Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Terjadi jika Terlalu Banyak Makan Kue Kering?

ilustrasi kue kering (pixabay.com/NickyPe)

Idul Fitri identik dengan kue kering yang disajikan sebagai kudapan khas Lebaran. Tak hanya satu, banyak sekali jenis kue kering yang kerap ditemukan saat Idul Fitri, mulai dari nastar, kastengel, putri salju, dan lainnya. Biasanya, kue-kue kering tersebut dibuat dalam jumlah banyak.

Oleh sebab itu, tak heran apabila selepas Lebaran kamu masih menemukan kue kering di rumah. Tak jarang, kue-kue renyah dan cantik itu jadi camilan setiap hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Namun, pernahkah kamu bertanya soal apa yang akan terjadi pada tubuhmu jika kamu memakan kue kering setiap hari? Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Berat badan menjadi naik

ilustrasi berat badan meningkat. (pixabay.com/Bru-nO)

Memakan kue kering setiap hari dalam jumlah yang banyak akan membuat berat badanmu naik secara drastis. Pasalnya, dilansir Healthline, kue kering merupakan jenis kudapan yang kaya akan gula, karbohidrat olahan, dan lemak. Zat-zat yang terkandung dalam kue kering tersebut sangat berkaitan erat dengan peningkatan berat badan.

Sebagai contoh, satu butir nastar mengandung sekitar 73 kalori. Sementara, dilansir National Health Service (NHS), kebutuhan kalori harian seseorang rata-rata adalah 2.000—2.500 kalori (tergantung usia dan gender). Itu artinya, kalori dari kue kering dapat menambah asupan kalori yang didapat dari makanan pokok serta lainnya. Jadi, bukan tidak mungkin asupan kalori yang didapat dari kue kering bisa menambah berat badanmu secara drastis.

2. Risiko penyakit diabetes tipe 2 meningkat

ilustrasi tes gula darah untuk penyakit diabetes (pixabay.com/Tessa Robbins)

Mengingat kue kering mengandung banyak gula, karbohidrat olahan, dan lemak, hal itu bisa meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Ini lantaran, asupan gula yang terlalu banyak akan membuat tubuh berhenti merespons insulin dengan baik. Akibatnya, pankreas bakal rusak lantaran bekerja terlalu keras untuk memompa banyak insulin.

Tak hanya itu, penyakit diabetes tipe 2 juga berkaitan erat dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Oleh sebab itu, terlalu banyak mengonsumsi kue kering tak hanya bisa menaikkan berat badan namun juga berpotensi mengingkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2. Selain diabetes tipe 2, risiko terkena penyakit jantung juga akan meningkat.

3. Perut akan cepat lapar kembali

ilustrasi makan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjadikan kue kering sebagai camilan pengganti makanan pokok bukanlah ide yang bagus. Pasalnya, bukannya membuat kenyang, kue kering malah akan membuat perutmu kembali lapar dalam waktu yang singkat. Mengutip dari Eat This, Not That, ini lantaran kue kering merupakan kudapan yang rendah serat.

Seperti diketahui, makanan yang kurang serat cenderung membuat perut kembali lapar lantaran tubuh lebih cepat menyerap jenis makanan berserat rendah. Sementara, makanan yang kaya akan serat lebih lama diserap oleh tubuh sehingga kamu akan merasakan kenyang lebih lama. Itulah sebabnya mengonsumsi kue kering pada jam-jam makan bukan sebuah ide yang bagus.

Tak bisa dimungkiri, tampilannya yang menggoda serta rasanya yang beragam membuat kue kering digemari oleh banyak orang. Terlebih, apabila disajikan ketika momen Lebaran, keinginan memakan kue kering seperti meningkat beberapa kali lipat. Akan tetapi, untuk mengantisipasi segala efek buruk yang mungkin terjadi, konsumsilah kue kering dalam jumlah yang wajar, ya!

Referensi

“10 Highly Fattening Foods”. Healthline. Diakses Maret 2025.
“What Should My Daily Intake of Calories Be?”. NHS. Diakses Maret 2025.
“Surprising Side Effects of Eating Cookies”. Eat This, Not That. Diakses Maret 2025.
“How Sugar Affects Your Body”. WebMD. Diakses Maret 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us