Bagaimana Mengetahui Jerawat Genetik? Perhatikan 5 Hal Ini

- Jerawat pubertas muncul lebih awal pada perempuan dibanding laki-laki, berhenti di usia 25 tahun.
- Jerawat genetik bisa muncul pada usia yang lebih muda, dipengaruhi oleh faktor resiko orangtua.
- Faktor genetik memiliki peran besar dalam menentukan tingkat keparahan jerawat, sulit dikendalikan dan berkaitan dengan timbulnya jerawat pada usia dini.
Jerawat membandel memang sering muncul saat kamu sedang didalam masa pubertas dan karenanya saat usiamu lebih dewasa, jerawat pubertas akan berhenti dengan sendirinya. Namun, ada kalanya jerawat yang muncul justru bukan termasuk jerawat pubertas, melainkan jerawat genetik. Lalu, bagaimana cara mengetahui bahwa jerawat yang muncul adalah karena faktor genetik? Simak penjelasannya, seperti dibawah ini:
1. Jerawat karena faktor genetik dapat muncul pada usia yang lebih muda

Jerawat pubertas umumnya muncul lebih awal pada anak perempuan, dibandingkan anak laki-laki. Berdasarkan laporan Iranian Journal of Dermatology tahun 2017 berjudul “Familial Risk of Acne Vulgaris in 8-13 Year-Old Females: A Case-Control Study” bahwa jerawat pubertas muncul di usia 17 tahun pada remaja perempuan sebesar 40%, sementara pada remaja laki-laki muncul di usia 18 tahun sebesar 25%. Setelah itu, biasanya jerawat akan berkurang dengan sendirinya, umumnya berhenti di usia 25 tahun.
Namun, pada seseorang yang mengalami jerawat genetik, jerawat bisa muncul pada usia yang lebih muda. Masih dilansir laporan yang sama, penelitian faktor resiko Acne Vulgaris terhadap anak usia 8-13 tahun menunjukkan bahwa anak-anak yang berjerawat pada usia yang lebih muda umumnya juga memiliki orangtua yang menderita atau pernah menderita jerawat.
2. Jerawat genetik dapat ditunjukkan dengan tingkat jerawat yang lebih parah

Jerawat adalah salah satu penyakit kulit yang paling umum di seluruh dunia. Data statistik menunjukkan populasi jerawat pada remaja di seluruh dunia kurang lebih mencapai 85% dan hingga 8% menderita jerawat yang cukup parah. Tingkat keparahan jerawat bisa sangat bervariasi jika dilihat dari faktor penyebabnya. Namun demikian, faktor genetik cukup memiliki peran yang besar dalam menentukan tingkat keparahan jerawat, dilansir Dermatology times.
Masih dilansir laman yang sama, sekitar 80% resiko seseorang menderita jerawat parah dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi, ini bukanlah gen tunggal melainkan variasi ratusan gen yang akan menentukan apakah seseorang akan cenderung berjerawat atau tidak, juga akan menentukan tingkat keparahan jerawat.
Maksudnya, genetik yang diwariskan kepada seseorang akan menentukan bagaimana respon sistem kekebalan tubuh terhadap P. acnes, salah bakteri penyebab jerawat. Apakah seseorang cenderung memiliki komedo blackhead ataukah cenderung memiliki jerawat yang meradang. Selain itu, genetik juga akan menentukan apakah pori-pori kulit seseorang mudah tersumbat atau tidak, yang kemudian akan memicu jerawat, dilansir laman Proactiv.
3. Pengendalian jerawat genetik jauh lebih sulit daripada jerawat hormonal

Salah satu hal yang paling melelahkan dalam mengatasi jerawat genetik adalah karena jerawat genetik lebih sulit dikendalikan. Dilansir laman proactiv, bahwa genetik bukan sesuatu yang dapat dikendalikan, tetapi seseorang masih bisa mengendalikan gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari untuk mencegah timbulnya jerawat. Misalnya, menjaga level stress, selektif dalam asupan makanan, konsultasi dengan dermatologis, menggunakan produk perawatan wajah non comedogenic, menjaga kebersihan diri dan lingkungan seperti wajah, tangan, rambut, sarung bantal dan sprei kasur.
Penelitian lainnya tahun 2020 dalam jurnal National Library of Medicine yang berjudul "A Review of Advancement on Influencing Factors of Acne: An Emphasis on Environment Characteristics" juga membuktikan bahwa jerawat genetik berkaitan dengan timbulnya jerawat pada usia lebih dini, lebih banyak lesi kulit, dan treatment yang lebih sulit.
4. Jerawat genetik memiliki risiko untuk terus menetap hingga usia dewasa

Jerawat tidak hanya terjadi pada remaja, sebab pada beberapa kasus jerawat juga bisa muncul di usia dewasa, seperti usia 30-an, 40-an bahkan hingga 50-an. Ada beberapa faktor penyebab jerawat pada usia dewasa, seperti stress berlebihan, penggunaan produk perawat kulit, haid, kehamilan, konsumsi atau berhenti konsumsi pill KB. Selain itu, faktor genetik juga bisa jadi menyebabkan seseorang berjerawat di usia dewasa, dilansir American Academy of dermatology Association.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Iranian Journal of Dermatology tahun 2017 berjudul “Familial Risk of Acne Vulgaris", bahwa jika salah satu orangtua berjerawat atau memiliki riwayat jerawat, maka persentase kemungkinan anaknya berjerawat sebesar 80%.
5. Saudara kembar memiliki resiko jerawat yang lebih tinggi yang diwariskan dari keluarga

Terkait hal ini, ada beberapa penelitian telah membuktikan bahwa saudara kembar beresiko tinggi memiliki jerawat genetik. Dilansir News Medical, sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan anak kembar memiliki risiko tinggi memiliki jerawat genetik. Hal serupa dilaporkan lagi berdasarkan penelitian di Australia pada remaja kembar monozigot versus kembar dizigotik, bahwa kembar monozigot memiliki persentase sekresi sebum dan asam lemak dalam sebum yang lebih tinggi daripada kembar dizigotik. Penelitian-penelitian ini menunjukkan persentase heritabilitas berkisar antara 50-90%. Maksudnya, sekitar 50-90% jerawat disebabkan oleh variasi genetik.
Penelitian lainnya di Inggris, masih berdasarkan laporan yang sama, yang melibatkan 400 pasang saudara kembar menunjukkan bahwa sebesar 81% jerawat diwariskan secara genetik. Temuan penting dari penelitian ini meliputi:
- Sampai 47% saudara kembar yang berjerawat setidaknya memiliki satu saudara lainnya yang juga berjerawat. Sebaliknya, sebanyak 15% saudara kembar yang tak berjerawat memiliki saudara lainnya yang berjerawat.
- Seperempat saudara kembar yang berjerawat memiliki orangtua yang keduanya atau salah satunya memiliki riwayat jerawat. Hal yang sama berlaku pada saudara kembar yang tak berjerawat dengan persentase sebanyak 4%.
- Sebanyak 41% saudara kembar dengan jerawat mewariskannya pada salah satu anaknya atau lebih. Sebanyak 17% saudara kembar tak berjerawat memiliki anak yang berjerawat.
Jadi, jika kamu sudah mengetahui bahwa kecenderungan jerawatmu adalah jerawat genetik, maka cara paling ampuh mengendalikannya adalah dengan mengendalikan gaya hidupmu dan jangan lupa berkonsultasi dengan dermatologis agar kamu mendapatkan penanganan yang tepat.