Jangan Sembarangan! Begini Aturan Aman Memberikan Jus Buah untuk Anak

- Anak di bawah 1 tahun tidak boleh minum jus karena sistem pencernaan masih sensitif dan hanya siap menerima ASI atau susu formula.
- Jus buah bagi anak di bawah 1 tahun dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan berlebih, gigi berlubang, hingga obesitas di kemudian hari.
- Untuk anak di atas 1 tahun, batasan jus yang boleh diminum per hari adalah maksimal 4 ons untuk usia 1-3 tahun, 6 ons untuk usia 4-6 tahun, dan 1 cangkir untuk usia 7 tahun ke atas.
Jus buah sering dianggap sebagai minuman sehat yang cocok untuk anak-anak. Rasanya manis, segar, dan berasal dari buah, jadi banyak orangtua merasa aman memberikannya. Namun, ternyata tidak sesederhana itu. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), jus buah tidak disarankan untuk bayi di bawah usia 1 tahun, dan anak yang lebih besar pun perlu dibatasi konsumsinya.
Mengapa bisa begitu? Ternyata, meski jus buah berasal dari bahan alami, proses pembuatannya membuat kandungan gizinya berubah. Yuk, kita bahas lebih dalam aturan aman memberi jus buah pada anak agar tidak salah langkah.
1. Kenapa anak di bawah 1 tahun tidak boleh minum jus?

Menurut dr. Kimberly Churbock, MD, dokter anak dari Cleveland Clinic, anak di bawah usia 12 bulan sebaiknya tidak diberi jus sama sekali. Alasannya, sistem pencernaan mereka masih sangat sensitif dan hanya siap menerima ASI atau susu formula. Dua sumber ini sudah cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi pada masa pertumbuhan awal.
Memberikan minuman lain, termasuk jus, justru bisa berisiko bagi kesehatan bayi. Lambung mereka yang masih kecil mudah penuh, sehingga jika diberi jus, bayi bisa merasa kenyang sebelum mendapatkan asupan bergizi dari ASI atau susu formula. Memang, ketika usia bayi mencapai sekitar 6 bulan, mereka mulai belajar makan makanan padat. Namun, yang disarankan bukan jus buah, melainkan buah utuh yang dihaluskan (puree) atau dipotong kecil agar lebih aman dan tetap bernutrisi.
2. Apa saja bahaya jus buah bagi anak di bawah 1 tahun?

Menurut laman Stanford Medicine Children’s Health, jus buah tidak mengandung serat seperti buah utuh. Padahal, serat memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit. Ketika anak lebih sering mengonsumsi jus dibandingkan buah segar, mereka kehilangan manfaat alami yang sebenarnya dibutuhkan tubuh dari serat tersebut.
Hal ini juga diperkuat oleh penjelasan dari laman Mayo Clinic, yang menyebutkan bahwa proses proses pembuatan jus yang mengambil sari dari buah segar memang masih menyisakan sebagian vitamin, tapi menghilangkan hampir semua serat alaminya. Akibatnya, yang tersisa hanya cairan manis dengan kandungan gula tinggi. Jika anak di bawah satu tahun terlalu sering minum jus, risiko kenaikan berat badan berlebih, gigi berlubang, hingga obesitas di kemudian hari bisa meningkat. Selain itu, anak juga bisa terbiasa dengan rasa manis dan akhirnya sulit menerima rasa alami dari makanan sehat lainnya.
3. Kapan jus boleh diberikan pada anak di bawah 1 tahun?

Dalam kondisi tertentu, seperti saat bayi mengalami sembelit, dokter anak kadang menyarankan pemberian jus dalam jumlah sedikit. Biasanya yang direkomendasikan adalah jus apel, pir, atau plum, karena kandungan alaminya bisa membantu melunakkan feses. Meski begitu, pemberian jus ini harus atas saran dokter anak.
Dr. Churbock menjelaskan bahwa sebenarnya buah utuh jauh lebih baik daripada jus, karena kandungan seratnya membantu pencernaan bekerja lebih optimal. Jadi, sebaiknya anak diberikan buah dalam bentuk puree atau lumatan halus, bukan jus cair. Setelah anak berusia 1 tahun ke atas, jus buah boleh mulai diperkenalkan, tetapi tetap harus dengan aturan, yaitu jus buah 100% tanpa tambahan gula, baik yang dibuat sendiri di rumah maupun yang dibeli dalam kemasan.
4. Bagaimana aturan memberikan jus untuk anak di atas 1 tahun?

Ada batasan yang jelas mengenai jumlah jus yang boleh diminum anak setiap harinya. Untuk bayi di bawah 1 tahun, jus tidak dianjurkan sama sekali. Anak usia 1 hingga 3 tahun hanya boleh minum maksimal 4 ons atau sekitar 120 ml per hari, sedangkan usia 4 hingga 6 tahun bisa hingga 6 ons atau sekitar 180 ml. Untuk anak usia 7 tahun ke atas, batas amannya sekitar 1 cangkir atau 240 ml per hari.
Selain jumlahnya, cara pemberian jus juga perlu diperhatikan. Dr. Churbock menyarankan agar jus tidak diberikan melalui botol atau sippy cup, karena anak cenderung meminumnya terus-menerus tanpa sadar jumlahnya. Lebih baik sajikan jus di gelas biasa dan hanya pada waktu makan.
Jadi, meski jus terlihat sehat dan praktis, bukan berarti aman untuk semua usia. Karena itu, orangtua perlu lebih bijak dalam memberikan jus kepada anak dan pastikan sudah sesuai ketentuan. Dengan cara ini, anak bisa tetap mendapat manfaat dari buah tanpa risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

















