Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ultra-Processed Food, Apa Dampaknya bagi Tubuh?

ilustrasi makanan instan
ilustrasi makanan instan (pexels.com/Kampus Production)
Intinya sih...
  • Makanan ultraproses atau ultra-processed food (UPF) adalah makanan atau minuman yang mengalami prosedur pengolahan panjang.
  • UPF rendah nutrisi, tetapi tinggi gula, garam, dan lemak.
  • Meski tidak semua, kebanyakan UPF punya dampak buruk bagi kesehatan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sekarang, asupan harian kita dipermudah dengan adanya beragam makanan dan minuman instan. Tinggal tuang air panas, kita sudah bisa menyantap mi instan dengan beragam rasa. Minuman kemasan juga tinggal pilih sesuai keinginan.

Makanan kemasan memang disukai karena penyajiannya yang antiribet. Tidak memerlukan waktu lama, perut keroncongan lebih cepat terisi. Jenis makanan di dalam kemasan ini kerap disebut dengan ultra-processed food (UPF). Lantas, apa itu ultra-processed food? Kenali juga dampak negatifnya jika dikonsumsi berlebihan dan terus-menerus.

1. Apa itu ultra-processed food?

ilustrasi definisi ultra-processed food
ilustrasi definisi ultra-processed food (pexels.com/Craig Adderley)

Makanan ultraproses atau ultra-processed food (UPF) adalah makanan atau minuman yang mengalami prosedur pengolahan panjang. Ia pun mengandung bahan tambahan, yaitu pewarna, pengawet, dan perasa buatan. Makanan jenis ini biasanya rendah nutrisi, tetapi tinggi gula, garam, dan lemak.

Kita mudah sekali menemui makanan UPF. Sejatinya, pengolahan makanan bertujuan agar makanan lebih aman. Masa penyimpanannya pun lebih lama sehingga memudahkan konsumen.

2. Klasifikasi pangan berdasarkan NOVA

ilustrasi pengelompokan pangan
ilustrasi pengelompokan pangan (pexels.com/Vanessa Loring)

Kemunculan UPF dikembangkan berkat sistem klasifikasi pangan Nova. Seorang peneliti Brasil, Carlos Monteiro dan tim, mengembangkan sistem pengelompokan Nova berdasarkan cara pengolahan makanan industri pada 2010. Adapun, pengelompokan pangan menurut NOVA:

  1. Makanan tidak diolah atau minim proses
    Produk olahan ini tidak mengandung bahan tambahan dan pengolahannya sederhana, seperti direbus, dihancurkan, atau dipanggang. Adapun, contoh makanannya antara lain buah dan sayuran beku, kacang kupas, jus buah asli, dan susu pasteurisasi.
  2. Bahan pelengkap untuk memasak
    Kategori ini mencakup bahan dasar yang digunakan untuk mengolah makanan, contohnya gula, garam, minyak, tepung, dan mentega.
  3. Makanan olahan
    Pengolahan makanan menggunakan produk NOVA 2 secara sederhana, misalnya, asinan, keju, kacang asin, dan kue.
  4. Ultra-processed food (UPF)
    Makanan atau minuman ini diolah dan ditambah bahan tambahan dari industri, contohnya mi instan, minuman bersoda, sereal, permen, roti, sosis, dan nuget.

3. Perbedaan ultra-processed food dan makanan sehat

ilustrasi perbedaan UPF dan makanan sehat
ilustrasi perbedaan UPF dan makanan sehat (pexels.com/Andres Ayrton)

Makan bukan hanya proses memasukkan makanan ke tubuh, tetapi juga proses memberikan energi dan mendukung kesehatan tubuh. Tentunya, sesuatu yang kita makan berefek langsung pada tubuh. Kita mungkin sering terlena dengan makanan instan yang mudah diolah. Namun, makanan sehat jauh lebih penting untuk kesehatan.

Apa perbedaan makanan sehat dan UPF? Laman Healthline menyebutkan perbedaan UPF dan makanan sehat:

  • Kalori UPF lebih tinggi dibandingkan makanan yang diolah sederhana.
  • Makanan UPF punya kadar gula, garam, dan pewarna tambahan.
  • Makanan sehat memiliki kandungan serat, protein, vitamin, dan mineral yang baik.
  • Makanan UPF dengan label diet atau rendah lemak bukan berarti sehat.

4. Dampak ultra-processed food dalam jangka waktu lama

ilustrasi dampak makan UPF berlebihan
ilustrasi dampak makan UPF berlebihan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Makanan UPF memang terasa nikmat di lidah. Meski tidak semua makanan UPF jahat bagi tubuh, tetapi sebagian besar punya dampak buruk bagi kesehatan. Dampak negatif makanan UPF bukan hanya dari pengaruh komposisinya, tetapi juga metode pengolahan serta zat adiktif yang dipakai. Studi dalam jurnal BMJ memaparkan bahaya UPF untuk jangka waktu lama:

  • Penyakit kardiovaskular
    UPF tinggi natrium dan lemak jenuh sehingga meningkatkan risiko hipertensi, kolesterol, dan penyakit kardiovaskular.
  • Gangguan mental
    Makanan ultra proses berkaitan dengan gangguan tidur dan depresi.
  • Kelebihan berat badan dan obesitas
    Makanan tinggi gula dan rendah kalori memicu konsumsi makanan UPF berlebih.
  • Diabetes tipe 2
    Kandungan gula berlebihan menyebabkan diabetes melitus tipe 2.

Ultra-processed food memang tergolong mudah dan instan, tetapi tidak baik bagi tubuh untuk jangka waktu yang panjang. Kita bisa memulai untuk mengurangi UPF dengan memasak sederhana di rumah dan mengganti camilan tak sehat ke buah-buahan, sayur-sayuran, atau biji-bijian. Yuk, mulai jaga makanan kita!

Referensi
"Healthy Food vs. Highly Processed Food: What to Know". Healthline. Diakses pada September 2025.
"Processed Food". NHS. Diakses pada September 2025.
"What is Ultra-Processed Food and Should We be Worried about It?". World Cancer Research Fund. Diakses pada September 2025.
Lane, M, dkk. 2024. "Ultra-Processed Food Exposure and Adverse Health Outcomes: Umbrella Review of Epidemiological Meta-analyses". BMJ: 384.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Health

See More

Apakah Diet Telur Rebus Efektif Menurunkan Berat Badan?

09 Okt 2025, 18:40 WIBHealth