatan pada cedera dapat memperburuk kondisi, lho. Lantas, apa yang membedakan nyeri otot biasa dan cedera? Simak, yuk!

1. Penyebab nyeri otot biasa dan cedera

ilustrasi cedera
ilustrasi cedera (pexels.com/Jim De Ramos)

Dalam istilah medis, nyeri otot biasa dinamakan delayed onset muscle soreness (DOMS). Penyebab nyeri otot ini ialah intensitas olahraga yang tinggi secara tiba-tiba. Hal tersebut menciptakan robekan ukuran kecil pada otot, lalu tubuh merespons dalam bentuk peradangan.

Studi dalam jurnal Rev Bras Ortop (Sao Paulo) menyebutkan bahwa penyebab cedera bisa langsung dan tidak langsung. Cedera langsung terjadi akibat kerusakan pada area tertentu secara spontan. Cedera langsung menyebabkan robekan jaringan kulit (laserasi) atau memar pada kulit. Sementara, cedera tidak langsung disebabkan oleh kelebihan beban mekanik sehingga terciptalah robekan atau patahan pada otot.

2. Gejala nyeri otot biasa cenderung ringan

ilustrasi gejala cedera
ilustrasi gejala cedera (pexels.com/Johann Van der Linde)

Seseorang merasakan nyeri dengan tingkatkan yang berbeda-beda. Nyeri otot biasa bersifat tumpul yang akan membaik beberapa hari kemudian. Dilansir laman Healthline, gejala DOMS:

  • nyeri akan terasa saat meregangkan otot;
  • otot terasa nyeri ketika disentuh;
  • gerak otot terbatas karena nyeri dan kaku saat bergerak;
  • kehilangan kekuatan otot jangka pendek;
  • kelelahan otot.

Berbeda dengan nyeri otot, rasa nyeri cedera lebih tajam, ditemukan memar, atau bengkak. Cedera dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ringan, sedang, dan berat. Tanda dan gejala cedera sesuai tingkatannya masing-masing:

  • Derajat 1 (ringan): edema (pembengkakan) dan rasa tidak nyaman.
  • Derajat 2 (sedang): otot kehilangan fungsinya dan ditemukan ekimosis (pecahnya pembuluh darah).
  • Derajat 3 (berat): nyeri hebat, robekan, atau patahan yang parah dan hematoma (penumpukan darah di luar pembuluh darah).

3. Rentang waktu nyeri biasa lebih singkat

ilustrasi waktu nyeri
ilustrasi waktu nyeri (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Nyeri otot terjadi 12 hingga 24 jam setelah berolahraga. Rasa nyeri biasanya berlangsung 1 hingga 3 hari saja. Di sisi lain, nyeri akibat cedera akan berlangsung jauh lebih lama sesuai tingkat keparahannya.

Dilansir laman Rapid Aid, nyeri cedera bertahan beberapa bulan. Namun, ini juga bisa berlangsung bertahun-tahun. Pada tahap awal, biasanya muncul nyeri akut, nyeri yang terjadi secara tiba-tiba segera setelah cedera.

4. Lokasi cedera pada area tertentu

ilustrasi lokasi nyeri
ilustrasi lokasi nyeri (pexels.com/Kindel Media)

Rasa nyeri otot biasa tersebar ke beberapa titik otot. Di sisi lain, lokasi nyeri cedera otot berada di persendian atau otot tertentu. Dilansir laman UT Physicians, area yang sering terjadi cedera setelah aktivitas berat:

  • Cedera otot bagian punggung bawah
    Cedera ini diakibatkan oleh otot punggung yang tidak aktif lama.
  • Cedera bahu
    Ini terjadi akibat penggunaan otot berlebihan.
  • Cedera pergelangan tangan
    Beban berlebih dengan gerakan berulang memberikan tekanan yang besar pada pergelangan tangan.
  • Nyeri lutut
    Nyeri ini terasa sekitar tempurung lutut. Biasanya, suara lutut berderit, berbunyi letupan, atau berderak.
  • Pergelangan kaki yang terkilir
    Keseleo dapat terjadi ketika kamu lari, jalan, atau kehilangan keseimbangan bertumpu.
  • Otot selangkangan ketarik
    Kamu perlu berhati-hati ketika squat, sprint, atau lunge. Kondisi otot yang tidak siap dapat menyebabkan otot bagian selangkangan tertarik.

Apabila ototmu cedera, sebagai pertolongan pertama kamu bisa menggunakan metode PRICE:

  1. Protection (Perlindungan)
  2. Rest (Istirahat)
  3. Ice (Es)
  4. Compression (Kompresi)
  5. Elevation (Elevasi)

Dari penjelasan di atas, kamu tentu sudah bisa membedakan nyeri otot biasa dan cedera. Kamu pun sudah tahu pertolongan pertama pada cedera. Selanjutnya, kamu perlu pertolongan medis untuk pengobatan yang tepat. Kuasai semuanya agar kamu bisa menangani cedera dengan tepat, ya!

Referensi
"Muscle Pain or Injury: How to know the difference?". Cornerstone Chiropractie. Diakses Agustus 2025.
"How to tell the difference between soreness and an injury". UT Physicians. Diakses Agustus 2025.
"Is It an Injury, or Could It Be Something Else?". Rapid Aid. Diakses Agustus 2025.
SantAnna J.P.C., dkk. 2022. "Muscle Injury: Pathophysiology, Diagnosis, and Treatment". Rev Bras Ortop (Sao Paulo).
"What Is Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) and What Can You Do About It?". Healthline. Diakses Agustus 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Health

See More

Jawa Tengah Terapkan Pemeriksaan Ibu Hamil Setara Negara Maju

08 Nov 2025, 15:08 WIBHealth