Benarkah Banyak Pikiran Bikin Tubuh Menjadi Kurus? Ini 5 Faktanya

Dilansir dari time.com dalam artikel yang berjudul "Does Thinking Burn Calories? Here's What the Science Says", menyatakan bahwa glukosa akan semakin banyak diserap saat melakukan aktivitas kognitif yang berat. Hal ini juga berkaitan mengapa saat kita berpikir maksimal akan menjadi mudah lapar.

Area otak yang mengkonsumsi banyak energi adalah area yang berkaitan dengan aktivitas kognitif tersebut. Seperti saat menghafal sesuatu yang sulit, bagian otak yang memerlukan banyak energi hanyalah otak yang terlibat dalam pembentukan memori saja. Namun, area otak lain tidak menunjukan peningkatan.

Mungkin banyak pertanyaan yang muncul, "dapatkah dengan banyak berpikir kita mencapai berat badan ideal?". Sebenarnya untuk mencapai berat badan yang ideal dengan banyak berpikir mungkin saja dapat terjadi, karena saat kita banyak berpikir, otak akan mengonsumsi 1,5 kalori permenitnya.

Namun, apakah dengan mencapai berat badan ideal dengan banyak berpikir tubuh kita akan memiliki bentuk yang ideal juga? Jawabannya tentu tidak. Berat badan yang dicapai dengan banyak berpikir mungkin saja ideal bagi sebagian orang, tetapi tentu saja itu tidak baik untuk kesehatan karena memperolehnya dengan cara seperti itu. Jika ingin memiliki berat dan bentu badan yang ideal, lebih baik lakukan olahraga yang teratur dan konsumsi makanan sehat.

Tidak hanya dengan banyak berpikir, ternyata dalam keadaan diam pun otak menghabiskan 20%-25% dari keseluruhan energi tubuh, terutama dalam bentuk glukosa. Energi ini digunakan untuk aktivitas dasar tubuh seperti bernapas, mencerna, dan menjaga diri tetap hangat.

20%-25% sama dengan 350-450 kalori perhari yang dibutuhkan dalam keadaan diam  tersebut. Untuk usia anak-anak bahkan konsumsi energi lebih rakus hingga 60% dari keseluruhan energi tubuh.

Mempertahankan fokus berpikir yang tidak terputus selama beberapa jam benar-benar dapat membakar energi. Namun, para ilmuwan belum mengonfirmasi seberapa besar perbedaan energi yang dibutuhkan oleh seseorang untuk berpikir di berbagai tingkatan kesulitan. Hal ini dikarenakan, perbedaan tugas seseorang dengan tingkat kesulitan yang berbeda seperti mudah, sedang dan sulit masih susah untuk dibedakan.

Saat seseorang berpikir terlalu keras, seperti saat menghadapi suatu ujian, dimana ujian tersebut menentukan kehidupannya beberapa tahun ke depan, tentu hal ini akan sangat menengangkan. Saat seperti ini, hormon stres akan mengirim sinyal melalui aliran darah yang kemudian memicu keringat dan mempercepat detak jantung, kemudian terbentuklah gerakan tubuh yang gelisah. Tidak hanya mendapatkan tubuh yang ideal, dengan melakukan ujian seperti ini juga bisa membuat pingsan.

Nah, itu 5 fakta mengenai banyak pikiran ya. Jadi, jangan heran jika tiba-tiba berat badanmu berkurang setelah banyak berpikir.